Rizal dan Fabia tampak tekun memungut kayu bakar, Rizal sudah bilang berkali-kali pada Fabia untuk diam saja tak perlu ikutan tapi Fabia tetap menolak dan membantu nya
"Udah kamu duduk aja, capek kan?" Tanya Rizal menatapnya dengan lembut
"Gakpapa kok, aku masih kuat" jawab Fabia meyakinkan nya
"Duduk aja disana, susah banget sih"
"Aku kan mau bantuin juga"
"Gak usah so kuat"
"Beneran gakpapa lho Ay"
"Siniin, duduk disana" kata Rizal sambil mengambil sisa kayu bakar di tangannya
"Balikin, aku gakpapa"ucap Fabia menghela nafas, tapi Rizal tak mendengarkan nya
"Zal, gakpapa. Aku mau bantuin kamu" kata Fabia mengikuti langkah nya
"Duduk aja, susah banget sih? Perlu aku marah dulu?" Tanya Rizal menatap membuat Fabia menghela nafas dan mengangguk lalu berjalan menjauh dan duduk di atas akar pohon yang besar
Ia memperhatikan cowok itu yang sudah andal dalam masalah yang seperti ini, cukup mudah bagi Rizal karena sudah terbiasa berada dalam situasi seperti ini. Tak lama, Rizal segera menghampirinya dan perlahan mengikat kayu bakar dengan rapi
Fabia tampak banyak berkeringat ia mengipas lehernya dengan tangannya upaya untuk meredakan rasa gerahnya, Rizal tersenyum kecil dan duduk di sampingnya
"Capek ya? Kakinya sakit gak?" Tanya Rizal menatapnya dengan lembut
"Enggak kok gak sakit, cuman cepek aja" jawab Fabia sedikit kikuk, ia selalu seperti ini di depan Rizal gugup dan nyaman
"Kasihan banget, lain kali gak usah ikut ya?"
"Lah kenapa? Seneng banget kok bisa ikut Treaking bareng kamu"
"Gak tega liatnya"
"Apaan sih, gakpapa beneran"
Rizal hanya tersenyum dan menganggukkan kepalanya mengusap pucuk kepala Fabia dengan sayang
"Kamu gak capek? Udah biasa ya?" Tanya Fabia menatap Rizal yang tampak baik-baik aja sejak tadi, cowok itu tak banyak menampakan ekspresi kelelahan nya meski keringat menetes
"Hhm gak ada apa-apanya segini mah, kemarin-kemarin lebih tinggi dari gunung ini" kata Rizal membuat Fabia takjub
"Hebat banget, seneng kayaknya kalau aku dari kemarin-kemarin kamu izinin kayak gini"
"Gak usah ngawur, ayo ke tenda"
Fabia tersenyum dan mengangguk menerima uluran tangan dari Rizal lalu bangkit dari duduknya, Rizal mengambil kayu bakar dan menentengnya
Kedua remaja itu berjalan perlahan keluar dari tempat penuh pepohonan yang rindang, tenda-tenda sudah terlihat dari kejauhan
"Muti sama Alfin Anggi kemana? Bukannya tadi bareng kalian?" Tanya Reza saat keduanya sudah sampai dan menyimpan kayu bakar dengan rapi
"Lah? Bukannya udah duluan? Anggi bilang gitu" jawab Rizal menatap Reza dengan heran
"Lo tinggalin mereka? Haduh Muti rese paling ribet kalau jauh dari gue"-Reza
"Ya mana gue tau, kita taunya mereka udah duluan"-Rizal
"Iya, mereka udah duluan kok"-Fabia
"Yaudah tunggu aja, siapa tau mereka bentar lagi balik" kata Zaky ikut menimbrung dan diangguki ketiganya
Hari mulai sore, semua anggota Nature Squad mulai mengantre di WC umum yang di sediakan karena tak banyak jadi mereka harus bergantian.
****
KAMU SEDANG MEMBACA
Kulkas Aktif《Completed》
General Fiction『DILARANG KERAS PLAGIAT DALAM BENTUK APAPUN! - Mengandung kata2 makian dan kasar - Harap bijak dalam membaca - Vote untuk saling menghargai - Komen agar makin akrab - Baperan gak usah baca -SEKIAN TERIMA GAJIH😘』 Remaja yang cuek dan masa bodo...