25

436 72 4
                                    

" hati hati .."

Kata jisoo yang kini berdiri di ambang pintu, mengantar jeno yang akan pergi bekerja.

Hari pertama, jadi jisoo harus memberi jeno semangat.

" kamu juga hati hati .. hari ini kuliah kan, pulang kuliah langsung pulang .."

" iya jeno iya .. dari semalem itu terus yang di omongin, gak bosen apa ..?" Kata jisoo yang kembali di buat gemas oleh jeno.

" enggak .. dan gak akan pernah bosen .." sahut jeno di sertai cengiran bodohnya.

Jisoo menggeleng gelengkan kepala, jeno yang di kenal sebagai gunung es karena sikap dinginnya ternyata bisa meleleh karena jisoo.

" udah sana berangkat nanti kesiangan di pecat .. " kata jisoo memberi peringatan ketika jeno tak kunjung pergi.

" iya iya .. sabar nyonya .." katanya kemudian menghidupkan mesin motornya.

Jeno kembali menatap jisoo, ia melambaikan tangan kemudian melajukan motornya.

Jisoo sendiri masih berdiri di tempat menatap kepergian jeno dengan senyum yang terukir di bibirnya, setelah jeno tak terlihat, jisoo masuk dan menutup pintu rumah.





Sesuai jam yang di tetapkan, jam sebilan jisoo harus menemui dokter kandungan. Untuk mencegah terjebak kemacetan lalu linta, jisoo pergi lebih awal.

Saat ini di pinggir jalan, jisoo menunggu taksi yang lewat.

Lama menunggu, taksi tak juga ada yang melintas, jisoo menghela nafas. Arloji yang melingkar di pergelangan tangan pun ia lihat.

Jisoo kembali mengalihkan perhatiannya, menoleh ke kanan mungkin saja yang sedari tadi ia tunggu datang melintas ..katanya dalam hati.

Tak lama jisoo di buat terkejut, ketika sebuah mobil mewah berhenti tepat di hadapan.

Dahi jisoo berkerut heran dan penasaran.

Rasa penasaran jisoo semakin menjadi takkala kaca mobil di turunkan oleh seseorang yang berada di dalam mobil.

Dan ketika kaca mobil terbuka sempurna, jisoo membulatkan matanya.

" mama .." kata jisoo ketika ia melihat dara duduk di kursi penumpang.

" mau kemana kamu ..?" Tanya dara yang tidak menghilangkan kesan ketusnya.

" aku mau ke dokter ma .." sahut jisoo. Dara diam tak berbicara tatapan matanya tak pernah lepas dari jisoo, hal itu membuat jisoo menunduk karena takut.

Tak lama terdengar suara pintu mobil yang di buka, ketika jisoo mendongkak ternyata pintu mobil sudah terbuka. Kini jisoo dapat melihat dara dengan jelas.

" ayo masuk .." kata dara ketus.

Jisoo diam, ia kembali terkejut. Ajakan dara membuatnya ragu. Hingga ia pun hanya diam berdiri.

Melihat menantunya yang hanya diam membuat dara gemas, ia pun mendecakkan lidahnya.

" ayo masuk jisoo .." kata dara lagi, kali ini bukan seperti ajakan, melainkan terdengar seperti sebuah peringatan, jika jisoo tak masuk ke dalam mobil maka akan ada masalah. Seperti itulah jisoo menafsirkan sebuah ajakan yang terkesan seperti peringatan.

Tak ingin membuat dirinya jelek di mata sang mertua, jisoo bergegas masuk dan duduk di samping dara.

Pintu sudah kembali tertutup rapat, dan mobil pun kembali melaju.

" kenapa kamu sendirian, dimana jeno ?" Tanya dara yang merasa kesal karena jeno membiarkan jisoo pergi ke dokter seorang diri.

" jeno baru aja di terima kerja ma, hari ini hari pertama dia kerja, jadi aku pergi sendiri .."

TANPA TAPI ..!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang