" inget ya Jeno, pelan-pelan. Kamu ini bukan lagi bawa mobil sendiri, tapi ada empat nyawa lain di dalam mobil ini " sebuah ultimatum dari Mama Dara ketika Jeno hendak menghidupkan mesin mobilnya.
Yonna dan Jisoo terkekeh, sedangkan Jeno mendesah pelan.
Dara bukan tanpa alasan mewanti-wanti Jeno seperti itu, ia sudah hapal bagaimana kebiasaan Jeno ketika membawa kendaraan.
Mobil yang Jeno kendarai terus melaju membelah jalan kota.
Agar tidak terlalu hening, Dara yang terkenal angkuh itu mulai memulai percakapannya.
Ia bertanya pada menantu satu-satunya itu. " selama kamu tinggal sama dia, dia gak pernah kan bawa kamu kebut-kebutan di Jalan ? "Jisoo menoleh ke belakang untuk beberapa detik, selanjutnya Jisoo beralih menatap Jeno, sama seperti Dara, Jisoo pun menatap Jeno hanya beberapa detik. Setelah itu, Jisoo menggeleng menjawab pertanyaan yang di lontarkan Dara.
" bagus deh kalau gitu, Jeno kan kalau bawa mobil sama motor udah berasa kaya valentino Rossi " cibir Dara.
Jisoo dan Yonna kembali terkekeh.
Helaan nafas terdengar dari samping Jisoo, pelakunya tentu saja Jeno.
Jeno yang di jelek-jelekan oleh Dara di depan Jisoo, yonna dan bayinya mulai bersuara. " Ma, kalau mau cerita tentang aku coba yang baik-baik, kasian itu yang lagi Mama gendong. Baru lahir aja udah denger ke jelekan Papanya. " protes Jeno yang terdengar lucu di telinga Jisoo dan Yonna.
Jisoo sampai terkekeh sembari menggelengkan kepalanya.
Cukup lama menempuh waktu di jalan. Kini mobil yang Jeno kendarai berhenti tepat di depan teras rumah keluarga lee.
Jeno keluar lebih dulu, kemudian ia berputar guna membukakan pintu untuk Jisoo.
Tangan Jeno terulur guna membantu Jisoo untuk keluar dari mobil.
Jisoo merespon, ia pun memberikan tangannya kepada Jeno.
Dengan tangan yang di genggam Jeno, Jisoo keluar dari mobil secara perlahan.
Dara dan Yonna pun keluar dari dalam mobil bersama bayi milik Jisoo dan Jeno yang ada dalam gendongan Dara.
Di ambang pintu, mereka sudah di sambut oleh Art yang bekerja di rumah keluarga Lee.
Mereka menyambut dengan senyum.
Ketika Dara sudah berada di depan pintu, para Art langsung berhambur mendekati Dara. Mereka ingin melihat anggota keluarga baru yang baru saja di lahirkan.
" ih ganteng banget, mirip banget sama Den Jeno. " kata salah satu Art perempuan.
Jeno menggelengkan kepala, tapi kemudian Jeno merespon ungkapan basa-basi Artnya itu. " iya lah mirip saya, Bik. Kalau mirip Jaemin baru tuh bingung. " celetuk Jeno dan sukses membuat dia mendapat cubitan di pinggannya. Pelakunya ? Tentu saja Jisoo.
Jeno mengaduh, ia pun mengusap pinggangnya, kemudian ia menatap Jisoo yang tengah menatapnya dengan tatapan tajam. Setelah itu, Jeno menunjukan cengiran bodohnya.
" kamarnya udah di siapin kan, Bik.? " tanya Dara, sang Art pun menganggukan kepala.
" udah, nyonya. " katanya.
" tolong keluar tas yang di mobil ya, " perintah Dara, semua Art mengangguk.
" ayo masuk. " ajak Dara, kemudian ia melangkah masuk, di ikuti Jisoo, Jeno dan Juga Yonna.
Jeno melangkah di samping Jisoo, keduanya melangkah pelan. Karena Jisoo tidak boleh terlalu banyak bergerak.
Tak lama dahi Jeno berkerut ketika Dara masuk ke dalam kamar tamu.
KAMU SEDANG MEMBACA
TANPA TAPI ..!
FanfictionAKU MENCINTAI MU TANPA TAPI AKU MENYAYANGI MU TANPA TAPI