Rizal keluar dari kelas nya setelah selesai mengerjakan ujian 2 mata pelajaran di hari pertamanya, ia lihat belum banyak keluar jadi ia memusatkan terlebih dahulu keluar dari kelas
Ia berjalan menuju parkiran dan mengeluarkan motornya, lalu melaju meninggalkan sekolah hari yang santai ini membuatnya merasa sedikit lebih baik
Beberapa menit di perjalanan ia menarik rem dengan cepat saat seorang gadis di dorong paksa oleh dua temannya dan menghantam motor Rizal sedikit keras
Brraaakk...
"Awhh!!"
"Wah gimana nih?" tanya Gadis yang mendorong tadi.
"Yaudah yuk kabur aja" jawab temannya lalu segera berlari menariknya menjauh dari tempat kejadian.
Rizal segera turun dari motornya dan menoleh kebelakang, gadis itu tampak tak bisa berdiri lengannya terluka dan kakinya tergores karena terseret dari aspal
"Hey! Lo gakpapa?!" tanya Rizal sedikit panik melihatnya berdarah dan kesakitan.
"Kak! Rizal!" seru gadis itu saat Rizal berjongkok dan melihat wajah nya.
"Hah? Lo kenal gue?" tanya Rizal mengabaikan tatapan nya dan meraih lengannya yang terluka
"Aku Tesa kak!" jawab nya membuat Rizal menoleh tapi tak mengingatnya.
"Yaudah bahas itu nanti aja, ayo ke rumah sakit. Lo bisa tahan dikit kan?" tanya Rizal lagi diangguki Tesa keduanya berjalan menuju motornya
"Hhm, pegangan ya. Gue sedikit ngebut" kata Rizal membuat Tesa mengangguk dan melingkarkan tangannya di pinggang Rizal. Keduanya segera melaju menuju rumah sakit terdekat
Beberapa menit kemudian, Rizal memarkirkan motornya di parkiran rumah sakit dan membantu Tesa untuk berjalan
"Jalan bentar ya, hati-hati" kata Rizal membuat Tesa tersipu malu. Siapapun akan salah tingkah jika di perlakukan seperti ini. Rizal bukan hanya perhatian, tapi juga pengertian yang mempu membuat Tesa lebih mengaguminya
Setelah menyelesaikan transaksi, Tesa segera di tangani dokter. Rizal menunggu di luar dengan kegabutannya
Ddrrrttt....ddrrtttt....
Rizal segera merongoh saku dan mengeluar ponselnya yang bergetar ia tampak meringis saat nama Bang Sigit muncul disana ia lupa karena punya janji dengannya di sirkuit cross
"Hallo Bang"
"Zal, lo gak nyasar kan? Katanya lo udah otw. Tapi gak nyampe-nyampe"
"Iya enggak. Maksud gue, gue gak nyasar dan udah otw. Tapi, gue nabrak anak orang"
"Hah? Lo dimana sekarang"
"Gue? Gue...di rumah sakit Bang"
"Lo gakpapa kan?"
"Gakpapa, cuman dia lagi di obatin. Gue dateng agak telatan"
"Yaudah hati-hati lo!"
"Iya, udah dulu ya Bang. Oke See you"
Rizal segera berdiri saat melihat Tesa sudah keluar, kini luka-luka nya sudah tertutup dengan perban
"Siapa Walinya?" tanya Dokter menatap keduanya bergantian.
"Saya Dok. Saya...Kakak nya" jawab Rizal dengan tak yakin dan menatap pada Tesa yang tampak polos dan tak mengerti.
"Yasudah mari ikut saya" kata Dokter diangguki Rizal dan segera berjalan mendahului menuju ruangannya.
"Lo...tunggu disini" kata Rizal pada Tesa menunjuk kursi. Tesa mengangguk dan menurut saja
Rizal memasuki ruangan dokter dan duduk di hadapannya, melihat ruat wajah dokter yang sulit ia tebak entah apa artinya
![](https://img.wattpad.com/cover/290528700-288-k503144.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kulkas Aktif《Completed》
General Fiction『DILARANG KERAS PLAGIAT DALAM BENTUK APAPUN! - Mengandung kata2 makian dan kasar - Harap bijak dalam membaca - Vote untuk saling menghargai - Komen agar makin akrab - Baperan gak usah baca -SEKIAN TERIMA GAJIH😘』 Remaja yang cuek dan masa bodo...