Back To Rutinitas

285 26 0
                                    

Sudah dua hari Rain tidak masuk sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah dua hari Rain tidak masuk sekolah. Sebenarnya dia sudah merasa lebih baik, akan tetapi Papa dan Mamanya belum memperbolehkan dia untuk pergi ke sekolah. Dia merasa sedikit jenuh karena seharian hanya berada di kamar dan sesekali pergi ke dapur jika dia haus atau lapar. Biasanya jam segini gue baru pulang sekolah. Gumam Rain dalam hati.

Belum lagi dia memikirkan nasib motornya, dia tidak bisa membayangkan kalau harus diantar jemput menggunakan mobil oleh supir. Rain selalu berpikiran bahwa, kalau dia diantar jemput otomatis dia tidak bisa singgah ke toko buku ataupun mampir ke kedai es blend yang ia lewati.

Tok tok tok

Terdengar ketukan pelan serta suara lembut Mama dari balik pintu.

"Masuk aja Ma." jawab Rain tanpa menoleh kearah pintu sedikitpun.

Ternyata Mama tidak sendiri, dia datang bersama Manda dan Dodit. Mereka berdua sengaja tidak memberi kabar kepada Rain bahwa mereka akan pergi menjenguknya.

Manda terlihat membawa kantung plastik yang berlebel nama minimarket setempat.

"Rainnnnn...." Seru Manda dan Dodit ketika melihat Rain yang bersandar lemah pada ranjang tempat tidurnya. Sedangkan Mama memutuskan untuk langsung keluar dan enggan menganggu waktu tiga sahabat itu.

"Umm kalian.... Kok nggak bilang sama gue kalo mau dateng?" Tanya Rain dengan tangan yang dilentangkan kedepan seolah-olah ingin memeluk dua sahabatnya.

"Biar surprise dong yen" Jawab Dodit sambil menyeringai. Sedangkan Manda menaruh bawaannya diatas meja belajar Rain.

"Kangen ya sama gue? Pasti kelas sepi banget tu nggak ada gue." Rain terkekeh kecil.

"Dih pede banget sih lu Rain. Tapi bener sih, kelas jadi sepi dan gue jadi duduk sendirian." Sahut Manda sambil mencubit gemas pipi sahabatnya itu.

"Nah itu, nggak ada yang gue contekin ni dikelas." Tukas Dodit.

"Dasar lo dit, bilang aja lo nggak bisa hidup tanpa gue." Jawab rain sambil mencubit lengan Dodit.

"Nah itu lo tau Rain. Lo itu bagaikan oksigen dalam kehidupan gue, kalo nggak ada lo, meninggal gue." Sahut Dodit sekenanya.

Mereka terus menerus bersenda gurau sambil sesekali menyuap snack yang dibawa Manda dan Dodit. Dua hari tidak berjumpa merupakan waktu yang lama bagi mereka. Tidak ada satu hari pun yang mereka lewatkan bersama. Persahabatan yang dimulai sejak duduk di bangku SMP itu bisa terbilang sangat awet dan harmonis. Mereka tidak pernah bermusuhan, biasanya kalau salah satu diantara mereka ada yang marah atau ngambek,  yang lain akan mencoba menenangkan bahkan melalukan hal konyol sekali pun.

***

Makan  malam kali ini terasa lebih sepi dibandingkan biasanya. Tak terlihat Oma dan Kak Sunny di sana.
Hanya ada Papa andi, Mama Lita dan Rain. Tadi pagi Oma pergi ke Yogyakarta untuk menjenguk Adiknya yang sedang sakit sedangkan Kak Sunny masih berada di Bogor.

RAIN IN THE SUMMERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang