Markas Ex-tand...
Galang menatap orang-orang yang tengah merenovasi markasnya yang setengah gosong karena terbakar oleh seseorang yang akhir-akhir meneror dirinya, ia geram dan tak dapat menemukan orang yang telah melakukannya ini.
"Maaf Bos, selama 2 hari kita mencari orang itu belum di termukan" kata seseorang datang kehadapan nya diikuti 4 orang lainnya.
"Cari lagi, jangan datang kalau belum ketemu!" seru Galang menatap mereka dengan tajam yang segera mengangguk dan kembali meninggalkan nya.
Galang masih terngiang-ngiang tentang Video pembakaran salah satu jaket kebanggaan nya, dan dua orang yang ia percaya di sekap oleh orang yang mengaku inisial F itu, ia sangat geram dan marah sudah ia pekerjaan beberapa orang dan membayarnya mahal tapi tidak ada satupun dari mereka yang berhasil menemukan dimana keberadaan orang inisial F itu.
Ia berdiri dari duduknya dan berjalan keluar dari Markas menghirup udara dalam-dalam memasuki rongga pernafasan nya dengan perlahan.
"Lang! Gawat, lo harus ikut gue" kata Viki wakil nya.
"Apaan?" tanya Galang dan mengikuti langkah Viki menuju ruangan tempat meeting semua anggota nya.
"Sumpah gue gak tau kapan kejadiannya, semua CCTV gak ngerekam apapun" kata Viki dengan heran dan membuka pintu meeting.
Betapa terkejutnya ia melihat ruangan itu penuh coretan dengan cat merah dan foto-foto semua aktifitas Galang dari bangun tidur sampai bangun berserakan di lantai.
'TEMUIN GUE, WAKTU LO GAK BANYAK'
Sebuah kalimat yang mambuat nya geram, terpampang jelas di dinding dan sebuah foto dirinya yang menempel disana dengan tusukan paku di dahinya.
"Kemana semua orang kemana disini kosong?" tanya Galang meredam emosinya dan memukul meja dengan keras.
"Bukannya lo sendiri yang nyuruh mereka buat nyari orang itu, gak ada yang tersisa cuman gue yang datang karena ada barang ketinggalan" jawab Viki seadanya, Galang memejamkan matanya sesaat.
"Sial, gue di permain kan. Mulai besok, kosongin Markas datang ke apartemen gue buat laporan" kata Galang segera diangguki oleh Viki dengan baik.
"Suruh orang buat bersihin ini" kata Galang dan berjalan keluar dari Markas meraih kunci motornya.
"Galang" seru seseorang membuat nya menoleh dan mendapati Pria baruh baya yang berpakaian rapi berjas.
"Papah ngapain kesini?" tanya Galang duduk di bangku halaman diikuti Papahnya duduk di sebrang putra nya.
"Gimana orang-orang yang belum bayar hutang? Mereka ada perkembangan?" tanya Papah membuat Galang menghela nafas panjang.
"Pah, ini urusan Papah. Kenapa Galang harus ikutan jadi rentenir? Semua anggota Ex-tand udah Galang suruh. Tapi mereka malah lapor polisi" jawab Galang dengan malas.
"Kamu adalah penerus perusahaan Papah, Galang. Kalau bukan kamu siapa lagi? Papah andelin kamu, itung-itung ini latihan sebelum kamu resmi jadi penerus Papah"
Galang mengehela nafas, ia malas karena selalu hal ini yang di bahas nya. Papah Galang tak mengizinkan nya hidup bebas layaknya remaja lain di usianya ini. Tapi beruntung baginya, karena Papah tidak menentang dirinya mendirikan Ex-tand.
"Papah tenang aja. Galang gak akan lari, tapi Galang juga punya urusan yang lebih penting, dari pada rentenir"
"Kamu mau melakukan apa? Jangan berbuat macam-macam yang menjatuhkan nama keluarga"
"Ini urusan Galang. Galang harus pergi sekarang"
Galang pun segera berdiri dari duduknya dan segera pamit dengan sopan, lalu menaiki motornya dan melaju meninggalkan Markas Ex-tand. Papah Galang tampak menghela nafas dan menatap kepergian nya tanpa berkata apapun lagi.
![](https://img.wattpad.com/cover/290528700-288-k503144.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kulkas Aktif《Completed》
Ficção Geral『DILARANG KERAS PLAGIAT DALAM BENTUK APAPUN! - Mengandung kata2 makian dan kasar - Harap bijak dalam membaca - Vote untuk saling menghargai - Komen agar makin akrab - Baperan gak usah baca -SEKIAN TERIMA GAJIH😘』 Remaja yang cuek dan masa bodo...