Happy Reading!!!
~
~
~Kepergianmu serupa senja yang tenggelam di gelapnya langit malam, kemudian hilang layaknya mimpi tanpa sebuah harapan.
🍁🍁
Hari ini akan menjadi hari yang menegangkan bagi seluruh siswa-siwi SMA Satu Bangsa. Pasalnya hari ini adalah hari pembagian buku raport untuk seluruh siswa maupun siswi. Orang tua mereka sudah duduk dengan rapi di kelas anaknya masing-masing. Termasuk orang tua Rain, Manda dan Dodit yang duduk berdekatan sambil sesekali berbicara.
Berbeda dengan orang tuanya, Rain, Manda dan Dodit justru sedang merasa gelisah. Mereka bersandar di depan kelas sambil terus mengintip keadaan kelasnya. Bu Rossi selaku wali kelas sudah membuka acara pertemuan sejak 15 menit yang lalu.
"Kira-kira siapa yang dapat ranking 1 ya? " Ucap Rain di tengah-tengah kecemasannya.
"Gue pikir lo Rain, kalo nggak Dodit" Ucap Manda.
"Gue nggak yakin bisa dapet ranking 1, kemarin kan gue nggak serius belajar" Kali ini Dodit kelihatan lebih lesuh dari yang lainnya.
Bukan tanpa alasan Manda memasukkan nama 2 temannya ke dalam daftar orang-orang pintar. Rain dan Dodit memang bersabahat dengan dirinya sejak mereka masih duduk di bangku SMP, jadi Manda paham betul batas kecerdasan kedua temannya ini.
"Langsung saja kita ke acara inti, yaitu pembagian buku raport sekaligus pengumuman siswa berprestasi" Ucap Bu Rossi dengan lantang .
Seluruh murid kelas XI-IPA2 langsung mendekat ke sumber suara. Ada yang berbaris di depan pintu, ada juga yang mengintip melalui jendela. Mereka sama antusiasnya dengan Rain , Manda dan Dodit.
"Saya selaku wali kelas akan membacakan urutan siswa berprestasi yang menempati posisi 10 besar" Lanjut Bu Rossi kemudian membuka secarik kertas yang sudah ia siapkan.
"10. Ahmad Naufaldi, 9. Eriska putri, 8. Artika Sridevi, 7. Doni ahmadi, 6. Fadillah Nurilman, 5. Amanda Saputri" Ucap Bu Rossi kemudian berhenti sejenak.
" Man, lo masuk 5 besar!! " Ucap Rain antusias.
"Ya ampun peringkat gue naik, nyokap gue pasti seneng banget Rain!" Sahut Manda tak kalah bersemangat.
"Makasih ya kalian udah mau ngajarin gue" Manda memeluk dua sahabatnya.
"Saya lanjut, 4. Ayu Ristiani, 3. Siti Jamilah, 2. Muhammad Dodit, dan 1. Raina Oktaviana" Lanjut Bu Rossi.
"Haaaahhhhhh" Ucap teman-teman sekelas Rain yang menghela napas pasrah secara bersamaan.
"Selamat ya Rain!!" Ucap Dodit sambil menepuk bahu Rain.
"Makasih ya Dit, selamat juga buat lo"
***
Holiday, mungkin menjadi salah satu hari yang paling ditunggu-tunggu oleh semua orang. Tapi tidak untuk Rain, dia merasa apabila harus di rumah terlalu lama. Bukan berarti dia tidak suka holiday, hanya saja jika terlalu lama dirinya akan merasa bosan.
Rain mendudukkan dirinya di balkon kamarnya. Memandang teriknya matahari yang menyorot gedung-gedung dihadapannya. Sambil memegangi gelas berisikan jus jeruk kesukaannya Rain menatap lurus ke depan.
Drtt Drtt
Rain mengerjap seketika saat ponselnya bergetar. Ia melihat nama yang terpampang pada ponselnya.
Kak sunny is calling.....
Rain menghela kasar, kemudian di gesernya tombol hijau dengan tujuan menerima telepon.

KAMU SEDANG MEMBACA
RAIN IN THE SUMMER
Historia Corta"Aku layaknya hujan yang turun saat kau tengah menikmati hangatnya sinar mentari. Aku tau, saat itu kau benci diriku. Namun aku yakin, esok atau lusa saat peluh di dahimu mulai menetes, kau akan mencariku. Kau akan mencari diriku, sebagai hujan yang...