(Ost. Diam-diam suka- Cherrybelle)
****
" Pagi Rain" Sapa seseorang dari belakang Rain ketika dia baru saja menginjakkan kakinya diparkiran SMA Satu Bangsa.
Seketika Rain menolah dan merasa heran ketika melihat siapa yang baru saja menyapanya. Hah Reza. Batin Rain sambil memandangi cowok kulit putih itu.
"Gimana motornya, udah baikan? Sorry kemarin Tino udah kelewatan." lanjut Reza sambil mengutas senyuman manis ciri khasnya.
"Yaelah Za, udah dua hari yang lalu juga baru ditanya sekarang. Lagian tumben amat lo minta maaf begini. Ada maunya yaa?" Jawab Rain sambil menaikkan sebelah alisnya.
"Hehe salah ya kalo gue baik sama lo? Gue cuma pengen temenan aja sama lo. Kalo gue temenan sama lo kan gue jadi bisa deket sama Manda." Jawab Reza sambil menyeringai.
Lagi-lagi Rain mengehela nafas keheranan. Pasalnya Reza itu cowok yang sangat pendiam dan pemalu. Baru kali ini dia berbicara sejujur ini kepada Rain.
"Oh jadi ini cuma modus lo buat deketin Manda?? Yaelah Za, langsung deketin aja kali repot amat. Pake acara mau temenan sama gue segala." Rain menghela nafas lagi sambil berjalan menjauh meninggalkan Reza.
****
Jam Istirahat
"Jadi Kakak kelas baru kita itu spupu lo Dit?" Tanya manda sambil berkaca pada cermin kecil yang selalu Ia kantongi kemana pun.
"Iyee Feli itu spupu gue dari Depok. Rada jutek sih, tapi cantikkan, guenya aja ganteng gini." Jawab Dodit seraya tersenyum penuh kesombongan.
"Pede amat lu Dit. Manis sih, tapi manisan gue tetep." Ucap Rain sambil meraih cup es blend didepannya.
Dodit tertawa kecil lalu kemudian melanjutkan pembicaraannya. " Eh btw dia it--" ucapan Dodit terhenti karena bell sekolah juga berbunyi bahkan lebih nyaring dari suaranya.
" Cepet amat masukkannya sih. W nggak siap nich belajar EmTeKah" ucap manda dengan suara yang sengaja dibuat-buat.
***
Suara azan sudah berkumandang yang menandakan sholat dzuhur akan segera dimulai. Siswa/i SMA Satu Bangsa yang beragama muslim langsung menuju mushola yang terletak bersebelahan dengan perpustakaan. Beberapa ada yang sudah mengambil wudu dan beberapa masih mengantri.
"Haii" sapa seseorang yang tiba-tiba muncul dari balik tembok pembatas wudhu putra dan putri.
"Eh ayam ayam..." sontak Rain mengeluarkan jargon andalannya ketika terkejut.
Ternyata yang menyapa dia adalah Rey, dia terpekik kecil melihat ekspresi Rain pada saat terkejut.
"Lucu banget sih kalo lagi kaget" ucap Rey sambil berusaha mencubit pipi Rain namun dia menepis karena sudah wudu.
"Eh kak Rey, lagian tiba-tiba muncul dari situ bikin kaget aja." jawab Rain sambil menyeringai sekaligus malu. Mereka berdua terkekeh kecil.
"woy, kalo mau pacaran jangan disini. Tempat solat ini mah. Ayo masuk Rey, udah mau mulai tu."
Dimas datang bagai petir yang menyambar dan langsung merangkul pundak sahabat karibnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAIN IN THE SUMMER
Cerita Pendek"Aku layaknya hujan yang turun saat kau tengah menikmati hangatnya sinar mentari. Aku tau, saat itu kau benci diriku. Namun aku yakin, esok atau lusa saat peluh di dahimu mulai menetes, kau akan mencariku. Kau akan mencari diriku, sebagai hujan yang...