13. Rumah Sakit

43 17 0
                                    

         Rizal membuka matanya dan merasakan kepala yang teramat pusing dan sakit, detak jantungnya tidak teratur, pandangan kabur dan sulit melangkah melihat keadaan ia ingat bahwa ia masih ada di basecamp Batrex tidak pulang kerumah karena kelelahan

"Zal? Lo kenapa?" Tanya Anggi yang baru saja keluar dari kamar mandi melihat Rizal yang pucat dan memfokuskan tatapannya

"Kayaknya anemia gue kambuh deh, coba lo liat tas gue ada obatnya gak?" Tanya balik Rizal dengan memejamkan matanya

Anggi segera bergegas menuju kamar dan mengobrak-abrik tas Rizal namun tak menemukan obat apapun ia mencari di sekelilingnya namun hasilnya nihil

"Gak ada tuh Zal- woy Rizal!" Seru Anggi terkejut saat melihat Rizal pingsan di lantai begitu saja ia meraba kening nya tampak panas tapi lengan dan kakinya sangat dingin

"Woy! Marta! Jian! Samsul! Feric! Bangun bangke!" Seru Anggi menggedor kamar mereka dan terdengar uapan panjang

"Apaan sih pagi-pagi? Gue berangkat sekolah siangan" kata Feric dengan nada ngantuk

"Gue juga berat nih mata gue" seru Jian ikut-ikutan

"Cepet keluar Rizal pingsan!!!" Teriak Anggi dengan kesal

"Hah?! Pingsan?!"

Satu persatu dari mereka keluar dari kamar bahkan Marta yang masih ngantuk memaksakan matanya terbuka dan segera berlari ke ruang tamu, benar saja mereka melihat Rizal terkulai lemas di lantai

"Bawa ke polisi heh polisi!" Seru Samsul panik

"Eh Samiun! Bawa ke rumah sakit bukan ke polisi!" Sahut Marta menjitaknya gemas

"Tumben bener" kata Samsul nyengir kuda

"Yaudah ayo, angkat banyak cocot dah!" Seru Anggi membuat mereka tersadar dan segera mengangkat Rizal perlahan

Feric sudah menyalakan mesin motornya perlahan Rizal di naikan dan di belakangnya Anggi menahan tubuhnya

Yang lain mengunci pintu dan mengikuti dari belakang dengan motornya masing-masing.

Tak lama mereka sampai di rumah sakit dan segera membawa Rizal memasuki koridor rumah sakit, Marta tak ada niatan buat memanggil suster ia mengambil sendiri brankar membuat staf rumah sakit heran dan mengejarnya

"Cepet bawa sini!" Seru Marta membuat mereka segera menghampiri dan meletakan Rizal di atas brankar staf rumah sakit datang membantu

"Ini kenapa temannya?" Tanya salah satu staf rumah sakit itu

"Ya pingsan Pak, di periksa dong belum qoit kan?" Marta balik bertanya membuat teman-temannya geram

"Ya belum lah gobl*k!" Seru Jian dan segera mengikuti staf membawa Rizal ke rumah rawat membiarkan dokter menanganinya

"Maaf ya temannya di periksa dulu silahkan selesaikan transaksinya di kasir" kata seorang suster cantik dan menutup pintu

"Siap mbak cantik" sahut Feric tersenyum manis

"Gak usah so manis Lo, gue liatnya sepet!" Seru Jian dengan malas

Kulkas Aktif《Completed》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang