Dengan Caraku.

210 17 2
                                    

Vote dan komen  plis😉😉

~

~

"Pelan-pelan kali Tin... Gue terbang ntar." Seru Rain yang kini tengah duduk diboncengan motor Tino.

"Yakin mau pelan-pelan Rain? Pengen lama-lama dideket gue ya?" Sahut Tino cengengesan.

"Ih, apaan sih lo. " Rain memukul bahu Tino dengan gemas.

Tino hanya tertawa kemudian sesekali melirik Rain melalui spion.

Setelah kurang lebih 30 menit mereka menyusuri jalan, akhirnya Tino dan Rain sampai disekolah tercintanya.

"Makasih Tino... Gue duluan ya... " Ucap Rain seraya pergi meninggalkan Tino yang masih sibuk melepas helmnya.

"Eh Rain, Ya elah... Main kabur gitu aja. Gue kan pengen gandeng dia sampe kelas, biar kayak pacaran gitu."
Decak Tino kesal.

Rain berjalan dengan riang menyusuri koridor yang biasa ia lewati. Ia tersenyum kepada siapapun yang ia temui termasuk Feli.

Rain memang gadis yang riang dan pemberani. Jadi tak heran kalau banyak guru yang menyukai kepribadian Rain.

"Kak Rey!! " Seru Rain ketika melihat Kakak kelasnya itu hendak memasuki ruang guru.

"Nanti jadi kan latihannya? " Tanya Rain penuh semangat.

Sementara Rey hanya mengangguk kemudian pergi meninggalkan Rain.

"Ih.. Kenapa sih. Tiba-tiba baik, tiba-tiba cuek." Rain menggelengkan kepalanya.

"Pagi Rain...." Sapa Reza ketika berpapasan dengan Rain.

"Pagi juga Reza... Tumben amat nyapa, ada maunya ya? " Sahut Rain.

"Ih apaan dah, gue sebenernya baik kali Rain. Salamin sama Manda ya hehehe. " Reza menunjukkan deretan gigi putihnya.

"Yee... Ada maunya kan...  Ya udah ntar gue sampaikan salam lo buat Manda. Kalo nggak lupa ya... Daaah" Ucap Rain kemudian pergi meninggalkan Reza.

"Punya tetangga kok nggak ada yang beres sih, heran deh gue. Reza kerjaannya nitip salam buat Manda, Kak Arif kerjaannya nyariin kak Sunny." Rain menepuk jidatnya sendiri.

Dubrakkk....

"Aw... " Ucap Rain ketika tubuhnya terjatuh ke lantai.

"Ya ampun sorry-sorry gue nggak
liat." Sahut Dimas sedikit panik kemudian membantu Rain berdiri.

"Hmm iya kak nggak papa kok. " Rain tersenyum simpul.

"Eh Kak, barangnya jatuh ni." Rain mengambil paper bag berwarna coklat yang berukuran sedang.

"Makasih ya Rain, gue duluan." Ucap Dimas kemudian pergi meninggalkan Rain.

Rain melanjutkan langkah yang sempat tertunda itu. Melewati kelas-kelas yang nampak ramai dengan siswa-siswinya yang sedang duduk bergerombol pada bangku panjang didepan kelas masing-masing.

"Udah berangkat lo Man? Tumben." Rain menaruh tasnya diatas meja.

"Udah dong, seorang Amanda Saputri itu selalu berangkat awal. Namanya juga murid teladan." Ucap Manda dengan centilnya.

"Telan datang pulang duluan. " Ucap Manda dan Rain bersamaan kemudian terkekeh.

"Oh iya Man, ada salam tu." Rain menyentuh lengan Manda.

"Dari siapa? Ilham? " Jawab Manda antusias.

"Dari.... Reza." Rain tertawa.

"Yah... Kirain Ilham." Manda memanyunkan bibirnya.

RAIN IN THE SUMMERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang