Terlalu baik

124 13 6
                                    

Happy Reading 💕

-

Bukan dia yang kelewat kejam, hanya saja kamu yang terlalu baik. 

***

Hari ini adalah hari ke tiga ujian sekolah. Cukup menenangkan untuk Rey karena kondisi Papanya kian membaik. Dr. Rina juga berhasil ia taklukan, hingga akhirnya mau memerikaa kondisi Papanya lagi.
Hal itu membuat Rey bisa fokus dengan ujian sekolahnya.

Sekarang,  Rey sedang duduk di bangku panjang yang ada di depan kelas. Ia membuka ponselnya. Melihat isi galerinya yang penuh dengan foto-foto Rain dengan berbagai gaya. Hal iti sering Rain lakukan, meminjam ponsel Rey kemudian selfie tanpa memedulikan pemilik ponselnya.

Sesekali Rey tersenyum. Jujur ia rindu dengan Rain. Sudah tiga hari ia tidak bertemu dengan pacarnya itu.

"Hai Rey!! " Sapa seorang perempuan yang langsung mengambil tempat di sebelah Rey.

Rey menoleh. Ada Feli yang sedang tersenyum hangat kepadanya. Ia memasukkan ponselnya ke dalam saku. Kini atensinya beralih ke Feli.

"Hey" Ucap Rey dengan senyuman.

"Udah sarapan? Pasti belum kan?? Kebiasaan deh, setiap mau ulangan selalu nggak sarapan dulu. Nih, roti bakar selai nanas kesukaan lo" Cerocos Feli seraya mengeluarkan kotak bekal dari tasnya.

"Masih inget aja lo sama kebiasaan gue" Rey menerima kotak bekal Feli dengan seringaian.

"Ya iyalah, lo pikir empat tahun waktu yang sebentar? " Ketus Feli.

Rey tersenyum lebar. Tanpa sadar tangannya mengacak puncak kepala Feli dengan gemas. Hingga mata Feli membola, tangan Rey masih terus menempel di kepalanya. Dari mengacak hingga berganti mengelus lembut.

"Uhuk - uhuk" Datang Dimas yang sudah tidak tahan melihat keuwuan mantan kekasih itu.

Rey tersadar. Segera mungkin ia memindahkan posisi tangannya. Kini atensinya beralih ke roti bakar pemberian Feli.

"Hmm, gue duluan ya Rey,  Dim. Mau belajar" Ucap Feli yang buru-buru pergi. Memang Feli dan Rey tidak satu ruangan.

"Rey" Dimas mengambil alih tempat Feli.

"Hmm" Rey menggumam. Mulutnya masih penuh dengan roti bakar.

"Lo belum putus kan dari Rain? " Tanya Dimas serius, ia menatap sahabatnya. Tidak seperti biasanya.

Rey meletakkan kotak bekalnya. Kemudian menatap balik ke arah Dimas.

"Belumlah, gila lo ya"


"Kalo belum terus tadi ngapain? Feli udah mantan, dan pacar lo itu Rain. Inget"

"Apaan sih lo" Rey celingukan, " tadi itu cu-cuma bentuk dari rasa terima kasih gue ke dia. Lo tau 'kan dia udah banyak bantu gue  akhir-akhir ini"

Satu senyuman singkat tercetak di bibir Dimas. Tangannya bergerak menepuk bahu Rey pelan.

"Jangan serakah. Satu aja lo sakitin terus, gimana kalo dua? Jangan jadi fakboy lah broo" Ucap Dimas yang langsung berjalan meninggalkan Rey.

RAIN IN THE SUMMERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang