21

94 10 0
                                    

Ara : Kak, mosnya hari ini terakhir aja ya?
10.56

Ara : Soalnya gue juga udah gak ada ide buat acara besok
10.58

Ara : Jadi info sekolah gue sampein hari ini, semuanya
10.58

Kak Harry : Kamu diskusiin aja sama yang lain
11.00

Kak Harry : Kalo yang lain setuju, yaudah terserah kamu
11.00

Ara : Wih, tumben bisa diajak nego
11.00

Kak Harry : Gua ada ide sih buat acara mos besok
11.01

Ara : Tidak perlu, terima kasih kak. Hari ini hari terakhir mos.
11.01

Kak Harry : Iya
11.05
read

"Yeyyy!" Aurora berucap dengan penuh kesenangan. Tadi saat ia selesai makan, Fakhri dan Calvin masih makan sambil bermain game —jadi ia selesai lebih dulu dan langsung mengirim pesan pada Harry.

"Kenapa, Ra?" Fakhri penasaran dengan apa yang membuat Aurora menjadi ceria.

"Rahasia," jawabnya diakhiri kekehan. "Udah selesai kan makannya? Hayu balik ke aula." Aurora berdiri dan berjalan menuju aula diikuti oleh Fakhri dan Calvin.

"Kak Reese, tadi kenapa kok seneng banget kayaknya?" Tanya Calvin lembut.

"Reese?" Ulang Fakhri pelan.

"Udah gue bilang, ra ha si a."

"Cowok?" Aurora menoleh. "Maksudnya— yang tadi chattan sama kak Reese, cowok?"

"Hm."

Calvin diam sebentar lalu bertanya dengan nada dingin. "Cowok yang Reese suka?"

"Amit-amit. Apaan dah, kok nyambung-nyambung ke cowok yang gue suka?" Jawabnya sedikit kesal.

"Ya kali aja kan gitu," kata Calvin diakhiri kekehan.

"Dia emang tipe gue sih tapi gak banget."

"Ha?!"

"Ya gitu deh, tipe gue tapi juga bukan. Tau ah, gak usah dibahas lagi." Pungkas Aurora.

"Tapi bener kan, bukan cowok yang kak Reese suka?"

Pak!

Fakhri menepukan tangannya di samping, sebelah pipi Aurora.

"Ada nyamuk tadi Ra," ucapnya pura-pura serius memperhatikan sekitar.

"Kak Fakhri," panggil Calvin.

Fakhri memaksakan senyumnya. "Iya?"

"Kak Fakhri tuh nyadar gak sih? Kalo kak Fakhri tuh peng-gang-gu?" Tanyanya dengan senyum palsu.

"Emang? Bukannya lu ya? Yang pengganggu?" Tanyanya balik dengan ekspresi yang sama. "Kalo gua sih emang biasa sama Ara, lah lu baru dua hari kenal dia udah sksd." Lanjut Fakhri dengan sombong.

"Gua ud—"

"Sksd tuh yang girlband korea itu bukan sih?" Potong Ara.

"Ha?" Calvin bingung.

"Itu SNSD, Ara." Balas Fakhri.

Aurora mangguk-mangguk sambil ber 'oh' ria. "Kirain." Ia sengaja bertanya seperti tadi untuk mencegah perdebatan yang akan terjadi.

Mereka memasuki aula. "ARAAAA, KENAPA GAK NGAJAK AKU KALO MAU MAKAN DI KANTIN?" Carla langsung berteriak dan memeluk Aurora.

"Lu balik sono ke kelompok lu," titahnya pada Calvin. Calvin sedikit cemberut lalu mengiyakan ucapan Aurora.

"Kan gue udah bilang, kalo mau ke kantin." Jawab Aurora.

"Tapi Ara gak bilang kalo mau makan di kantin. Tadi aku mau nyusul Ara ke kantin tapi gak dibolehin sama Ion padahalkan aku mau istirahat bareng Ara." Adunya seperti anak kecil.

"Yaudah, putusin si singa sekarang. Lu pacaran aja sama gue. Gimana?" Kelakarnya dengan wajah acuh tak acuh.

"Anjir Ara! Lu lesbi?" Panik Lista dan segera menjauh dari Aurora.

Lion langsung memeluk Carla, menyembunyikannya di belakang pundak. "Gua gak bakal biarin pacar kesayangan gua jadi meliuk kayak lu ya, Ra." Tegas Lion.

"Ih Ionnn, kenapaa?" Lion menoleh menatap Carla. "Stt diem dulu ya sayang, di depan kita ada manusia tersesat, bahaya." Jawab Lion mendramatisir.

Fakhri memegang pundak Aurora, memutar badannya agar menatap dirinya. "Ara, ayok pacaran sama gua. Gua bakal buat lu jadi lurus lagi."

"Kesempatan dalam kesempitan, memang patut diacungi sebagai siswa paling pintar diangkatan." Ujar Nopal sambil mangguk-mangguk.

"Jangan mau! Yang ada nanti kak Reese dibuat makin meliuk." Sambung Calvin dari bangkunya.

Semuanya langsung fokus menatap Calvin beberapa detik dan mengalihkan tatapannya menjadi menatap Aurora dan Fakhri saat tahu Cakra dan Cadey sedang menatap mereka satu persatu dengan tajam.

"Kak Fakhri lagi nembak kak Ara?"

Satu pertanyaan dari siswa tersebut langsung membuat riuh suasana aula. Pertanyaan dan jawaban saling bersahutan memasuki indra pendengaran anggota osis tanpa terkecuali.

"Tenang ya semuanya, kak Fakhri sama kak Ara cuman lagi diskusi. Ada pengumuman buat kalian." Kata Hani berusaha menenangkan suasana. Setelah beberapa menit suasana kembali tenang, tidak terlalu hening.

"Tapi.. Ara beneran lesbi?" Tanya Hani penasaran.

Aurora menepis pelan tangan Fakhri yang berada di pundaknya. "Gak anjrit, gue cuman bercanda doang. Lagian kenapa kalian tumben pada serius banget sih, ha?" Jawabnya.

"Karena akhir-akhir ini lu juga serius." Jawab yang lainnya kompak.

"Emang?"

"Iya, Ara."

"Yaudah, sekarang jangan serius-serius." Ucapnya. "Istirahat lima menit lagi!" Lanjutnya lalu duduk di bangku tempatnya duduk.

•Older Me•

SKSKSKSSK CPP CPL CAPE BANGET LOCHHHH

RAN LAGI PBL ATAU PKL JADI MOHON MAAF KALAU UPDATENYA LAMA ( ╥ω╥ )

salam jodoh, rangurlazy

𝐎𝐥𝐝𝐞𝐫 𝐌𝐞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang