Setelah Rizal selesai mandi dan berganti pakaian ia segera kembali menemui Fabia di ruang tamu ia kembali duduk di sampingnya membiarkan Fabia mengobatinya kembali dan memberikan perban di kedua pergelangan tangan nya, juga beberapa hansaplash kecil di wajah
"Nah sekarang kan udah bersih semua" kata Fabia tersenyum dan membereskan kotak P3K
"Makasih pacar ku yang baik" seru Rizal mengusap pucuk kepala Fabia yang tersenyum dan mengangguk
Tak lama pintu pun terbuka membuat keduanya menoleh dan mendapati teman-teman Rizal sudah kembali dari misinya mencari motor Rizal
"Zal, lo yakin motornya di taro disana?" Tanya Anggi dengan nafas terngah-engah dan duduk di seberangnya, Rizal mengangguk dengan yakin
"Gak usah boong lo, motor lo gak ada disana" kata Reza sedikit kesal merasa di permainkan
"Wah serius lo?! Lo beneran ke pertigaan Kembang kan?" Tanya Rizal dengan sedikit panik
"Iya kita habis dari sana, tanya sama orang lain gak ada yang tau" jawab Alfin diangguki yang lainnya
"Sialan" umpat Rizal memejamkan matanya sesaat
"Terus gimana kalau beneran ilang?"-Aksal
"Jangan-jangan Dani sama temen-temennya lagi yang ambil"-Zaky
"Jangan nuduh orang lain dulu"-Anggi
"Bisa jadi kan? Mungkin mereka pikir pas ngejar Rizal, Rizal bakal kembali ke tempat itu"-Alfin
"Gimana dong? Bokap lo marah dong kalau motor nya ilang?"-Reza
"Kemungkinan lo jadi samsak"-Zaky
"Gak usah nakutin BG!"-Anggi
"Gue gak bilang nakutin"-Zaky
"Ah udah-udah. Udah biarin aja nanti gue coba cari deh, gue pinjem motor lo ya Nggi. Gue mau nganterin Fabia"-Rizal
"Yaudah nih"-Anggi melempar kan kunci motornya dan ditangkap mulus oleh Rizal
"Gue cabut dulu" kata Rizal dan beralih ke Fabia yang mengangguk mengikutinya
"Hati-hati lo!"-Anggi
"Dah neng Fabiaaa"-Alfin
"Diem lo kadal!"-Aksal
"Apa sih buaya! Ganggu aja"-Alfin
Rizal menaiki motor Anggi dan menyalakan mesinnya membiarkan Fabia duduk di boncengannya
"Gakpapa ya Ay sedikit muter-muter, soalnya siapa tau motor aku ketemu" kata Rizal sambil melajukan motornya
"Iya gakpapa. Aku gak lagi buru-buru kok, ayo cari bareng" kata Fabia diangguki Rizal. Keduanya semakin jauh dari basecamp Nature Squad
Sore ini tampak cerah dan terik, Rizal menuju tempat dimana ia mengendarai motor nya untuk terakhir kalinya, jujur saja itu motor kesayangan nya jika hilang begitu saja ia tak akan tinggal diam
Sepanjang perjalanan tak ada sepatah katapun dari mulut cowok itu Fabia paham saat ini Rizal sedang sedih karena motornya hilang tanpa bekas, Rizal menghentikan motor di tempat kejadian ia turun dan melihat keadaan tampak sepi, melihat banyak motor yang terparkir namun tak ada motornya di salah satu motor itu
"Gak ada ya?" Tanya Fabia saat Rizal kembali ia hanya mengangguk kecil lalu menundukan kepalanya ia simpan di bahu Fabia, bahu yang kokoh dan menyeramkan itu kini turun dan patah semangat hembusan nafasnya bisa Fabia rasakan ia menepuk-nepuk punggung Rizal memberikannya kekuatan
"Sabar ya, semoga cepet ketemu. Maaf aku gak bisa bantu apapun" kata Fabia seadanya memeluk Rizal erat
"Gakpapa, salah aku gak hati-hati. Ayo pulang" seru Rizal dengan tegar lalu kembali naik motor dan mengubah arah laju menuju rumah Fabia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kulkas Aktif《Completed》
General Fiction『DILARANG KERAS PLAGIAT DALAM BENTUK APAPUN! - Mengandung kata2 makian dan kasar - Harap bijak dalam membaca - Vote untuk saling menghargai - Komen agar makin akrab - Baperan gak usah baca -SEKIAN TERIMA GAJIH😘』 Remaja yang cuek dan masa bodo...