Happy Reading!!
(Now playing : Garis Terdepan- Fiersa. Besari)
~~Tino, Reza dan Ilham saat ini sedang terlibat dalam pembicaraan yang tampaknya serius di taman sekolah. Satu hal yang jarang dilakukan oleh tiga sahabat ini adalah berbicara dengan serius.
Tino yang tampak begitu murung dan sedih membuat kedua sahabatnya terus menasihati dengan kata-kata bijak yang tak biasa mereka utarakan.
"Gue tau apa yang lo rasain Tin" Gumam Reza dengan serius.
"Hmm" Jawab Tino seadanya.
"Tau apa sih lo Za" Ucap Ilham dengan nada mengejek.
"Gue taulah!! Guekan lagi merasakan gimana sakitnya ketika cewek yang gue taksir malah suka sama sahabat gue sendiri!! " Sahut Reza penuh penekanan.
"Eh, bukan salah gue ya!! Manda tu yang naksir gue!! " Elak Ilham.
"Tapi lo juga sukakan?" Tanya Reza serius.
"Cowok normal dimana-dimana kalo ditaksir sama cewek sejenis Manda ya maulah!! " Ucap Ilham membela diri.
"Ku mendambakanmu, mendambakanku....
Bila kau butuh telinga tuk mendengar..
Bahu tuk bersandar....
Raga tuk berlindung...
Pasti kau temukan aku di garis terdepan...
Bertepuk dengan sebelah tangan...."
Tino bernyanyi dengan pelan sembari meratapi nasibnya sekarang.Reza dan Ilham yang semula berceloteh tak jelas mendadak terdiam mendengar sahabatnya bernyanyi dengan sendu.
"Suara lo bagus juga Tin!! " Seru Rain yang tiba-tiba berada dibelakang mereka.
"Rain?? " Ucap Tino, Reza dan Ilham secara bersamaan.
"Kenapa nggak gabung sama ekskul musik? " Tanya Rain basa-basi.
"Nggak pede gue" Ucap Tino dengan memaksakan sebuah senyuman.
"Hmm kita cabut duluan ya!! Mau ke toilet!! " Ucap Ilham seraya menarik Reza dengan paksa.
Rain hanya mengangguk kecil sembari tersenyum.
"Tin--"
"Mau gue lanjutin nggak nyanyinya? " Potong Tino secara tiba-tiba.
"Hmm boleh!! " Jawab Rain seraya mengangguk dengan mantap.
"Kau membuatku yakin, malaikat tak selalu bersayap....
Biar saja menanti tanpa batas, tanpa balas....
Tetap menjelma cahaya di angkasa....
Yang sulit tertampik dan sukar tergapai....
Bila kau butuh telinga tuk mendengar..
Bahu tuk bersandar, raga tuk berlindung.....
Akulah orang yang selalu ada untukmu...
Meski hanya sebatas teman....
Yakin kau temukan aku di garis terdepan....
Bertepuk dengan sebelah tangan...."
Lanjut Tino penuh penghayatan dengan sorot mata tajam menatap Rain sambil terus memetik gitarnya."Lagu yang lo nyanyiin...." Ucap Rain tertahan.
"Sesuai sama keadaan gue sekarang" Sahut Tino.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAIN IN THE SUMMER
Cerita Pendek"Aku layaknya hujan yang turun saat kau tengah menikmati hangatnya sinar mentari. Aku tau, saat itu kau benci diriku. Namun aku yakin, esok atau lusa saat peluh di dahimu mulai menetes, kau akan mencariku. Kau akan mencari diriku, sebagai hujan yang...