Happy Reading
***
Dodit sudah pulang. Tetapi Rain masih terus mencoba menghubungi Rey. Bahkan ia sampai melupakan bahwa pacarnya itu tengah melakukan ujian nasional.Rain terus mencoba menelepon, mengirim pesan singkat tanpa henti. Entah sudah berapa kali, tak terhitung. Hingga ia lelah sendiri. Rain menyandarkan kepalanya pada sofa yang tengah ia duduki. Matanya menerawang langit-langit rumahnya.
"Kenapa sih dek? Nih, buat kamu" Tanya Sunny seraya meletakkan satu buket bunga dan beberapa coklat batang.
"Buat aku? Dari siapa? " Ucap Rain dengan antusias.
Sunny mengambil duduk di sebelah adiknya.
" Iya buat kamu, tadi kakak dapat kiriman dari penggemar Kakak. kamu makan aja gih Kakak 'kan harus diet" Jelas Sunny.
Rain mengerucutkan bibirnya. Kembali ia menyandarkan kepalanya ke sofa.
"Aku pikir tadi Kak Rey yang kirim itu sebagai permohonan maaf" Tukas Rain yang masih menatap lurus pada ponselnya.
"Ada apa lagi sih sama kalian? Karena Feli? Rey balikan sama Feli? Mereka deket lagi karena Papanya Rey sakit? " Tebak Sunny, dan semuanya benar .
"Kak Sunny tau darimana? Nggak mungkin Tino cerita ke Kak Dandy terus Kak Dandy cerita ke Kak Sunny. Tino itu bukan orang yang ember ahh"
Sunny tersenyum simpul mendengar ucapan dari adiknya.
"Belum juga Kakak jawab kamu langsung belain Tino gitu. Tadi Kakak ketemu sama Dodit di depan, terus dia ceritain inti permasalah kamu ke Kakak. Kakak yang tanya kok, karena pas keluar muka Dodit nggak seceria biasanya"
"Hmm kirain aja gitu Tino yang cerita. Btw menurut Kak Sunny aku harus apa? Yang salah siapa, aku atau Kak Rey? "
"Kalo diliat dari sudut pandang Kakak, kalian sama-sama salah. Kalian terlalu mementingkan ego kalian. Kalian itu sebenernya belum cukup dewasa menghadapi permasalah seperti ini. Apalagi cerita Rey dan Tino, itu cukup berat. Bukan level kalian. Dan soal kamu sama Rey, mending kalian ketemuan deh. Diobrolin semuanya baik-baik. Kalo perlu ajak Feli sebagai pihak ketiga yang memicu perselisihan di antara kalian. Inget, jangan egois. Kamu harus posisikan diri kamu sebagai Rey begitu juga sebaliknya. Dari situ pasti kalian ngerti, alasan kenapa kalian itu bersikap seperti ini satu sama lain"
Rain beralih menatap Sunny serius.
"Tapi menurut Kakak, nggak sepenuhnya kok kamu salah, Rey juga terlalu egois. Nggak seharusnya dia bersikap berlebihan ke Feli. Dan kalo emang mereka nggak ada apa-apa, harusnya kemarin dia kejar kamu buat jelasin semuanya. Atau seenggaknya dia telpon kamu. Nggak apa-apa dalam artian mereka tidak melibatkan perasaan dalam masalah ini"
KAMU SEDANG MEMBACA
RAIN IN THE SUMMER
Short Story"Aku layaknya hujan yang turun saat kau tengah menikmati hangatnya sinar mentari. Aku tau, saat itu kau benci diriku. Namun aku yakin, esok atau lusa saat peluh di dahimu mulai menetes, kau akan mencariku. Kau akan mencari diriku, sebagai hujan yang...