Hampir

965 32 0
                                    

Selamat membaca cerita Rain in the summer. Semoga kalian suka💕

Pagi yang cerah, secerah wajah Rain pagi ini, meskipun tadi dia hampir terlambat karena bangun kesiangan. Selamatlah Rain yang sampai sekolah 5 menit sebelum bell sekolah berbunyi.

***

Kringg kringg kringg

Bell sekolah berbunyi sebanyak 3 kali, menandakan bahwa jam istirahat telah tiba.
"Kantin kuy, laper bangett parah" Ajak Manda sambil mengusap perutnya.

" Ayo-ayo langsung aja, keburu ngantri ntar"  Jawab Rain dengan nada penuh semangat.

" Eh tunggu deh, gue kebelet ini kayanya. Kalian duluan aja sono, ntar gue nyusul." sahut Dodit sambil mengerutkan ujung hidungnya.

"Ya udah deh. ayo man gasskeun" ajak Rain sambil menarik pergelangan tangan Manda.

Berjalan kurang dari tiga menit saja kantin sudah mulai terlihat ramai. Beruntung kantin kelas X  berbeda dengan kantin kelas XI dan XII, jadi antrian tidak terlalu panjang. Hanya saja mereka harus mengalah dengan kakak kelas. 

***

"ihh Tino itu punya gue..." Nada suara manja Rain terdengar dengan ujung kata yang dipanjangkan. Tino yang baru saja datang langsung merebut Es Blend Coklat yang dari tadi ditunggu oleh Rain.

" Lagian lo dari tadi bukannya diambil malah bengong, ya gue duluin." jawab Tino sekenanya.

Tino, Ilham, dan Reza adalah tiga cowok yang tergabung dalam genk Badboy Semakin Didepan. Sebenarnya itu adalah sebutan yang diberikan teman-teman sekelasnya, sampai pada akhirnya mereka terkenal dengan nama itu. Bukan tanpa alasan teman-temannya memberi nama itu pada mereka. Pasalnya Tino, Ilham, dan Reza itu terlalu sulit ditaklukan akan tetapi sangat mudah menaklukan hati perempuan. Ditambah lagi sikap tengil dan jail mereka saling melengkapi. Rain salah satu makanan terfavorit bagi Tino untuk dijaili.

" enak aja, balikin nggak punya gue, atau gue aduin lo sama kepsek!" nada bicara Rain mulai meninggi.

Sempat terjadi tarik menarin cup es blend sampe pada akhirnya cup es itu jatuh kelantai. Sontak membuat Seluruh penghuni kantin menoleh kearah mereka. Jarak beberapa centimeter dari jatuhnya cup es blend itu terlihat dua pasang kaki dengan sepatu bergaris putih. Ya, itu adalah kaki Reynaldi mahendra, atau yang kerap disapa kak Rey. Kalau saja mereka tadi bergeser mungkin seluruh es blend itu sudah tumpah dan membasahi seluruh sepatu Sang Idola sekolah itu.
"Kalian kalo masih rebutan es blend begini mending balik ke PAUD." gumam Rey yang stay cool dengan ekspresi datar andalannya.

" Ya ampun maaf kak, gue nggak sengaja beneran." dengan wajah menunduk dan takut Rain menjawabnya. Tanpa basa basi Rey langsung meninggalkan kantin yang diikuti oleh Dimas.

***

"Gila ya Tino kalo sampe tadi es blend lo beneran kena sepatu Kak Rey abis lu Rain." Gumam Manda dengan ekspresi penuh kemarahan.

" Sumpah yaa Man, Kak Rey tu ganteng pake banget" Tanpa memperdulikan ocehan Manda, Rain hanya fokus pada langit yang berada diatasnya.

" Astaga Rain, dalam keadaan begini aja lo masih sempet perhatiin muka Kak Rey yang always datar itu." sahut Manda lagi-lagi nadanya meninggi.

"Namanya orang kalo udah jatuh cinta mau  bumi terbelah jadi dua juga tetep cinta" sahut Dodit sekenanya.

***

Kringg kringg kringg kringg kringg

"Asikkk, akhirnya pulang juga." Seru Dodit kegirangan.

" Sumpah ya, siang-siang begini dapet jam MTK. Mau meledak rasanya kepala gue." sahut Rain sambil memasukkan bukunya kedalam tas ransel miliknya.

"Gue balik duluan ya, soalnya nyokap udah jemput." Manda langsung berpamitan dan bergegas pulang.

" Yoi, gue juga mau cabut. Babe udah nungguin. Dadah Hujankuuu.." Kata Dodit sambil berjalan dan melambaikan tangan kearah Rain."

Sesampainya diparkiran betapa terkejutnya Rain melihat dua ban motornya yang terlihat kempes tanpa angin.

" Astaga... gimana gue mau balik ni gila. Pasti ini kerjaan Tino sama kurcacinya itu." Rain mendengkus sambil menepuk jidatnya sendiri.

Bukan tanpa alasan Rain mengeluh pasalnya besar motornya melebihi besar tubuhnya. Motor N-max berwarna biru yang Ia dapat dari Papa sebagai hadiah ulang tahunnya bulan lalu.

" Gimana coba gue balik, mana ni motor berat banget. Apes banget sih gue hari ini. Tadi pagi hampir telat, es blend gue tumpah, eh sekarang motor gue bannya kempes semua." gumam Rain sambil mondar mandir  tak berdaya disamping motornya itu.




Kira-kira ada Dewa penolong yang bisa bantu dorong motor Rain nggak yaa😆😆

Thx yang udah baca
Tekan tombol bintang coba.

SALAM

YANASAFITRI

23 juli 2019

RAIN IN THE SUMMERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang