33

390 69 2
                                    

Sibuk dengan ponselnya, jeno yang tengah bersantai di buat bertanya tanya dengan suara mobil yang berhenti di depan rumahnya.

Tak lama jisoo datang. sama seperti jeno, jisoo pun bertanya tanya dengan suara mobil yang ia dengar.

" suara mobil berhenti, siapa ya ..? " tanya jisoo

" gak tahu .. Aku mau lihat ke depan .. " sahut jeno kemudian melangkah menuju pintu

Jisoo yang penasaran mengikuti jeno, rasa penasaran keduanya semakin menjadi ketika seseorang mengetuk pintu rumah mereka.

Tok

Tok

Tok

Tak hanya tiga kali ketukan, tapi beberapa kali. Hingga ketukan pintu terhenti ketika jeno membuka pintu.

Mungkin seseorang yang berada di balik pintu mendengar jika penghuni rumah tengah membukakan pintu untuknya.



Jeno membuka lebar daun pintu rumahnya, dan ia sedikit terkejut dengan tamu yang berkujung ke rumahnya.

" mama .. "

Bukan suara jeno, tapi suara jisoo yang juga terkejut akan kunjungan tiba tiba yang dara lakukan.

Dara hanya tersenyum tipis, dan kembali memasang wajah angkuhnya.

" kalian gak nyuruh mama masuk .. "

Kembali terkejut karena ucapan dara, dengan sedikit gugup jisoo mendorong pelan tubuh jeno yang menghalangi jalan dara untuk masuk ke dalam rumah.

" ayo masuk ma .. " kata jisoo mempersilahkan mertuanya itu masuk setelah tak ada lagi penghalan di ambang pintu.

Setelah di persilahkan masuk oleh menantunya, dara pun melangkahkan kakinya. Ia melirik jeno kemudian menggeleng gelengkan kepalanya dan detik berikutnya ia memalingkan wajahnya dari jeno. Dengan jisoo yang berada di belakangnya, dara melangkah masuk lebih dalam.

Jeno yang awalnya terkejut dengan kunjungan tiba tiba ibunya akhirnya menghembuskan nafas kasarnya. Ia menutup kembali pintu rumahnya dan kemudian melangkah menyusul ibu dan istrinya.

" mama kenapa gak ngabarin kita kalau mau ke sini ..? " tanya jeno

Dara yang sudah duduk dengan anggun dan gaya angkuhnya di atas sofa menatap putranya.

" kalau mama ngabarin kalian akan nyambut mama gitu .. "

" ya gak gitu juga ma .. " sahut jeno.

" ini buat jisoo .. " kata dara memberikan bungkusan yang cukup besar kepada jeno.

Tak lama jisoo datang dari arah dapur dengan segelas air putih.

Setelah dara masuk dan duduk di sofa, jisoo langsung berjalan menuju dapur guna memberi dara segelas air.

" maaf ma cuma air putih .. " kata jisoo.

" hhmm .. " sahut dara hanya dengan sebuah dehaman.

Beberapa detik hening, tak ada percakapan. Suasana sunyi. Jisoo dan jeno seolah canggung untuk memulai percakapan.

Perhatian jisoo dan jeno teralihkan ketika dara melihat arloji di pergelangan tangannya dan ia menghembuskan nafas kasarnya.

Tak lama jisoo dan jeno di buat bertanya ketika dara bangun dari duduknya.

" mama gak lama .. Mama cuma mau nganterin ini buat jisoo .. "

Jisoo yang belum tahu mengerutkan dahinya.

"Baru juga duduk ma .. " kata jeno, kemudian dia ikut berdiri. Di susul jisoo yang kini berdiri di sampingnya.

" kamu tahu sendirikan mama itu ibu rumah tangga yang sibuk .. Oh iya jisoo jangan lupa semua itu kamu minum dengan teratur dan tepat waktu .. Dan kamu jeno, jangan pernah bilang sama papa kalau mama berkunjung kesini dengan membawa sesuatu .. Mama pulang .. " kata dara dengan gaya angkuhnya.

Jisoo dan jeno hanya diam, kemudian dara melangkah menuju pintu keluar. Jisoo dan jeno mengikuti di belakang.

Ketiganya sudah berada di teras, dara melangkah menuju mobil yang ia parkir di depan rumah anaknya.

Melihat ibunya masuk ke dalam mobil, dahi jeno berkerut.

" bener, yang tadi itu mobil mama .. " guman jeno.

Jisoo yang mendengar suara gumaman jeno mendongkak dan menatap jeno.

" hah .. Kenapa ..? " tanya jisoo, gumaman jeno yang pelan membuatnya hanya mendengar samar samar.

Jeno menggelengkan kepala, keduanya kemudian kembali teralihkan dengan suara deru mobil milik dara.

Mobil yang dara kendarai melaju meninggalkan rumah putra dan menantunya hingga tak terlihat lagi dari pandangan jeno dan jisoo.

" mama bawa apa ya .. Kotak kotak gitu tempatnya ..? "

" bawa tempe kali .. " sahut jeno dengan canda.

Sontak jisoo memberi jeno tatapan tajam. Kemudian ia mencubit pelan pinggang jeno hingga jeno mengaduh kesakitan dengan cara berlebihan.

" iya iya bercanda ji .. Tempe kan juga bentuknya kotak .. "

" ngomong sama angin .. " kata jisoo yang kemudian berjalan dengan langkah cepat masuk ke dalam rumah.

Melihat reaksi jisoo membuat jeno terkekeh. Di mata jeno, jisoo tidak terlihat menakutkan tapi justru menggemaskan.

Menyusul jisoo, jeno melangkah masuk ke dalam rumah.

Dan di dalam rumah, ia melihat jisoo tengah mengeluarkan Beberapa kotak susu khusus untuk ibu hamil dari dalam bungkusan yang di bawa oleh dara.
Fokus jeno bukan kepada kotak kotak tersebut, melainkan ekspresi terkejut jisoo.

Sama seperti jisoo, jeno pun terkejut. Namun rasa terkejut jeno tak lama sirna.
Kini jeno paham dan mengerti, ibunya berada di dalam minimarket yang jisoo kunjungi.

" mama nyuruh kita jualan susu kali ya ji .. Gak salah itu ampe 10 kotak .. ? "

Jisoo memutar bola matanya malas, lagi lagi jeno mengeluarkan gurauan yang bahkan menurut jisoo tidak lucu sama sekali.

" kok mama bisa ngasih ini banyak banget .. Apa jangan jangan tadi dia ada di minimarket terus lihat aku gak jadi beli kotak yang gede .. ? " tanya jisoo sembari menatap jeno dengan ekspresi wajah yang sulit di artikan.

Jeno yang sudah tahu jika ibunya berada di minimarket yang sama hanya mengedikkan bahunya menanggapi pertanyaan jisoo.

Jisoo menghela nafas kasarnya.

" jadi gak enak sama mama .. "

Mendengar jisoo mengucapkan kalimat itu, kini jeno yang menghela nafas kasarnya.

" udah biarin aja .. Rezeky itu ... Lumayan buat stok satu bulan .. "

Jisoo kembali menghela nafasnya, jeno benar semua yang ada di hadapannya adalah rezeky, ia harus menerima meskipun merasa tak enak hati.

" ngapain diem .. Bantuin bawa .. " kata jisoo yang sudah membawa beberapa kotak susu di tangannya.

" iya iya .. " bergegas jeno pun membantu dan mengekori jisoo yang sudah berjalan lebih dulu ke dapur.








...

Bersambung ..

Di tinggal lama aku double up nih

See you

TANPA TAPI ..!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang