60

62 4 0
                                    

"AAAA RAAAAA~!" Panggil Lion dan Nopal bersamaan.

Aurora baru menurunkan sebelah kakinya dari kasur namun Calvin menaikan kembali kaki Aurora.

"Mau ke mana ha?"

"Ke temen gue, itu mereka udah di depan, mau bukain pintu." Jawab Aurora.

"Ish, udah kak Reese diam aja di atas kasur. Jangan kemana-mana. Biar Apin aja yang bukain pintunya." Titah Calvin serius.

"Tapi—"

Calvin mendesis. "Apin cium juga nih, mau?"

Buk

Ia menggebuk Calvin menggunakan guling. "Aw," ringisnya meskipun tidak sakit.

"The real hulk, sakit aja tenaganya gede." Setelah itu Calvin keluar kamar dan tertawa, tentu saja Aurora masih bisa mendengarnya.

"Apin kampret!"

><

"ARA!"

"Guk guk guk."

"Kemari!"

"Guk guk guk."

"Ayok lariiii-larii!"

Lion dan Nopal bernyanyi saling sahut.

"Minta dihajar tuh bocah bedua," gumam Aurora. Ia keluar kamar, duduk di ruang tengah. Ternyata Calvin dan Reza sedang membukakan gerbang kecil di depan rumah.

"Anjir, si Eja punya ciki kaga bagi-bagi." Aurora memakan ciki Reza, ia juga dibelikan oleh Calvin namun malas untuk mengambilnya kembali di kamar.

"Berisik lu pada, nanti di grebek tetangga aja baru tau rasa." Tegur Fakhri.

"Iya Ri iya." Balas Lion.

"Eh ada dek Apin," kata Klaris.

Reza tengah berdiri di samping Calvin sambil memainkan game mobile. Calvin yang membukakan kunci gembok gerbang.

"Tunggu, itu mobil Lamborghini siapa dah? Bagus amat." Ucap Rion begitu menoleh ke sebelahnya.

Nopal ikut menoleh. "Gak mungkin punya Ara sih, dia naik motor aja gak bisa."

Mereka semua mengangguk setuju.

"Mobil siapa Ja?" Fakhri bertanya.

"Yah! Mati." Ia menatap Fakhri. "Punya manusia di sebelah gua kak," jawabnya sambil tersenyum.

Calvin menaikkan sebelah sudut bibirnya, tersenyum sombong pada Fakhri. Ia membuka gerbang.

"Ajegile, udah punya sim emang lu?" Rion.

"Duit dari mana lu?" Nopal.

"Dekel bukan sembarang dekel," kata Ikbal. Ia pun ikut karena ini seperti reuni seksi kelas sepuluh.

"Keren banget Apin," Hani.

"Apin, mau jadi pacar kakak gak? Nanti kakak manjain lho, nanti disuapin kalo mau makan." Tawar Klaris dengan ramah.

Plak!

Lista menggeplak pundak Klaris. "Sadar wei, udah ada gebetan juga katanya lu. Lagian keliatan kali kalo si Apin tuh sukanya sama Ara spek cewek kuat, bukan cewek penggoda kayak lo." Kelakar Lista yang diakhiri tawa oleh semuanya.

"BAHHAAHA BENER BENER!" Rion tertawa paling kencang.

"Monkey lu semua. Dah lah, cuman Ara doang yang sayang sama gua, bye!" Ia masuk ke dalam rumah Aurora mendahului semuanya.

𝐎𝐥𝐝𝐞𝐫 𝐌𝐞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang