Teka-teki lagi??

176 18 2
                                    

Sebelumnya, Author mau ngucapin happy birthday buat Wattpad!!!
Terimakasih sudah menjadi wadah untuk aku menulis semua imajinasiku!! Thank you so much!!

Happy Reading. Pembaca yang baik selalu meninggalkan jejak.
-
-
-
-
Pagi yang cerah untuk hari yang indah. Rain mengawali paginya dengan membuka ponsel terlebih dahulu. Hal yang wajar dilakukan oleh sebagian manusia dibumi ini.

Rain duduk perlahan kemudian berpikir sejenak. Ia masih memikirkan siapa yang ada dibalik akun instagram Aldi.DA. Mungkinkah dia adalah orang yang mengagumi Rain. Tapi siapa?  Ia tak pernah mempunyai pengagum rahasia. Bahkan jika ada yang sekedar suka padanya akan cepat sampai ketelinga Rain.

Setelah beberapa menit melamun, Rain memutuskan untuk bergegas mandi karena yang jelas hari ini bukan weekend.

Seperti biasa, setelah selesai mandi Rain selalu bersiap-siap dengan waktu yang cukup lama untuk hasil yang tak seberapa. Yah namanya juga cewek, batin Rain.

Tok tok tok

"Hmm masuk. " Ucap Rain datar ketika mendengar pintunya diketuk.

"Rain!! Udah ada perkembangan belum soal Aldi? " Tanya Sunny begitu memasuki kamar adiknya.

"Belum... Kemarin gue sama temen-temen udah berusaha nyari tau, tapi nggak ada hasil." Jawab Rain santai.

"Hmm... Ya udah deh, kalo lo udah nemuin orangnya lo harus kasih tau gue. Oke..   " Ucap Sunny seraya mencubit gemas pipi adiknya kemudian pergi begitu saja.

Rain kembali melanjutkan kegiatan menyisir rambut sebahunya, menaburkan bedak tipis-tipis pada wajah kemudian mengoles sedikit lip balm dibibirnya.

"Siap." Ucap Rain seraya berdiri.

"Pagi semua... " Sapa Rain saat berada dimeja makan.

"Pagi... " Ucap yang lain serentak.

Rain melanjutkan sarapan dengan sangat nikmat bersama dengan anggota keluarganya yang lain. Meskipun hatinya bertanya-tanya mengenai orang itu, namun Rain tak mau menunjukkannya didepan orang tuanya.

                             ****

"Gimana dong... Kita belum punya gambaran siapa orang dibalik akun Aldi itu." Eluh Rain.

"Udahlah, mungkin emang Tuhan nggak ngizinin kita buat tau semuanya. " Ucap Rey menenangkan.

"Tapi Kak... " Rain menoleh ke arah Rey.

Dan dengan cekatan kedua telapak tangan Rey menempel tepat di wajah Rain.

"Harus ya kita cari hal yang nggak penting. Selama dia nggak muncul dikehidupan kita lagi, kenapa kita harus pusing-pusing cari dia?" Ucap Rey lembut.

"Lepasin dong kak, ntar ada yang lihat. " Sahut Rain dengan polosnya.

"Oh iya-iya gue lupa kita masih di sekolah." Rey terkekeh.

Walaupun saat ini mereka berada di taman sekolah dan hanya berdua, bukan berarti mereka bisa berduaan dengan bebas karena di seluruh sudut SMA satu Bangsa di pasangi kamera pengintai a.k.a cctv.

"Terus kita ngapain disini? " Tanya Rain.

"Ayo, gue antar lo ke kelas." Rey berdiri kemudian mengulurkan tangannya kepada Rain.

Rain mengangguk kemudian menerima uluran tangan Rey.

Mereka berjalan menyusuri koridor yang ramai, wajar saja ramai karena saat ini adalah jam istirahat. Tentu saja banyak yang memperhatikan mereka berdua, ada bahkan banyak sekali.

RAIN IN THE SUMMERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang