35. I'M HERE, AODRA!

48.3K 5.4K 305
                                    

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Mungkin di part ini kalian akan dibuat bingung, dan apapun itu. Ngga ngerti alur ceritanya, lah dll.

Jadi, nanti kalo ada yang masih bingung, kalian baca ulang cerita ini. Di beberapa part awal, aku udah ngasih clue ya.

Aina memang aslinya seperti itu, jangan terkejut. Ini udah menjadi alur yang aku pikirkan dari awal aku bikin cerita ini.

Masih bingung lagi, bearti cerita ini nggak lanjut sampe kalian ngerti 🤣🤣 karena aku ngga mau, kalian nggak menikmati cerita ini.

Warning; bagi yang nggak suka ni cerita skip aja! Dan di bagian ini ada beberapa kata kasar. Mohon jangan ditiru. 🙏🙏🙏

Ada waktunya cerita ini islami, tentang SMA, tentang geng Motor, dan perkelahian. Semua ada waktunya. So, aku membuat itu semua dalam satu cerita.

Benar saja, saat sampai di markas utama Tiger, keadaan begitu kacau. Barang-barang yang berada di luar, berserakan di lantai. Namun, hal itu tidak menyurutkan pertikaian. Anggota Aodra dan anggota Tiger masih saling berusaha menumbangkan lawan. Bahkan, beberapa anggota sudah banyak yang tumbang.

Aina turun dari motor, Bara juga ikut menyusul. Anggota inti geng Tiger tidak jauh berbeda dengan Bara. Setelah melepaskan helm, mereka turun tangan ikut membantu anggota Tiger yang masih bertahan.

Sebelum benar-benar pergi, Bara terlebih dahulu menoleh ke arah Aina. "Lo tunggu di sini, nanti gue akan minta anggota Tiger untuk bawa lo ke dalam markas."

Secara naluriah, tangan Bara terangkat. Ia mengusap pucuk kepala istrinya. "Hati-hati." Aina hanya terdiam, dengan perlakuan Bara.

Bara hendak beranjak pergi, Aina menahan lengan pemuda itu. "Aina mau ikut bantu, boleh?"

Dengan cepat, Bara menggeleng. "Ngga boleh!" Walaupun pemuda itu tahu, jika Aina ahli dalam bela diri, tapi dia tidak ingin istrinya berhadapan dengan anggota Aodra.

Kekuatan dan ilmu bela diri setiap anggota sudah sangat dilatih, bahkan tidak ada yang pernah menumbangkan mereka. Ya tentu saja, minus Bara. Karena pemuda itu sudah pernah menumbangkan Aodra.

Aina menghela nafas. Gadis itu mengangguk. Dia mengangkat tangan kanannya ke udara, dan membentuk tinju yang mengcung ke atas.

"Semangat, Kakak suami!"

Bara hanya menanggapi dengan tersenyum tipis, sangat tipis. Tapi, Aina bisa melihat itu.

"Tunggu di sana, sebelum gue nyuruh lo pergi!" Kebetulan, tempat Aina berdiri cukup jauh dari pertikaian yang sedang berlangsung.

Bara beranjak, ia langsung turun tangan. Hal yang pertama kali dia cari adalah, pemimpin dari penyerangan ini.

Bara mengedarkan pandang, beberapa detik kemudian terhenti pada figur seorang pemuda yang tengah berkelahi dengan Evans. Kekuatan mereka terlihat seimbang. Bara yakin, pemuda itu biang kerok dari penyerangan ini.

"Dion!" teriak Bara, menggema di telinga orang-orang yang ada di sekelilingnya.

Bara mempercepat langkahnya, dengan tanpa aba-aba, pemuda itu menyeret Dion menjauh dari Evans.

"Bangsat!" umpat Bara. Emosi menguasainya saat ini, hal itu bertambah tingkatnya setelah melihatnya secara langsung.

Bugh!

Satu pukulan telak mendarat tepat di pipi kanan Dion, membuat kepala pemuda itu menoleh ke samping.

"Anjing!" desis Dion. Pemuda itu menatap nyalang ke arah Bara.

Bayi Di Balik Seragam SMA (Lengkap) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang