Malam hari yang di terangi bintang Faisal memakai jaket kulit hitam dan mengencangkan ikat sepatu nya lalu ia berjalan keluar diikuti oleh Izan yang juga sudah siap untuk bertarung melawan Galang dan geng nya.
"Tangan lo gakpapa?" tanya Izan diangguki oleh Faisal.
"Tapi lo yakin mau lakuin ini? Dia kan sepupu lo"
"Tenang aja, gue cuman mau buat sadar. Lagian Galang gak terlalu bisa berkelahi"
Faisal mengangguk, lalu keduanya segera berjalan meninggalkan Apartemen menuju sebuah gedung yang belum selesai pembangunan nya mereka jadikan tempat untuk bertemu Galang dan geng nya.
"Biar gue tangani anggota nya, lo bisa tangani Galang" kata Izan diangguki Faisal yang mengerti keduanya berhenti di balik tembok untuk mengawasi keadaan belum ada tanda-tanda Ex-tand datang ketempatnya.
"Mereka juga baru sampai" kata Faisal melihat dari teropong tampak Galang dan anggota nya datang dengan deru motor yang berisik.
"Sial, banyak juga mereka" seru Izan melihatnya dan tersenyum miring.
"Mulai aja" kata Faisal diangguki Izan, Izan segera menekan tombol di ponselnya dan berbicara dengan seseorang.
"Turun" ucap Izan segera mematikan ponselnya. Tak lama belasan orang yang di bayar nya keluar dari tempat persembunyiannya dan menyerang Ex-tand yang sudah waspada dengan tongkat yang mereka bawa.
Beberapa detik kemudian, mereka terlibat perkelahian hebat di depan sana dari kejauhan Faisal dan Izan memperhatikan dengan seksama keduanya tampak puas melihat keadaan itu.
Mereka saling memukul dan menendang sesuka hati, Galang juga ikut berkelahi melawan orang-orang bayaran dari Izan itu.
Setelah melihat anggota Ex-tand hampir kewalahan, Izan segera menarik mereka untuk mundur dan keduanya keluar dari tempat persembunyiannya.
Galang menoleh segit mendengar seseorang bertepuk tangan dan tampak terkejut melihat Izan berjalan kearahnya dengan senyum miring meremehkannya.
"Izan?" desis Galang menatap tajam kearahnya.
"Lo udah banyak berlatih" kata Izan menepuk bahunya tapi segera di tepis oleh Galang.
"Apa maksud lo ngelakuin ini?!" teriak Galang menatapnya dengan tatapan tidak percaya.
"Lo kaget?" tanya Izan terkekeh kecil membuat Galang semakin emosi.
"Lo bahkan gak bisa jauh dari gue, tapi lo buat geng tanpa gue" kata Izan menatap mereka bergantian.
"Lo sekongkol sama dia hah?" tanya Galang menunjuk Faisal yang terdiam di tempatnya tanpa berbicara apapun.
"Gak boleh?" tanya Izan memicingkan matanya.
"Jangan banyak bacot lo!" sahut Galang dan menerjang Izan, Izan menarik tinju Galang yang segera tersungkur ke belakang.
"Lawan lo dia, bukan gue" kata Izan dan segera menerjang anggota Ex-tand yang segera menyerangnya juga Izan tak peduli seberapa banyak mereka baginya mudah dan menyenangkan berkelahi dengan banyak orang itu.
Faisal dan Galang kembali berkelahi setelah kemarin siang keduanya sempat berkelahi juga.
"Gue gak tau motif lo apa" kata Galang di tengah perkelahiannya.
"Karena lo buat orang gue masuk rumah sakit" seru Faisal sambil terus menyerangnya.
"siapa orang yang lo maksud?" tanya Galang meninjunya.
"Lo gak perlu tau" kata Faisal dan berdiri tegak mengatur nafasnya.
"Bangsat!!!" teriak Galang dan segera menerjang Faisal dengan brutal. Untung saja Izan sudah mengajarkan Faisal tentang berkelahi jadi ia bisa mengatasinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kulkas Aktif《Completed》
Художественная проза『DILARANG KERAS PLAGIAT DALAM BENTUK APAPUN! - Mengandung kata2 makian dan kasar - Harap bijak dalam membaca - Vote untuk saling menghargai - Komen agar makin akrab - Baperan gak usah baca -SEKIAN TERIMA GAJIH😘』 Remaja yang cuek dan masa bodo...