Bab 7 .Dapat kejutan

916 60 5
                                    

Bab 7. Dapat kejutan.
★★★★

Keadaanku jauh lebih baik. Luka yang disebabkan karena diserempet mobil milik Riko hingga membuatku terjatuh membuat luka luka sudah agak sembuh. Aku tidak ingin jika nanti orang tuaku tau kalau aku terluka semuanya bisa runyam.

Hingga Senin pagi pun mereka tak ada yang datang, aku bisa bernafas lega karena keadaanku.

Keadaanku berangsur sembuh dan pulih.

Sikap Angga yang terkadang berubah ubah membuatku tak mengerti tapi aku coba untuk bersikap biasa kepadanya.

Seperti ketika malam sebelum tidur, aku menceritakan semua kejadian yang ku alami pada Angga.

Ada rasa penyesalan saat ku akhiri ceritaku tapi responsnya tak ada sama sekali, tak ada empati secuil pun atas apa yang ku alami.

Namun saat aku mulai tidur disaat itu ku rasakan Angga memelukku dengan hangat, aku yang biasa dipeluknya pun merasa nyaman.

Terkadang aku dibuat heran dengan sikapnya.

Aku pun berangkat sekolah bersamanya dengan naik becak karena masih ku rasakan sedikit nyeri. Bibirku sudah tidak bengkak lagi terlebih lukanya sudah mengering sekali agak nyeri sedikit ketika aku gerakan. Makanya aku memilih untuk diam dari mulai berang hingga sampai ke sekolah.

Putri pun masih tidak tau tentang keadaanku yang sesungguhnya karena aku berusaha menghindari kontak dengannya, alasannya yaitu supaya tidak tanya mengenai apa yang ku alami. Karena selama ini Putri juga tidak perduli dengan keadaanku walaupun aku saudaranya mungkin karena kesibukan yang dijalaninya sehingga tidak perduli dengan keadaan sekelilingnya.

Putri itu baik dan pengertian, tapi karena jarang interaksi saja jadi belum terbiasa karena terlalu sibuk dengan pelajaran.

Keadaan sekolah agak sepi...

Saat memasuki kelas aku tidak berani masuk dulu kedalam kelas, takutnya nanti kejadian kemarin menimpaku terulang lagi.

Aku nitip ke Angga tasku dimasukan kedalam kelas, aku memilih untuk diluar kelas. Hari ini, akan ada upacara bendera.

Semua siswa kumpul dilapangan....

Upacara berjalan dengan lancar. Lagi lagi yang jadi komandan upacara Riko. Aku salut dengannya karena selalu jadi yang pertama serta jadi idola disekolah elite ini.

Tapi Raya, pacarnya juga sangat cantik, tak ada satu cewek pun yang berani mendekati Riko karena itu pacarnya.

Usai upacara semua siswa bubar dan menuju kearah serta masuk kekelasnya masing masing.

Rasa khawatir pasti ada, aku selalu berhati hati jika kejadian tak terduga menimpaku kembali.

Sebisanya, aku selalu didekatnya Angga. Aku juga tak tau kejadian apa yang akan menimpaku.

"Mas, aku mau ke toilet sebentar" terlihat Angga menahan sesuatu, seperti kebelet pipis padahal aku sudah di ambang pintu. Perasaanku kembali tidak tapi, rasa itu ku tepis. Aku tak ingin menduga jelek. Terlebih Riko dan Raya.

Aku memasuk kelas dengan tenang dan hati hati...

Syukurlah!

Saat didalam aku bisa bernafas lega karena tidak terjadi sesuatu. Aku juga melihat ada sebagian siswa yang ada didalamnya, mereka menatapku sinis. Aku tidak peduli...

Namun tetap perasaanku tidak enak, ada sesuatu yang mengganjal, entah mengapa aku merasakan hal itu. Tapi entah apa? Karena aku tak ingin berburuk sangka, sekalipun banyak kejadian buruk yang menimpaku.

Penjerat Mimpi 1 (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang