Rasa ragu

148 10 2
                                        

Happy Reading 💕

-

-

-

Hari ini Rain sudah memutuskan, bahwasanya ia akan meminta penjelasan dari sang kekasih. Mengingat ujian praktir Rey telah berakhir, jadi Rain memutuskan untuk membahas hal ini segera.

Masalah yang selama ini selalu ia pertanyakan. Hingga akhirnya ia tahu dari orang lain. Dan itu yang membuat Rain merasa sedikit kurang puas. Ia harus mendapat penjelasan dari kedua belah pihak. Karena dengan hal itu ia bisa mempertimbangkan apa yang sebenarnya terjadi.

Hari ini Rain mengajak Rey bertemu di sebuah resto. Sebenarnya ia juga mengundang Tino tanpa sepengetahuan Rey. Rain yakin, Rey akan menolak jika tahu dirinya mengajak Tino.

"Udah lama nunggunya? " Sapa Rey yang baru saja duduk.

"Nggak kok"

Mereka tidak datang bersama kali ini. Karena Rey menginap di rumah sakit jadi Rain memintanya untuk langsung menuju ke tempat mereka akan bertemu. Tino juga tidak datang dalam waktu bersamaan dengan Rey. Yap, semua itu sudah Rain atur.

"Oke Kak, coba jelasin apa yang selama ini terjadi antara Papa kamu dan Mamanya Tino alias Dr. Rina" Ucap Rain tanpa basa-basi.

Jujur Rey sempat tertegun mendengar penuturan Rain barusan. Ia berusaha untuk tetap tenang.

"Kamu udah tau semuanya? " Tanya Rey memastikan.

"Udah. Aku pernah berharap, kamu yang akan menjelaskan semuanya. Dan ternyata, aku tau semuanya dari Tino"

"Aku ngaku aku salah. Sekarang aku bakal ceritain semuanya sama kamu"

Rain mengangguk samar. Sesekali ia meminum hot chocolate yang ia pesan, tak lupa sebotol air mineral.

"Maaf. Kamu tau kan keadaan Papa aku gimana sebelumnya? Semenjak Mama meninggal kondisi Papa semakin hari semakin buruk. Jadi aku memutuskan untuk ngajak Papa ke Jakarta. Sampe akhirnya kita ketemu sama Dr. Rina. Papa seperti menemukan semangat hidupnya. Papa bilang, sosok Mama hidup di dalam diri Dr. Rina"
Jelas Rey dengan suara selembut mungkin.

"Halusinasi. Masuk akal untuk orang yang sedang dalam kondisi sakit"
Ucap Rain datar.

"Aku nggak tau harus nyebut itu apa. Setelah Dr. Rina menangani Papa kurang lebih satu bulan, Papa punya perasaan lebih" Jeda Rey, " lebih dalam arti ya, hubungan yang lebih. Papa selalu menganggap bahwa Dr. Rina itu memperlakukan Papa spesial, beda dari pasiennya yang lain. Aku juga bisa liat kalo Dr. Rina itu tulus dan emang kenyataannya dia memperlakukan Papa lebih spesial"

"Semua dokter itu bekerja dengan tulus dan sepenuh hati Kak--"

"Nggak, Dr. Rina beda. Dia pernah bilang, selama pernikahannya satu hal yang paling dia inginkan adalah merawat suaminya dengan baik. Suami Dr. Rina sibuk dan pulang dua atau tiga sekali" Ucap Rey yang langsung memotong perkataan Rain.

Rain menghela napasnya kasar. Ia menengguk air mineralnya hingga tersisa setengah.

"Aku nggak bisa salahin siapa-siapa kalo begini. Dr. Rina butuh objek untuk mengungkapkan kasih sayangnya kepada sosok laki-laki, dan Om Luki butuh perempuan yang mengerti kondisi dia sekarang"

RAIN IN THE SUMMERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang