Rizal menatap jalanan yang sepi di depannya sebatang rokok tersalip diantara dua jari kirinya ia tidak kidal namun entahlah saat ia menyesap batang itu ia selalu mengandalkan tangan kiri
Taman kota hari ini terasa sepi, tidak banyak orang yang berlalu-lalang disana hanya sesekali orang yang berkepentingan melewati nya
"Rizal?" tanya seseorang membuatnya menoleh dan mendapati Anggi yang masih dengan seragamnya juga tasnya yang masih tersampir di bahu kiri, tangannya memegang plastik berisi telor gulung ia berjalan menghampirinya
"Lo ngapain disini? Gak sekolah?" tanya Anggi duduk di sebrang nya.
"Gue di skors" jawab Rizal dengan enteng dan mematikan rokoknya yang telah rampung
"Di skors? Sebab apalagi?"
"Biasalah"
"Eeeh lo berantem lagi ya? Wajah lo bonyok gitu"
"Lo sendiri ngapain?"
"Gue baru pulang, biasalah guru nya pada rapat gak tau deh ngerapatin apa"
Anggi membuka plastik telor gulung nya lalu ia membaginya dengan Rizal keduanya tampak akrab sambil menikmati telor gulung itu, Rizal juga bercerita pada Anggi tentang sebab ia di skors untunglah Anggi cepat tanggap dan mengerti
"Wah sialan juga tuh bocah kepsek" komentar Anggi ikutan kesal
"Makanya gue dapet SP 3,di sekolah lo gimana? Gue bisa masuk kesana?"
"Lo serius mau pindah?"
"Mau gimana lagi? Kalau gue tetep lanjutin dan nerima Skors kejadian ini pasti di perpanjang sama tuh bocah"
"Gak sulit sih ngurus pindahan, tapi yang sulit ortu lo setuju apa enggak? Ya gak mungkin kan lo pindah tanpa sepengetahuan mereka"
Rizal menghela nafas panjang, kedua matanya menatap kosong ke jalanan
"Nggi, gue mau break dari balapan" ucapnya sontak membuat Anggi menoleh antusias
"Hah? Sampai kapan?" tanya nya tidak percaya.
"Gak akan lama, seenggaknya sampai gue tau kemana motor gue sebenarnya"
"Lah terus Batrex?"
"Gue percayain sama lo"
"Weh gak bisa ini"
"Bisa"
"Gak bisa Zal, gue mana bisa gantiin posisi lo? Kalau geng lain nyerang gimana?"
"Semampu lo"
"Wah bercanda lo, gak mau gue"
"Yaudah bubar aja"
"Apaan sih maksud lo, gak mungkin Batrex bubar!"
"Makanya gue minta tolong sama lo"
"Ya tapi gue kan-"
"Lo pasti bisa"
"Lo yakin? Tapi lo bisa pinjem motor gue dulu"
"Gak perlu, gue pulang ya" Rizal bangkit dari duduk nya membuat Anggi heran.
"Hati-hati lo!" seru Anggi, Rizal mengacung kan jempolnya tanpa menoleh.
Anggi mengacak rambutnya frustasi dan ikut meninggalkan Taman Kota namun kearah yang berbeda dengan Rizal.
****
Plak!
Tamparan keras itu mendarat di pipi Rizal dengan mulus Rizal menunduk tak kuat menatap Ibunya yang sudah berderai air mata saat ia membaca surat SP 3 dari Pak Billar
![](https://img.wattpad.com/cover/290528700-288-k503144.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kulkas Aktif《Completed》
Ficción General『DILARANG KERAS PLAGIAT DALAM BENTUK APAPUN! - Mengandung kata2 makian dan kasar - Harap bijak dalam membaca - Vote untuk saling menghargai - Komen agar makin akrab - Baperan gak usah baca -SEKIAN TERIMA GAJIH😘』 Remaja yang cuek dan masa bodo...