Di sekitarmu

155 15 0
                                        

Happy Reading!!

~

~

Jam menunjukkan pukul 14.30. Itu artinya, Rey dan Rain harus segera kembali ke Jakarta. Rey sengaja tidak menginap dengan alasan membawa Rain, dan belum meminta izin sepenuhnya dengan orang tuanya. Berat untuk Rey meninggalkan Papanya, tapi ia sudah berjanji jika keadaan Papanya jauh lebih baik Rey akan menjemput dan membawa Papanya kembali ke rumah.

"Rey pulang dulu ya Nek, Kek, Tante" Ucap Rey seraya berpamitan.

"Aku nggak dipamitin Kak!! " Seru Mitha kemudian menyodorkan tangannya.

"Iya kamu juga"

Rain mengekori Rey, ia berpamitan seraya mencium telapak tangan keluarga Rey di sana. Setelah itu Rey bergegas menuju motornya. Melajukan kendaraannya diantara puluhan bahkan ratusan kendaraan lain yang melintas di jalanan kota Bandung.

Sebenarnya, Bandung tidak beda jauh dengan Jakarta. Ramainya sama, dan tentunya tingkat macetnya pun sama. Pedagang kaki lima di sepanjang trotoar, penjual kacang di tengah kemacetan, pengamen, hingga kaum fakir yang meminta-minta pun ada.

"Rain!! " Seru Rey dengan kepala yang sedikit ditolehkan ke belakang.

"Kenapa Kak??"

"Laper nggak?? Makan dulu yuk!! Aku laper banget ni!! "

"Boleh, aku juga laper. "

Tibanya di sebuah warung makan Rey langsung menuju ke tempat dimana ia bisa memesan. Ini bukan restoran, jadi tidak ada yang namanya waiter. Rey kemudian menuju ke lemari pendingin minuman, memilih dua botol minuman dingin untuk dirinya dan Rain.

"Nih, minum dulu" Ucap Rey seraya menyodorkan minuman untuk Rain.

Rain mengeryitkan dahinya.
"Yoghurt?"

"Kenapa? " Balas Rey dengan pertanyaan.

"Aku kan nggak suka yoghurt" Ucap Rain sedikit sinis.

"Oh iya, aku lupa. Yang suka yoghurt kan Feli. Sorry ya, aku ambilin lagi" Rey terburu-buru mengembalikan yoghurt yang tadi ia ambil kemudian menggantinya dengan minuman ekstrak jeruk sama seperti miliknya.

Wajah Rain terlihat sedikit berbeda, ada rasa tidak nyaman saat Rey menyelipkan nama Feli diantara mereka. Entah ini hanya kebetulan atau bukan, yang jelas tindakan Rey tadi menunjukkan bahwa dia masih mengingat hal-hal yang menyangkut Feli, dan belum terbiasa dengan apa yang menjadi kesukaan Rain.

Rey telah kembali, dengan lembut ia mengusap puncak kepala Rain kemudian terduduk. Dibarengi dengan menyodorka sebotol minuman ke arah Rain.

"Maaf ya, aku tadi terlalu buru-buru. Sampe lupa deh sama minuman kesukaan kamu" Rey tersenyum, membuat Rain kembali tenang dan tak berpikiran negatif.

"Nggak papa kok Kak, aku ngerti" Rain tersenyum tulus, kemudian mengambil minuman yang ada di genggaman Rey.

Rain berusaha untuk tetap berpikiran positif, mungkin Rey sedang lelah. Wajar saja jika dirinya tidak fokus. Dan mungkin saja Rey terlalu terburu-buru, makanyaa salah mengambil minuman. Ini hanya hal sepele Rain, tak perlu khawatir. Rey hanya mencintaimu.

***

Tidak terasa, liburan selama dua minggu sudah usai terlahap derasnya waktu. Hari kian berganti, jam terus berputar dan semesta menunjukkan perubahannya. Pergantian tahun, sebagian orang akan beranggapan, tahun baru berarti segala sesuatunya baru. Tapi kebanyakan orang bilang, tahun baru harus jadi pribadi yang lebih baik lagi. Itu benar, karena Rain juga berpikir demikian. Ia adalah remaja yang berpikirnya lebih realistis. Berbeda dengan remaja lain, saat tahun baru tiba kebanyakan remaja berbondong-bondong membuat status di sosial medianya dengan caption ' Tahun baru, status baru ' dan lain sebagainya.

RAIN IN THE SUMMERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang