"Bokap lo mukulin lo lagi?" Tanya Alfin menatap wajah Rizal yang terluka di beberapa titik wajahnya, ia juga melihat beberapa goresan di tubuh Rizal
"Masalah apa lagi kali ini?" Tanya Ibu Alfin yang setia mengobatinya setiap kali hal ini terjadi
Rizal tak menjawab ia hanya meringis saat alkohol itu mengenai lukanya, Rizal kembali memakai bajunya dan menghela nafas panjang
"Faisal lagi" ucap Rizal seadanya menatap kedua orang di depannya
"Kamu harus lebih tegas lagi menjelaskannya, Bapak kamu bukan orang yang mudah percaya" kata Ibu Alfin yang biasa Rizal panggil Tante Nur
"Gakpapa Tante, tapi besok sekalian ambil raport Rizal lagi ya?" Tanya Rizal mengalihkan pembicaraan, Tante Nur mengangangguk paham
"Gak usah di pikiran tentang raport" ucap Alfin menepuk bahu sepupunya ia merasa kasihan karena hidup cowok itu tak pernah membaik
"Kalian tidur, udah malem. Ayo Zal, istirahat" kata Tante Nur membuat keduanya mengangguk dan bangkit dari duduknya lalu berjalan memasuki kamar Alfin
Tante Nur menghela nafas panjang dan berdoa yang terbaik untuk keluarga Rizal agar membaik dan menyadarinya bahwa Rizal tak sepenuhnya salah
Rizal merebahkan tubuhnya di kasur king size milik Alfin keduanya tampak berbaring bersebelahan dan menatap langit-langit kamar dengan pikiran yang berkecamuk
Memikirkan setiap yang terjadi dalam kehidupan masing-masing, tampak banyak berubah ketika usia sudah semakin bertambah, entah itu masalah, kesedihan dan kebahagiaan datang silih berganti
"Zal, kenapa lo gak lapor polisi aja? Ini tindak kekerasan pada anak di bawah umur" kata Alfin menoleh membuat Rizal mendengus
"Gue udah punya KTP, artinya gue gak di bawah umur"
"Heh! Serius dikit, gue kasihan sama lo!"
"Apaansih? Gue gak butuh di kasihani"
"So kuat lo"
"Emang gue kuat"
Alfin menghela nafas dan kembali mengalihkan tatapan dari sepupunya yang cuek itu
"Besok masih masuk sekolah?" Tanya Alfin mengalihkan pembicaraan
"Hhm" seru Rizal sebagai jawaban
"Padahal mau di bagiin raport, heran"
"Jaga-jaga kalau ada nilai yang remed"
"Gue so pasti gak ada yang remed, Alfin gitu lho!"
"PD amat lo kadal", Rizal memutar tubuhnya membelakangi Alfin menarik selimut
"Dari pada cuek kayak lo" sahut Alfin tak peduli, dan melihat punggung Rizal yang tertutup selimut dengan tapi
"Lo yakin gak mau lapor polisi?" Tanya Alfin lagi memastikan siapa tahu Rizal berubah pikiran
"Tidur aja lo, banyak tanya" jawab Rizal menutup kedua matanya
Alfin mengangguk-angguk, dan menarik selimutnya juga, dan menghela nafas meyakinkan dirinya bahwa sepupunya memang kuat.
****
Hari Kamis, hari cerah dan tampak sibuk di sebuah SMK, pagi ini para OSIS sibuk menyiapkan kelas untuk rapat dan pembagian buku raport sebagian murid ada yang menyelesaikan tugas yang tertinggal, ada yang bermain futsal di lapangan, ada juga yang hanya menonton, dan aktivitas lain sebaginya
Seperti 3 cecunguk aktif ini mereka tengah bermain basket di pinggir lapangan tak lama Aksal ikut bergabung dengan ketiganya dan menjadi dua lawan dua
Sembari menunggu hasil rapat orang tuanya dan menunggu Raport yang akan di bagikan hari ini juga
![](https://img.wattpad.com/cover/290528700-288-k503144.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kulkas Aktif《Completed》
Ficção Geral『DILARANG KERAS PLAGIAT DALAM BENTUK APAPUN! - Mengandung kata2 makian dan kasar - Harap bijak dalam membaca - Vote untuk saling menghargai - Komen agar makin akrab - Baperan gak usah baca -SEKIAN TERIMA GAJIH😘』 Remaja yang cuek dan masa bodo...