23. INFORMASI

5.1K 345 15
                                    









                 Happy reading 🌈✨

     Hope you like & happy reading
































Setelah makan malam Rey duduk di kursi yang ada di balkon kamar nya, menikmati hembusan angin malam yang menusuk kulit.

Cowok itu duduk sambil termenung, memikirkan sesuatu.

" Alesha Zeavanya Czara Anderson".

Satu nama itu yang terus mengisi kepalanya dari sepulang sekolah hingga sekarang, bahkan saat latihan basket tadi pun ia tidak bisa fokus karena terus memikirkan nya.

Sampai saat ini ia belum mendapatkan kabar dari orang kepercayaan nya.

Rey menghela nafas panjang, lalu memejamkan matanya. Tiba-tiba suara dering ponsel membuat nya kembali membuka mata.

Ia menatap ponsel yang ada di atas meja kecil bundar samping kursi.

George is calling..

Rey dengan cepat mengangkat panggilan tersebut.

" Halo".

" Langsung intinya". Jawab Rey yang tidak ingin berbasa-basi.

" Saya masih ada pekerjaan di kantor. Tuan muda bisa datang kalo mau tau soal gadis itu".

" Jelaskan saja di telpon". Balas Rey.

" Akan lebih baik jika tuan muda membaca sendiri".

Rey terdiam sejenak. " Oke, 15 menit". Jawab nya lalu mengakhiri panggilan tersebut.

Cowok itu segera beranjak masuk ke dalam kamarnya, memakai hoodie dan mengambil kunci motornya.

Kemudian turun dari kamarnya, saat sampai dilantai dasar rumah, ia di sambut oleh ayahnya yang baru saja pulang dari kantor.

" Mau kemana, bang?". Tanya delvin

Rey melangkah menuju pintu, berdiri berhadapan dengan sang ayah.

" Mau keluar, sebentar". Jawab nya.

" Udah malam". Jawab Delvin terkesan mencegah agar putra sulung nya tidak pergi.

" Sebentar aja, yah". Balas Rey, lalu mencium punggung tangan sang ayah dan pergi.

Delvin hanya menggelengkan kepalanya saat melihat putranya yang tidak bisa dilarang jika ia sudah memutuskan sesuatu.

Rey menacap gas motornya dengan kecepatan yang cukup kencang, tidak memikirkan akan keselamatan nya sendiri.

Tidak membutuhkan waktu lama, cowok itu sampai di kantor sang ayah. Untung nya ayah nya sudah pulang, jadi ia tidak perlu meladeni berbagai pertanyaan dari sang ayah.

Beberapa karyawan yang lembur di kantor menyapa dirinya, Rey hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.

Berjalan dengan wajah datarnya, aura cowok itu cukup menakutkan sekarang ini. Membuat siapa saja yang melihatnya tidak berani berlama-lama berkontak mata.




                                  ***



Rey masuk ke salah satu ruangan di lantai 10, ruangan yang di tempati George, orang suruhan dan kepercayaan dirinya dan sang ayah.

Ketika masuk, ia melihat George yang tengah sibuk berkutat dengan laptop dan berbagai berkas di meja kerjanya. Mendengar pintu terbuka George lantas mendongak.

REYZA ( Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang