Happy Reading!!!
Sengaja aku UP hari ini untuk menemani siang hari kalian yang cuma rebahan dan rebahan^^
|
NOW PLAYING | LIES - NEONOMORA
|"Atas dasar apa lo ngelakuin ini semua?? Dasar brengsek!! " Lagi-lagi Rey mengumpat.
Namun hal tersebut tidak bertahan lama karena beberapa guru ikut turun tangan. Seperti, Pak Sardi, Bu Rossi, Bu Rissa hingga Pak Abdul selaku guru BP. Mereka mengarahkan siapa-siapa yang terlibat dalam kasus ini untuk ikut ke ruang BP sekarang.
Hal ini dilakukan untuk menghindari rasa malu tentunya. Belum lagi jika alasan Reza merupakan sebuah aib atau hal buruk, tentu akan membuatnya semakin malu.
Di ruang BP sudah duduk Pak Abdul pada bangkunya. Di seberang mejanya ada Reza, berikut Rain, Rey kemudian Tino, Ilham, Manda, Dodit dan Dimas berdiri dibelakang. Di sana juga ada Bu Rossi dan Pak Anwar selaku wali kelas masing-masing.
"Baik Reza, coba kamu jelaskan sekarang. Alasan kamu apa? Dan tolong jawab jujur" Tegas Pak Abdul.
"Tolong jujur Za... Pliss, gue mohon untuk kali ini aja" Pinta Rain.
"Apa gue salah, kalo gue mencoba menyadarkan lo soal perasaan gue?? Selama ini, mungkin lo berpikir kalo yang suka sama lo itu cuma Tino, sedangkan gue sukanya sama Manda. Lo salah Rain, lo salah besar. Selama ini gue cuma jadiin Manda sebagai perantara supaya gue bisa ngobrol sama lo"Ucap Reza.
Rain kesal, ia berdiri kemudian secara spontan tangannya melayangkan sebuah tamparan halus untuk Reza. Reza meringis, kemudian ikut berdiri. Begitu juga dengan Rey dan Pak Abdul.
"Lo nggak ngerti gimana perasaan gue selama ini!! ngeliat orang yang gue cinta bahagia bukan sama gue. Bahkan lo nggak sadar kalo gue selalu merhatiin lo. Alasan kenapa gue selalu ada di samping Tino, karena dia selalu deket sama lo. Bahkan waktu kalian memutuskan untuk bersahabat, bukan cuma kalian, tapi kita semua. Gue seneng waktu Tino ngomong gitu" Jelas Reza.
"Terus kenapa lo harus pura-pura jadi orang lain?? Lo takut mengakui siapa diri lo sebenarnya?? Cupu tau nggak!" Gertak Rain.
"Gue punya alasan untuk itu. Gue tau lo sangat amat mengidolakan Rey, maka dari itu gue mau membuat lo benci sama dia dengan cara berpura-pura jadi Aldi. Dan asal lo tau aja, Aldi itu nama panggilan Rey yang diberikan oleh Feli ketika mereka SMP. Gue coba cari tau semua soal kehidupan Rey lewat dia" Reza menunjuk ke arah Dimas, "Bang Dimas, sepupu gue. Gue sengaja ngerahasiain ini sama kalian supaya gue lebih mudah bertindak"
"Dim, tolong lo jelasin ini semua" Pinta Rey ke Dimas, dengan tatapan tajam.
"Yang Reza omongin itu bener, gue emang sepupu dia. Tapi soal semua ini, gue nggak pernah tau. Dan dia tau semua tentang lo karena emang gue yang cerita sama dia. Barang-barang yang gue kasih ke lo itu gue beli dari dia, dia sama keluarganya punya usaha distro." Ucap Dimas jujur.
"Jangan pernah salahin siapa-siapa Rain, salahin diri lo sendiri kenapa lo mutusin gue waktu itu!! " Teriak Reza tiba-tiba.
Rey emosi, ia mendorong tubuh Reza sedikit kuat, membuatnya mundur beberapa langkah.
"Lo, kalo ngomong sama perempuan bisa lebih sopan nggak!! ""Kalo aja lo nggak milih buat jalan sama Kak Meli waktu itu, mungkin hubungan kita masih baik-baik aja!! "
Balas Rain dengan nada kesal.Seperti yang sudah kalian duga, Reza dan Rain pernah menjalin hubungan saat mereka kelas tiga SMP. Dan tepat di hari ulang tahun Rain, Reza lebih memilih untuk jalan berdua dengan Meli, yang saat itu sudah menjadi siswi SMA. Hal itu tentu membuat Rain marah dan kecewa, tanpa pikir panjang ia langsung memutuskan hubungan dengan Reza. Sejak saat itu mereka tidak pernah lagi bertegur sapa, hingga ulangan kenaikan kelas kemarin menjadi ajang untuk berbaikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAIN IN THE SUMMER
Kısa Hikaye"Aku layaknya hujan yang turun saat kau tengah menikmati hangatnya sinar mentari. Aku tau, saat itu kau benci diriku. Namun aku yakin, esok atau lusa saat peluh di dahimu mulai menetes, kau akan mencariku. Kau akan mencari diriku, sebagai hujan yang...