3

202 10 0
                                    

"Sayanggg!!" Aurora langsung memeluknya begitu ia sampai di rumah.

"Kamu pasti kangen sama aku kan? Iya aku tau, aku juga kangen sama kamu."

"Utu utu, kenapa kamu imut sekaligus ganteng banget sihhhhh!" Aurora bermonolog.

"Mau aku cium?" Tawar Aurora sambil menatap matanya.

"Meow,"

"Oh mau, okeeee! Tumm duluuuu, mmmmwuuuaaaah!"

"Meow meow,"

"Mamiiiii, liat! Ka Rora gilanya kambuh lagi!" Teriak Reza, adik Aurora. Mereka beda empat tahun.

"Kampret, lu kali tuh yang gila. Huuuh tukang ngadu tukang ngadu, anak manja woo."  Aurora balas mengejek.

"Huaaa, mami liat noh! Ka Rora ngeledekin aku mulu," adu Reza sambil menunjuk Aurora yang sedang memenyekan mulutnya.

"Auuu, jangan diledekin mulu dong adiknya."

"Ye, mami." Balas Aurora, tidak peduli. "Btw mami masak apa?"

"Ayam goreng biasa doang, gapapa kan?"

"Santai mi, itu kan makanan kesukaan aku sama Calvin." Jawab Aurora.

"Aku juga!" Sahut Reza semangat.

"Dih, siapa lu?" Balas Aurora senga.

"Mami... ka Rora masa lebih sayang sama kucing daripada sama aku.." Adu Reza lagi.

"Emang, wle." Aurora lalu memasuki kamarnya untuk membersihkan diri.

Ting

Aurora mengambil handphonenya setelah selesai mengenakan pakaian. Sudah lima bulan ia menjadi siswi kelas sepuluh di SMA SKYGA.

Carla : Ara, mau daftar jadi anggota osis?
15.53

Ara : Emang udah ada? Lu kata siapa?
16.00

Carla : Kata Fakhri, dia kata kakak kelas
16.00

Ara : Lu mau ikut?
16.00

Carla : Hayuuuuu
16.00

Ara : Tapi gue males :)
16.05

Carla : Yah Araaaaaa, hayu daftar😭
16.05

Ara : Liat besok aja
16.06

Carla : Okeeeee Araaaa!
16.06

Setelah beberapa menit Aurora melamun, ada pesan masuk lagi.

Singa : Ara sayang, kamu mau daftar jadi anggota osis?
16.10

Ara : 🖕
16.11

Singa : Ih sayang, gak boleh kasar
16.11

Ara : Sayang pala lu peyang
16.13

Singa : Ara jahad pake d😭
16.13

Ara : Y
16.15

Singa : Jahad jahaddd😭😭😭😭
16.15
read

"Anjrit, bisa-bisanya gue dulu jadiin si Lion salah satu kandidat jodoh gue." Ucapnya sambil menggelengkan kepala.

Tok Tok Tok

"Ka Roraaaaa! Kata mami nanti keluar, makan malem." Teriak Reza dari depan pintu kamar Aurora.

"Iyaaaa," balas Aurora.

Reza kembali berteriak. "Jangan jadi babi mulu kerjaanya!"

Aurora langsung berdiri dari kasurnya. "Wah, gue punya adek kampret banget ya," ucapnya sambil berjalan.

Ceklek!

"Eja! Di mana lu?!" Aurora berteriak begitu keluar dari kamarnya.

Aurora menoleh ke bawah, ada Calvin sedang menatapnya. Ia berjongkok dan mengelus Calvin.

"Meow meow meow,"

"Eja keluar? Sama siapa?"

"Meow meow,"

"Oh gitu," balas Aurora sambil mengangguk, ia berdiri kembali.

"Mami!" Panggil Aurora.

"Apa sayang?" Maminya menjawab dengan lembut.

"Sejak kapan Eja punya temen lagi di sini? Kok aku baru tau?" Tanya Aurora.

Zara —Mami Aurora menghampiri Aurora yang sedang duduk di ruang tengah. "Kamu tau dari mana?" Tanya balik Zara.

"Calvin," jawabnya langsung.

Padahal ia hanya menebak. Tidak mungkin Reza akan bermain sendirian, setidaknya untuk sekarang.

Zara menoleh, menatap putrinya. "Kamu beneran ngerti bahasa kucing?"

"Gak lah mi, ya kali. Aku bakalan seneng banget kalo bisa bahasa kucing." Jawab Aurora.

"Terus?"

"Ya.. cuman semacam kekuatan, insting, ikatan batin, dan perasaan antara majikan dan babu gitu mi... makanya aku ngerti hehe," jelas Aurora.

"Serius?"

"Serius mi, suer." Aurora mengacungkan jari tengah dan jari manisnya bersamaan.

Zara mengangguk. "Tapi anehnya percakapan kamu sama Calvin nyambung dan 97,5% bener."

"Itu lah yang dinamakan ikatan batin dalam hubungan yang spesial ini mi," ucap Aurora mendramatisir.

"Iya iya udah, mami paham. Sana kamu cari adik kamu, ajak pulang, udah mau maghrib soalnya."

Aurora tersenyum miring dalam hati. "Oke mi!" Balasnya semangat.

•Older Me•

salam jodoh, rangurlazy

𝐎𝐥𝐝𝐞𝐫 𝐌𝐞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang