jadi, MIMPI?

187 19 0
                                        


Hari ini Bu Rissa sedang berada didalam ruang ekskul bersama Rey dan Rain. Bu Rissa memberitahu jadwal tm kepada keduanya.

"Jadi kalian berdua TM pada tanggal
28 november ya... Jam 8 pagi DISMA Kartini. Untuk pakaiannya seragam hari kamis aja. " Jelas Bu Rissa.

"Oh iya-iya bu. Jadi nanti kita ke sekolah dulu ya baru TM. "

Bu Rissa menggangguk sambil tersenyum.

"Ya sudah kalo begitu kalian lanjutkan latihan. Lagunya udah dapet kan?  Ibu mau ke kelas dulu." Bu Rissa berpamitan.

"Oke jadi kita mau nyanyi lagu apa? Mau lagu duet atau solo?" Tanya Rey sembari mendudukkan dirinya pada kursi disebelahnya.

"Kalo menurut gue sih bagusan lagu duet. Supaya rasanya lebih
dapet    juga."  Rain tersenyum.

"Hmm boleh juga sih. Ntar pulang sekolah lo ikut gue ya, kita latihan dirumah gue. " Rey tersenyum.

"Tapi kak, gue kan dijemput supir. Motor gue lagi diservice." sahut Rain.

"Punya pulsa nggak? " Rey mengangkat sebelah alisnya.

"Punya. Kenapa? Kak Rey mau minjem? " Rain menyodorkan ponselnya.

Rey mengambil ponsel Rain.

"Siapa nama supir lo? " Rey membuka tombol kunci pada ponsel Rain yang tak diberi password apapun.

"Pak Uun." Sahut Rain datar.

Rey nampak mencari sesuatu didalam ponsel Rain kemudian mendekatkan benda pipih itu ke telinganya.

"Hallo pak Uun? Saya Rey pacarnya Rain." Ucap Rey kepada pria paruh baya disebrang sana.

Mata Rain membelalak.

"Saya mau minta izin, nanti Rain pulang sekolah sama saya. Kami mau latihan dulu pak."

"Oke, Assalamualaikum pak." Rey mengakhiri telponnya kemudian tersenyum.

"Kenapa? " Rey mendekatkan wajahnya ke wajah Rain.

"Pacar? Sejak kapan? Belum juga nembak." Gerutu Rain.

"Jadi lo mau ditembak? " Goda Rey.

"Apaan sih Kak" Rain pergi meninggalkan ruangan itu.

Rey sedikit berlari kecil untuk menyamakan posisinya dengan Rain.

"Salting ya? " lagi-lagi Rey menggoda Rain.

"Nggak. " Tukas Rain datar.

"nggak usah bohong, makin merah gitu pipinya." Lengan Rey menyenggol lengan Rain.

Rain menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya. Rain yang terus berjalan pun tanpa sengaja menabrak seorang siswa yang tengah berlari hingga membuat tubuhnya terpental. Beruntung karena dengan sigap Rey menopang tubuh Rain.

"Makanya kalo jalan lihat-lihat." Ucap Rey yang masih memandangi wajah Rain.

Rain melepaskan dirinya dari dekapan Rey.

"Apaan sih. Nggak usah peluk-peluk deh." Rain merapikan posisi bajunya.

"Tapi suka kan?" Goda Rey sekali lagi.

"Kak Rey... " Rain mengerucutkan bibirnya.

"Iya Rain... " Rey tersenyum.

"Gue mau ke kelas ah. Capek." Ucap Rain yang langsung pergi meninggalkan Rey.

Rey yang masih setia memandangi Rain pun tersenyum dengan tulus.

Kenapa gue jadi suka godain dia ya.
Ucap Rey dalam Hati.

RAIN IN THE SUMMERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang