36. PERTIKAIAN.

49.5K 5.4K 542
                                    

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Maaf banget 😭kalo nggak ada feel di part ini. Maaafff bangeeet.... Moga part selanjutnya, aku bisa bikin part uwu yang lebih uwuwuwu.




Sebelum baca, kalian harus bayar bab ini. Gimana caranya? Dengan vote dong

Selepas kepergian seluruh anggota Aodra, masih meninggalkan tanda tanya besar di benak para anggota Tiger. Sungguh kejadian beberapa saat lalu sangat mencengangkan.

Kini, perhatian seluruh anggota Tiger teralih pada dua insan berseragam SMA yang tengah berpelukan.

"Wow, apa perasaan gue aja ya! Teriakan buk bos Aina yang membuat mereka pergi! Wow amajing, anjing, jing–jing," seru Daniel tiba-tiba. Tentu hal itu mengagetkan orang-orang di sekitarnya.

"Daebak!"

"Gue juga ngerasa gitu!" celetuk salah-satu dari anggota Tiger lainnya. Sehingga, beberapa detik itu banyak lagi bisik-bisik yang menyebar di antara mereka.

"Weh hebat, siapa wanita bercadar itu?"

"Gue liat dengan jelas, expresi Aodra pada takut waktu liat si cewek cadaran itu."

"Kok otak gue ngeleg." Bagaimana tidak? Aodra takut pada wanita bercadar itu, sedangkan Bara memeluk begitu erat Aina. Seperti menciptakan tanda tanya besar.

Aina mendengar sedikit pembicaraan mereka, gadis itu hanya berdiam.

"Kok aku bisa ceroboh sih?" batin Aina. Gadis itu menengadah, melihat wajah Bara dari bawah.

Bara tidak budeg, sehingga dia tidak mendengar teriakan Aina tadi. Tapi, dirinya berfikir itu adalah sebuah trik agar para lawan berhenti menyerang Bara, beralih haluan pada Aina.

"Lo tau Aodra!?" tanya Bara. Dia masih digerogoti rasa penasaran. Bara merunduk, menatap mata belo istrinya.

Aina dengan gerakan ragu, ia menggeleng. Gadis itu berdehem. "Aina rasa, hanya orang bodoh yang tidak tahu mereka, Kak. Aodra sangat terkenal, bahkan banyak orang hebat dibentuk di sana. Sering denger informasinya."

Bara hanya mencoba mengangguk percaya. "Yakin cuma itu?"

Aina mengangguk dengan ragu. Gadis itu memejamkan matanya, lagi-lagi dia terpaksa berbohong. Aina tidak ada niatan untuk menyembunyikan identitasnya pada Bara, namun, saat ini bukanlah waktu yang tepat.

Bara menghembuskan nafas berat, mencoba menepis pikiran negatifnya. "Bagaimana mungkin, Aina tau lebih tentang Aodra. Mungkin cuma perasaan gue aja."

Bara tidak melihat, bagaimana tatapan Aina tadi, cara dirinya mengangkat tangan untuk menunjukkan jati dirinya pada anggota Aodra yang melihatnya.

"Kan gue udah bilang, tetap di situ, jangan ke sini," ujar Bara. Dia masih mendekap Aina dalam pelukannya.

Perasaan shock masih bersemayam dalam diri Bara. Pemuda itu melihat sendiri, bagaimana Aina menendang lawan. Aina telah menyelamatkan dirinya.

"Kak, Aina ngga papa. Ngga mungkin diem aja, liat suami diserang seperti tadi," ujar lembut Aina. Sedari tadi, Aina tidak membalas pelukan Bara, namun kini dengan ragu ia merangkul pinggang Bara.

"Gini amat jadi jomblo," rengek Arya ia merasa iri melihat pelukan orang yang jadi pusat perhatian seluruh anggota Tiger saat ini. Dia bergelayut di lengan pemuda di sebelahnya, yang tak lain adalah Daniel.

"Dogsu! Lengan gue sakit peak!" pekik Daniel percampuran bahasa Inggris–jawa. Tepat pada lengannya yang digelayuti Arya, dia tadi terkena pukulan di sana.

Bayi Di Balik Seragam SMA (Lengkap) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang