Di hempaskan.
Tangan jeno yang menggenggam erat pergelangan tangannya, jisoo hempaskan.
Jeno mendongkak menatap jisoo, jisoo pun menatap jeno dengan tatapan nyalang.
Menatap penuh ke bencian kepada jeno, detik berikutnya jisoo memilih melangkah pergi meninggalkan jeno begitu saja.
Jeno menggeram kesal, padahal ini adalah kesempatan bagus baginya untuk bertanya perihal alat tes kehamilan yang ia temukan.
Sebenarnya jeno bisa mengejar jisoo, tapi lagi lagi jika berhubungan dengan kata mengejar kaki jeno seolah lumpuh tak bisa melangkah.
Berjalan keluar seorang diri tanpa jeno yang awalnya membawanya pergi, jisoo melambaikan tanggannya memberhentikan taksi yang kebetulan melintas.
Berhenti, bergegas jisoo pun masuk ke dalam taksi itu.
..
Apa yang jeno lalukan kepada jisoo tentu saja membuat seisi kantin gaduh, semua yang melihat bertanya tanya ada hubungan apa antara jisoo dan jeno. Termasuk teman dekat jisoo yaitu rose dan lisa, keduanya bertanya tanya.
" gue gak salah liat kan ? Jeno bawa jisoo pergi .." kata lisa dengan kedua lengannya yang terus bergerak seolah memperagakan kejadian jeno membawa jisoo pergi.
" enggak .. lu gak salah liat, kayanya gue deh yang salah liat , karena gak pake kacamata gue .." sahut rose yang juga masih tak percaya dengan satu hal yang baru saja ia lihat.
Ketika semuanya bertanya tanya akan satu hal yang jeno lakukan, ada satu orang yang sedari tadi diem dengan telapak tangannya yang terkepal.
Siapa dia ? Tentu saja jeni.
Ia tak percaya dirinya yang giat mendekati jeno, harus kalah dengan gadis pendiam bernama jisoo.
..
Tiba di depan pintu pagar rumahnya, jisoo keluar dari taksi yang ia tumpangi.
Tangan jisoo bergerak membuka pintu pagar, namun tak lama suara seseorang terdengar menyapanya.
" jisoo .. kamu baru pulang .. "
Jisoo menoleh, kemudian ia tersenyum dan mengangguk menanggapi seseorang yang baru saja menyapa dan bertanya.
Ternyata dia salah satu tetangga jisoo.
Tak berhenti sampai di situ, dia kembali melontarkan satu pertanyaan.
" ibu jarang lihat kamu, kok kamu sekarang agak gemuk ya ...?"
Jisoo terdiam, perubahan bentuk tubuhnya memang yang paling terlihat. Jisoo pun sempat memikirkan hal itu, tapi ia mencoba tak perduli, jisoo pikir orang lain tak akan ada yang menyadarinya, ternyata ia salah.
Diamnya jisoo membuat si ibu bertanya tanya. Bahkan ia pun memperhatikan ekspresi wajah jisoo yang terlihat begitu aneh.
Menyadari sikap penuh tanya tengganya membuat jisoo buru buru merubah mimik wajahnya.
" saya masuk dulu bu. Permisi .." kata jisoo, pamit untuk masuk ke dalam rumahnya.
Di tinggal jisoo tak membuat si ibu pergi, ia masih memperhatikan jisoo. Ketika jisoo sudah masuk ke dalam rumahnya, si ibu menggelengkan kepala.
..
Malam menyapa, nyonya kim yang baru saja menginjakkan kakinya di rumah bersama suaminya bergegas masuk dan melangkah menaiki tangga.
KAMU SEDANG MEMBACA
TANPA TAPI ..!
FanfictionAKU MENCINTAI MU TANPA TAPI AKU MENYAYANGI MU TANPA TAPI