Happy Reading
-
-
Hari ini libur kali ini Rey dan Rain berencana untuk menghabiskan waktu bersama. Sudah lama sekali mereka tidak pergi berdua bahkan untuk sekedar mengelilingi jalanan ibukota pun mereka sudah lupa rasanya. Bagaimana Rain yang selalu memeluknya saat berdua diatas motor dan bagaimana Rey yang selalu mengarahkan spion motornya ke wajah Rain.
" Cantik banget hari ini, mau kemana sih?" Goda Rey saat melihat Rain yang keluar dari pintu rumahnya.
Rain berusaha menutupi rasa salah tingkahnya dengan membuang pandangannya ke arah lain. "ihh apaan sih, masih pagi udah gombal"
Rey tersenyum melihat reaksi Rain yang masih sama, selalu begitu. Ia maju satu langkah ke arah Rain kemudian mengusap rambut Rain dengan lembut. Ia terus menatap Rain selama beberapa detik hingga akhirnya mengucapkan sesuatu. "Kamu cantik hari ini, kemarin, besok dan seterusnya kamu akan selalu cantik di mata aku"
Rain terdiam cukup lama. Perkataan yang terlontar dari bibir Rey membuat Rain merasa dicintai seutuhnya. Seolah semua yang pernah Rey lakukan kepadanya hilang hanya karena satu bualan manis pagi ini. Mungkin karena sudah lama ia tak mendapat pujian manis dari kekasihnya itu.
Rey membawa Rain ke satu tempat yang terasa cukup asing baginya. Terlebih lagi jarak yang mereka tempuh kali ini cukup jauh. Motor Rey berhenti pada sebuah taman yang bisa dibilang sepi, hanya ada beberapa orang disana. Setelah melepaskan helm mereka, Rey langsung menarik Rain untuk masuk ke tengah taman. Ada sebuah kolam ikan berukuran cukup besar disana, mereka mengambil tempat duduk tepat disamping kolam ikan itu.
"Ini tempat pertama kali Mama sama Papa ketemu, dan disini juga Papa ngelamar Mama." Jelas Rey dengan pandangan lurus ke kolam.
"Sebelumnya Kak Rey udah pernah kesini?"
"Udah beberapa kali, waktu Mama masih ada aku sering diajak Mama ke tempat ini. Kata Mama disini tenang, rasanya seperti dia bisa kembali ke kebahagiaan yang dia rasakan dulu"
Taman ini menjadi saksi bagaimana bahagianya keluarga Rey dulu. Dimana saat hari libur tiba, orang tuanya berikut Rey dan Raisa selalu melakukan piknik ditempat ini. Sejuk, bersih, pepohonan yang dengan lembut menggugurkan daunnya, juga bunga yang perlahan mekar membuat tempat ini semakin nyaman.
Tujuan Rey membawa Rain ke tempat ini adalah untuk mengenang betapa indahnya kisah orang tuanya dulu. Masa-masa dimana mereka masih bahagia dan menjadi keluarga utuh yang sangat kompak. Rey ingin kisah cintanya dengan Rain memiliki awal yang indah seperti kisah cinta orang tuanya, namun ia tak ingin akhir yang sama untuk kisah cintanya.
Tak banyak yang mereka bicarakan disini, Rey lebih sering menatap ke sekeliling taman sambil sesekali tersenyum. Rey merindukan semua gelak tawa yang pernah terukir ditempat ini. Rain memilih untuk membiarkan kekasihnya itu menikmati keheningannya, melihat Rey dengan ketenangan seperti ini membuat Rain sadar betapa beruntungnya dia.
"Kak, aku laper deh" Eluh Rain dengan wajah sedikit memelas.
Rey menoleh kemudian tersenyum singkat, "Mau makan apa?"
"hmm, pecel lele kayanya enak kak"
"Yaudah ayo"
****
Setelah selesai menikmati pecel lele yg mereka pesan, sempat terjadi keheningan beberapa saat. Mungkin karena keduanya sama-sama merasakan kenyang. Dering ponsel Rey memecah keheningan diantara mereka. Membuat keduanya menoleh ke sumber suara, ada satu nomor asing yang menelpon Rey saat ini. Dengan ragu ia menjawab panggilan tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAIN IN THE SUMMER
Short Story"Aku layaknya hujan yang turun saat kau tengah menikmati hangatnya sinar mentari. Aku tau, saat itu kau benci diriku. Namun aku yakin, esok atau lusa saat peluh di dahimu mulai menetes, kau akan mencariku. Kau akan mencari diriku, sebagai hujan yang...