85. Energi Negatif

5 6 0
                                    

         Bell berdering menandakan waktu masuk sudah di mulai, kembali lagi di ujian hari ke 3. Rizal tampak pucat karena semalam ia terus muntah akibat di keroyok oleh Geng Ex-tand hari itu hanya ia yang tahu karena dirinya tidak pulang ke rumah dan menginap di markas Batrex.

Pengawas sudah memasuki ruangan dan menyuruh semua siswa untuk segera login mengerjakan soal ujia, ia tak peduli jawabannya benar atau salah. Ia hanya ingin segera selesai karena tubuhnya terasa remuk tak berdaya.

"Kamu kurang sehat?" pertanyaan pengawas membuat Rizal mengangkat wajah nya dan menggeleng pelan.

"Kalau lagi sakit ke UKS aja, nanti saya bilang kepala sekolah" kata pengawas itu lagi membuat Rizal berpikir sejenak.

"Beneran boleh Pak?" tanya Rizal dengan wajah naif nya membuat beberapa orang menggeleng-geleng kepalanya melihatnya.

"Iya, tapi nanti kamu ujian susulan di hari terakhir"

"Siap pak"

Rizal segera berdiri dan berjalan keluar kelas membuat nya sedikit lebih baik karena memang perlu istirahat, ia membuka pintu UKS dan segera masuk dan Bu Marya menghampiri nya.

"Kamu sakit?" tanya Bu Marya membuat Rizal mengangguk dan membiarkan Bu Marya memeriksa nya.

"Kamu habis di pukulin ya?" tanya Bu Marya membuat Rizal kaget ia berpikir Bu Marya adalah dokter atau peramal?

"Enggak, kok Bu. Tapi...dikit sih" kata Rizal memalingkan wajahnya.

"Ini bukan luka ringan, kamu harus ke rumah sakit. Kamu belum makan apa-apa dari pagi?"

"Udah, tapi di muntahin. Kayaknya perut saya nolak di isi"

"Kamu harus kerumah sakit ayo" Bu Marya menarik Rizal untuk berdiri dan mengikutinya. Rizal menghela nafas dan terpaksa mengikutinya, memasuki mobil Bu Marya dan membawa nya ke rumah sakit.

Rizal menatap jalanan melalui kaca jendela mobil, dirinya tak banyak berbicara dengan Bu Marya. Bu Marya tampak sibuk ia beberapa kali mendapat telepon dari seseorang dan selalu membicarakan pekerjaan.

Beberapa menit kemudian, keduanya sampai di depan Rumah sakit. Bu Marya segera memarkirkan mobilnya dengan aman dan membawa Rizal memasuki rumah sakit.

Rizal menatap ruang ICU, lagi-lagi dia disini ia sudah terlalu sering masuk rumah sakit membuatnya bosan terus memasukinya.

"Ibu harus kembali ke sekolah, nanti Ibu telfon orang tua kamu ya?"tanya Bu Marya membuat Rizal menoleh

"Jangan Bu, gakpapa. Biar saya aja yang kabarin mereka"

"Beneran?"

"Iya Bu"

"Yaudah kalau gitu Ibu pamit ya gakpapa kan?"

"Iya gakpapa Bu"

Bu Marya menepuk bahunya dan segera berjalan meninggalkan nya. Rizal memasuki ruangan yang sudah di tunggu seorang dokter. Ia berbaring di brankar dan dokter segera mengecek tubuhnya, memberikan infus pada Rizal dan membuatnya tertidur.

****

      Sore hari yang tampak cerah, Tesa berjalan keluar dari gerbang sekolah bersama murid-murid yang lainnya juga meninggalkan sekolah.

Ia berjalan di trotoar dan melihat Aksal dan Alfin yang tengah mengisi bensin di pom ia segera berjalan menghampiri keduanya.

"Kak Aksal Kak Alfin" seru Tesa tersenyum menis membuat kedua cowok itu menoleh padanya dan tersenyum.

"Tesa? Mau pulang juga?" tanya Aksal diangguki Tesa dengan semangat.

"Oh iya, hhm kira-kira Kak Rizal ada gak ya di basecamp nya? Soal nya Tesa khawatir sama Kak Rizal" jawab Tesa membuat Aksal dan Alfin saling pandang.

Kulkas Aktif《Completed》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang