Move on?

189 18 0
                                        

Rain termenung pada bangku taman yang terlihat sepi. Yap sepi sekali karena hanya ada dirinya disana. Wajar saja saat ini jam menunjukkan pukul 09.10, itu artinya jam belajar masih berlangsung.

Lalu mengapa Rain berada diluar?
Itu semua karena Rain terlambat 3 menit masuk ke jam pelajaran bu Rosi. Dan sialnya, hanya dirinya yang tidak diperbolehkan masuk ke kelas karena teman-temannya sudah berada dikelas lebih dulu.

"Nyesel gue ketoilet sendirian." Decak Rain kesal.

"Bolos  ya? "

Rain mendongak dan menatap siapa yang tengah berdiri di belakangnya.

"Kak Rey?  Siapa juga yang bolos, gue nggak dibolehin masuk kelas." Gerutu Rain.

"Hehe itu sama aja kali." Rey mengacak puncak kepala Rain kemudian duduk disebelahnya.

Tanpa basa-basi wajah Rain yang semula cemberut kini berubah menjadi kemerahan dan tak mampu menahan senyuman. Alhasil Rain menggigit bibir atasnya agar tidak tersenyum.

"Hmm kak Rey sendiri kenapa
diluar? " Rain mencoba mengalihkan pembicaraan.

"Gue nggak ngerjain tugas." Sahut Rey datar.

"Hah!!  Kak Rey nggak ngerjain tugas?  Sumpah demi apa... Tumben banget."
Rain terkejut karena tak biasa Rey sang juara kelas itu tidak mengerjakan tugas.

"Gue ngerjain... Tapi nggak gue kumpul." Rey  menunjukkan deratan gigi putihnya.

"Kenapa nggak dikumpul?" Rain keheranan.

"Biar bisa nemenin lo disini." Rey tersenyum.

"Hah? "

Flashback on

Rey berjalan agak terburu-buru karena beberapa menit yang lalu bell tanda pergantian jam pelajaran telah berbunyi.

Rey yang baru saja pergi ke ruang ekstrakurikuler itu nampak tergesa-gesa. Berjalan menyusuri koridor kelas X dan XI. Pada koridor kelas XI tepatnya didekat kelas Rain, Rey mendengar seorang guru tengah memarahi salah seorang muridnya.

"Ini jam berapa Rain?  Kalo ke toilet kan bisa izin dulu sama ibu. Kamu tau sendirikan ibu nggak suka kalo ada yang telat masuk di jam pelajaran ibu. Pokoknya kamu tunggu diluar."  Ucap Guru itu.

"Saya minta maaf bu... Tadi saya udah kebelet banget. " Sahut Rain dengan terbata-bata.

Setelah mengetahui bahwa siswi yang kena omel itu Rain, Rey berinisiatif untuk melakukan sesuatu. Sesuatu yang menurutnya rada aneh, tapi demi bersama Rain dia rela.

Tunggu deh, demi bersama Rain dia rela. Ada apa dengan Rey dan perasaannya? Itu semua hanya Rey dan Tuhan yang tahu.

Flashback off.

"Nekad banget sih kak?  Kalo sampe ada apa-apa gimana? " Decak Rain kesal.

"Nggak bakal ada apa-apa. Tenang
aja." Rey tersenyum menenangkan.

"Tunggu deh, berarti Kak Rey sengaja nggak ngumpulin tugas demi..... " Rain membulatkan matanya kearah Rey.

Rey yang melihat ekspresi Rain hanya bisa tersenyum.

"Nggak, nggak mungkin. Aduh Rain.... Ya Allah semua ini pasti cuma mimpi kan?  Kalo mimpi bangunnya entaran aja ya... " Rain menepuk-nepuk pipinya sendiri.

Sontak membuat Rey menyubit ujung hidungnya dengan gemas.

"Aww... "

"Kok dicubit sih kak? " protes Rain.

RAIN IN THE SUMMERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang