Happy Reading
-
-
Masih dengan keadaan yang sama. Jauh dalam hatinya masih berpihak kepada Rain, tapi raganya seakan menolak kehadirannya. Mungkin karena Feli lebih dominan hadir dalam kehidupannya belakangan ini. Rey masih bimbang, tak mengerti akan perasaannya. Ia mencintai Rain, tapi di satu sisi ia tak mau kehilangan Feli.
Rey egois, itu pasti. Harusnya dia bisa tegas dari awal soal perasannya. Entah mengapa belakangan ini ia berubah menjadi sosok yang sangat labil. Mungkin karena masalah keluarga yang menimpanya itu cukup berat.
"Rey, are you okay? " Ucap Feli saat melihat Rey melamun.Rey hanya tersenyum, kemudian dia membenahi posisi duduknya. Feli masih menatap Rey, Ia tau mantan kekasihnya itu sedang tidak baik-baik saja.
"Pasti soal Rain. Gini deh, bukannya gue mau ikut campur ya. Saran gue mending lo ikutin kata hati lo, hati lo tau kok siapa yang sebenernya lo sayang. Lupain apa yang udah terjadi sama kita ya, anggap aja yang kemarin itu gue menolong lo sebagai sesama manusia. just a friend, nggak lebih"
"Gue sayang banget sama Rain. Dia satu-satunya cewek yang bisa bikin gue percaya sama cinta setelah apa yang lo lakuin ke gue" Ucap Rey tanpa sadar.
Feli tersenyum. Entah apa makna dari senyuman itu, yang jelas senyumnya terlihat tulus. Hingga beberapa detik kemudian Rey sadar akan apa yang baru saja ia ucapkan.
"Sorry, gue nggak bermaksud..." Kata Rey.
"Its okay, emang bener itu yang terjadi 'kan? Sorry kalo gue udah bikin hati lo berantakan"
"Gue sayang sama lo Fel" Ucap Rey tiba-tiba, "entah yang gue rasain ini bener atau salah, yang jelas gue sangat menikmati waktu berdua sama lo. Bahkan waktu gue berdua sama Rain, gue nggak merasakan kenyamanan yang gue dapat dari lo"
"Rey lo jangan bercanda ya!! Udah gila lo!! " Feli yang terkejut sampai meninggikan nada bicaranya.
"Fel gue tau, gue tau lo juga ngerasain hal yang sama. Tapi lo nutupin itu semua karena lo nggak enak sama Rain 'kan?"
"Rey, gue tau lo itu sayang banget sama Rain. Dan gue juga tau kalo perasaan lo ke gue ini bersifat sementara. Itu semua ada karena kita keseringan sama-sama. Sebentar lagi kita lulus, gue yakin perasaan lo ke gue akan memudar seiring berjalannya waktu, tapi nggak dengan perasaan lo buat Rain"
Rey sempat terdiam, cukup lama karena sepertinya ia kehabisan kata. Sementara Feli, ia mencoba mengatur napasnya agar kembali tenang.
Feli melirik Rey melalui ekor matanya. Hingga Feli menghembuskan napas panjang kemudian memecah keheningan diantara mereka.
"Rey, jangan bikin gue semakin merasa bersalah sama Rain"
Feli berdiri kemudian meninggal Rey yang masih membeku.Saat ini Rey benar-benar menjadi orang egois. Bagaimana bisa ia menaruh perasaan pada dua gadis sekaligus, pacar dan mantan pacarnya.
Di hati Rey tentu masih ada Rain, tapi disisi lain ia tidak menolak kehadiran Feli. Rasa nyaman yang Feli berikan selama ini mampu mengalahkan perasaannya untuk Rain yang begitu besar. Memang benar, saat laki-laki dan perempuan terlalu sering bersama, lambat laun akan menumbuhkan rasa nyaman yang lama kelamaan akan berubah menjadi perasaan sayang.
Singkatnya, cinta ada karena terbiasa. Terbiasa melalui hari bersama. Terbiasa mendengar tawa candanya, isakan tangisnya, hingga terbiasa dengan semua kebiasaan buruknya.
![](https://img.wattpad.com/cover/194412798-288-k748950.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
RAIN IN THE SUMMER
Conto"Aku layaknya hujan yang turun saat kau tengah menikmati hangatnya sinar mentari. Aku tau, saat itu kau benci diriku. Namun aku yakin, esok atau lusa saat peluh di dahimu mulai menetes, kau akan mencariku. Kau akan mencari diriku, sebagai hujan yang...