JADI-AN

145 16 1
                                    

Happy Reading!!!

~
~

Rain melanjutkan langkahnya dengan mantap. Ia membawa tubuhnya untuk kembali menuju aula yang masih ramai dan sesak.

Sebelum masuk ke dalam aula, Rain mengatur napasnya sejenak. Ia harus bisa menjawab hari ini juga. Ia tak mau mempermalukan Rey, di sisi lain ia tak mau menyakiti Tino.

"Buruan jawab Rain!! " Seru Dodit saat Rain kembali naik ke atas panggung.

Tino yang semula berada di taman kini sudah kembali duduk di dalam aula bersama teman-temannya.

"Darimana aja lo? " Tanya Ilham tak sabaran.

"Dari toilet gue" Sahut Tino seadanya.

"Buruan jawab Rain!!  Kasihan Kak Rey nungguin lo!! " Teriak Manda.

Rain sendiri tidak menyangka kalau Rey masih setia menunggunya disana. Untungnya Rey menjadi peserta terakhir,  jadi dia sama sekali tidak mengganggu peserta lain.

Rain berjalan mengambil mic yang sedang nganggur diatas stand mic. Ia mendekatkan mic itu ke bibirnya seperti yang dilakukan Rey sedari tadi.

"Jadi gimana? Kamu mau jadi pacar aku? " Ulang Rey.

Rain tersenyum.
"Aku mau jadi pacar Kak Rey"

Mendengar jawaban Rain barusan,Rey yang tak mampu menutupi rasa bahagianya langsung bersorak seraya mengepalkan kedua tangannya. Jawaban dari Rain membuat para penonton bersorak dengan gembira.  Ada teriakan iri juga teriakan-teriakan gemas dari siswa maupun siswi yang melihat kejadian tersebut.

Rey memandang Rain dengan wajah gembiranya kemudian memeluk gadis itu secara tiba-tiba yang membuat satu aula semakin gemas.  Rain tak tinggal diam, ia membalas pelukan Rey.

"Udah dong pelukannya, ini kan masih di sekolah" Ucap Bu Rossi yang tiba-tiba naik ke atas panggung.

Rey dan Rain malu dibuatnya, mereka melerai pelukan masing-masing kemudian berjalan menuruni anak tangga.

"Ya ampun akhirnya sahabat gue jadian...." Ucap Manda dengan wajah terharu.

"Tino!! Lo nggak apa-apakan? "
tanya Manda memastikan.

"Gue nggak apa-apa kok, santai aja lagi" Sahut Tino dengan sebuah senyuman.

"Bagus deh" Ucap Manda acuh.

                             ***

"Kan gue bilang juga apa, kita pasti menang!! " Ucap Manda dengan pedenya.

"Ya iyalah. siapa dulu dong yang main gitar, Dodit!! " Kali ini Dodit lebih kelihatan sombong.

"Kalo suara gue nggak bagus udah pasti kalah kita!! " Tukas Manda.

"Yang bagus itu suara Rain!! Suara lo mah biasa aja!! " Elak Dodit.

"Enak aja lo!! " Ucap Manda yang tampak tidak terima.

"Ih udah-udah, kalian ni apaan sih. Kita menang karena hasil usaha kita juga, kita bertiga bagus!! " Tegas Rain.

"Tu dengerin kita bertiga bagus!!" Ucap Manda sinis sambil memukul lengan Dodit.

"Selamat ya!! Kalian beruntung" Ucap Tino yang datang dari arah depan mereka.

"Gimana? Masih mau ngeremehin kita? " Sahut Rain dengan nada songong.

"Iya-iya, gue akuin kalian emang keren" Ucap Reza.

"Suara lo bagus Rain, gue suka" Ilham tersenyum.

RAIN IN THE SUMMERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang