30. QUEEN AODRA.

52.5K 5.1K 205
                                    

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Sedikit penjelasan.

Aina memiliki sepupu yang benama Ragas. Nah Ragas ini adalah anak dari om Aina.

Ragas saat ini lagi sekarat gituh. Aina itu dari dulu dekat sama Ragas.

Aina waktu kecil yang ngurus itu om dan tantenya. Karena Zaida dulu depresi berat, karena kasusnya hampir sama dengan Aina. Yaitu hamil di luar nikah.

"Maaf Aina nggak bisa nyelamatin belahan jantung kakak, Aina udah berusaha. Tapi mereka terlalu licik," ucap Aina lirih.

"Aina," panggil sebuah suara lembut seorang wanita. Aina yang masih fokus pada Ragas, gadis itu menoleh ke ambang pintu.

Aina bisa melihat seorang wanita yang bisa ditebak tidak jauh berbeda dengan umur Zaida, benar saja dia adalah Aulia, mama dari Ragas.

"Mami!" Aina beranjak berdiri, ia berhamburan memeluk Aulia.

Aulia dengan senang hati menerima pelukan dari putrinya itu. "Kayf haluk abnati, Aina?" Aulia sudah menjadi kebiasaan menggunakan bahasa Arab, walaupun saat ini dia berada di Indonesia.

"Alhamdulillah baik, Mami," jawab Aina. Dia melonggarkan pelukan hingga terlepas.

"Ihh, kamu sekarang menjadi sibuk ya, semenjak menikah. Hehehe," gurau Aulia.

Aina ikut terkekeh. "Aina nggak sibuk, Mami. Tapi lagi nggak ada waktu buat Mami aja. Hahaha."

Aulia menampilkan wajah pura-pura cemberut. "Jahara kamu, Nak," ujarnya. Aulia mengalihkan pandang ke arah putranya yang masih terbaring lemah di ranjang king size.

"Abangmu pasti juga rindu, tuh," celetuk Aulia. Aina ikut menoleh ke arah pandang wanita di hadapannya.

"Udah nggak kangen kok, tadi udah kangen-kangenan. Bahkan dah hampir satu jam," ucap Aina.

Aulia tersenyum mengerti. "Ah iya, kebetulan kamu ada di sini. Mari kita mengobrol banyak. Sudah lama juga kan kita tidak menghabiskan waktu bersama?"

Aulia menarik tangan Aina, dia membawa gadis itu keluar ruang kamar ragas. Aina hanya pasrah saat tangannya ditarik.

Ternyata, Aulia membawa Aina ke taman belakang mansion milik keluarga Alexandria. Terdapat sebuah kolam yang cukup luas, Aulia mengajak Aina untuk duduk di pinggir kolam.

Aina tidak terkejut, karena di sekeliling mereka saat ini ada belasan pelayan dan juga bodyguard yang memasang badan tegap. Aina sudah terbiasa dengan semua itu, dulu saja waktu dia masih kecil, ke mana-mana selalu diikuti bodyguard.

Aulia memandang wajah Aina yang terhalang sehelai cadar. "Diriwayatkan oleh Mu'adz bahwa Rasulullah Shallallahu aihi Wasallam bersabda, Jika seorang istri tidak menyakiti hati suaminya di dunia maka dia akan menjadi bidadarinya (selalu menjadi istrinya) di surga nanti," ujar Aulia tiba-tiba.

Aina refleks menoleh ke arah Aulia, pada detik itu dia belum mencerna apa yang baru saja dikatakan oleh Aulia. Hingga beberapa saat, Aina mengerti arah pembicaraan Aulia.

"Bagaimana hubungan kamu sama suamimu?" tanya Aulia. Dia berharap Aina mau berbagi keluh kesah dengannya.

Aina menghela nafas dalam, lalu menghembuskannya lelah. "Selama dua hari ini, Aina mencoba untuk terbiasa dan menerima semua ini, tapi tetap saja, ada rasa janggal di hati Aina."

Aulia tersenyum kecil, ia mengerti apa yang tengah dirasakan oleh Aina. "Aina, dengerin Mami, walaupun Bara itu buruk kelakuannya bahkan bisa dibilang bejat, dia tetap suami kamu."

Bayi Di Balik Seragam SMA (Lengkap) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang