44

273 57 16
                                    

Tatapan itu berubah menjadi tatapan teduh dan sulit diartikan.

Jeno, memiringkan sedikit kepalanya dan kini ia mulai mendekati wajah jisoo secara perlahan.

Jisoo yang paham dan mengerti hanya diam. Tak menolak ataupun memberontak. Toh, sama seperti Jeno. Tak munafik ia pun menginginkan.

Hanya beberapa senti, kedua bibir itu akan saling menyapa.

Tapi ..

Dering ponsel milik Jeno menghancurkan semua rasa indah yang sebentar lagi akan mereka rasakan.

Jeno memejamkan matanya sembari menggeram kelas. Sedangkan Jisoo kini tengah tertawa menertawakan tingkah lucu suaminya ketika sedang kesal.

Dengan kasar Jeno meraih ponselnya yang berada di atas nakas. Mendecak kesal ketika ia melihat nama orang yang sudah menganggu kesenangannya.

" apaan monyet lu ganggu aja .. " umpat Jeno, Jisoo yang masih belum beranjak dari pangkuan Jeno tertawa. Jeno sedang marah tapi justru terlihat menggemaskan.

[ " santai, anjing. Kirimin alamat rumah lu, gue mau main .. "

Mata Jeno berotasi malas, jisoo mengerutkan dahi penuh tanya. Ia tak tahu apa yang sudah membuat Jeno seperti itu. Ia tak bisa mendengar suara orang lain diseberang sana.

" ngapain ke rumah gue, mau numpang makan lu ..? " Jeno kembali bersuara, satu tangannya yang menganggur bergerak bergeliriya mengusap punggung Jisoo. Bahkan tangannya dengan sengaja masuk ke dalam piyama Jisoo, kemudian tangannya naik lagi berusaha menggapai dan melepaskan sesuatu yang melekat pada tubuh Jisoo.

Sontak hal itu membuat Jisoo terkejut dan reflek memukul pelan bahu Jeno.

Jeno menatap Jisoo, ia mengerutkan dahi seolah bertanya kenapa kepada Jisoo, sementara telinganya masih setia mendengarkan suara Jaemin yang sudah mengganggu paginya.

Melihat ekspresi Jeno, Jisoo memberinya dengusan.

Guna membiarkan Jeno yang tangah berbicara dengan Jaemin, Jisoo berniat beranjak. Tapi, Jeno dengan sigap menahannya.

Jisoo menghela nafas. Dan memilih diam.

" ya udah entar gue kirimin alamatnya, tapi lu doank kan yang maen. Gak ada orang lain yang niat ikut ? "

[ " iya lah gue doank yang maen, emang kenapa ? Elu mau gue aja jennie ? " ]

Kekehan terdengar di telinga Jeno. Jeno kembali menggeram kesal " BANGSAAATTT "

" Jeno kamu dari tadi mulutnya minta dijait ya, kasar banget ngomongnya. Yang denger itu bukan cuma aku tapi anak kamu juga "

Jeno terdiam, menatap Jisoo dengan mata yang berkedip. Tak lama suara tawa menggelegar terdengar di telingan Jeno.

[ " bahahahahhha .. Mampus lu di omelin bini .. " ]

" KAMMM .. "

" JENO .. "

bergegas Jeno menutup rapat mulutnya. Ia tersenyum manis kepada Jisoo.
Jisoo mendengus sebal, kemudian ia bangkit dari pangkuan Jeno. Lalu melangkah menjauhi Jeno.

" mau kemana ? " tanya Jeno. Jisoo menghentikan langkahnya kemudian berbalik.

" mandi, terus mau beres-beres soalnya sebentar lagi ada tamu .. "

Jeno memutar bola matanya malas, kakinya bergerak turun dari tempat tidur kemudian menapak di lantai.
Setelah itu Jeno bangkit dan berdiri, detik berikutnya tanpa bersuara Jeno melangkah menghampiri Jisoo.

Jisoo menyipitkan mata. Curiga dengan ekspresi Jeno.

Tiba dihadapan Jisoo, Jeno tersenyum penuh arti. Jisoo sendiri mengangkat dagunya seolah bertanya kenapa.

Jeno masih tersenyum tapi senyumannya kini lebih menyeringai.
Jisoo yang semakin waspada kembali menyipitkan mata.

Tangan Jeno bergerak menyentuh tangan Jisoo. Jisoo menunduk menatap tangannya yang kini digenggam Jeno.

Jeno kembali menunjukan senyumannya, Jisoo sendiri kembali menautkan alisnya.

Hingga detik berikutnya Jisoo tersentak ketika Jeno menarik tangannya.

" ayo mandi barenggg .. "

" JENOOOOOO .. " teriak Jisoo yang hanya ditanggapi tawa oleh Jeno.






...

Jisoo memberengut. Ia  meletakan benda-benda di dapur dengan gerakan kasar.

Kesal, itu yang Jisoo rasakan saat ini.

Karena ulah Jeno, ia baru bisa mengerjakan perkerjaan rumahnya sekarang.

Dengan segala rayuan Jeno, bahkan Jeno berjanji akan membantu Jisoo marapihkan perkerjaan rumah, akhirnya Jisoo luluh.

Tapi, janji hanya tinggal janji. Bukan membantu Jeno justru asik bermain dengan ponselnya dan tidak membantu Jisoo.

" tau gini mending gue tadi tendang aja dia di kamar mandi .. " gerutu Jisoo dengan suara kecang agar Jeno mendengar.

" dasar cowok gak pernah teguh ama janjinya .. Kalau bukan suami udah gue tuker tambah .. "
Jisoo kembali menggerutu.

Jeno tidak tuli, ia mendengar semua gerutuan Jisoo. Ia terkekeh sembari menggelengkan kepala.

Meletakan asal ponselnya, Jeno bangkit dan melangkah menuju dapur.

Gerutuan Jisoo masih ia denger, Jeno melangkah pelan menghampiri Jisoo yang sibuk mencuci piring.

" heran gue mah, tinggal berdua tapi piring kotor sama gelas kotor banyak banget .. "

Jeno kembali terkekeh, wanita yang terkenal pendiam itu kini tengah menunjukan sisi tersembunyinya.

" lama banget sih kelarnya .. "

Cuppp ..

Jisoo diam. Sudah tahu pelakunya itu Jeno. Seketika wajahnya berubah, matanya mendelik tajam kemudian menoleh ke arah Jeno yang sekarang tangah berdiri menyamping menghadap Jisoo.

" Gak Jelasss .. " kata Jisoo kesal. Kemudian kembali berpaling dan melanjutkan kesibukkannya.

" kalau gak ikhlas gak usah dikerjain .. "

" ya terus kalau gak aku yang ngerjain siapa, katanya mau bantuin mana... Dusta doank .. " omel Jisoo, Jeno tertawa cekikikan. Jisoo mendengus.

" aku bantuin apa Ji, dulu aja pernah sekali cuci gelas tapi kamu cuci lagi gara-gara masih bau amis .. "

Jisoo diam menerawang ke kejadian yang pernah terjadi dan sudah ia lupakan. Tak lama wajah memberengut itu berubah, jisoo tersenyum.

" kalau gitu kan cantik, aura emak-emaknya jadi bertambah .. " goda Jeno.

Senyum Jisoo sirna seketika, menoleh dan menatap tajam Jeno.

" kamu kalau cuma mau bikin aku kesel mending sana deh, kerja kek, apa kek .. "

" aku libur Ji .. "

Jisoo memutar bola matanya malas, dan kembali fokus pada kesibukannya yang tak kunjung usai.

Tak lama antensi keduanya teralihkan oleh suara bel.

Jeno dan Jisoo tak penasaran lagi dengan tamu yang datang.

Itu pasti Jaemin. Tebak keduanya, bergegas Jeno melangkahkan kaki guna mempersilahkan tamu yang tidak ia harapkan itu untuk masuk ke dalam istana kecilnya yang ia singgahi bersama Jisoo.





...



Bersambungg ..

Sumpah gue ngetik sambil ketawa sambil senyum senyum gak jelas.

Gue jadi ngebayangi muka tengil jeno 😭😭😭😭

Baper ah gue mah ..


See you

TANPA TAPI ..!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang