Bab 73. Berakhir

317 30 5
                                    

Bab 73. Berakhir.

Ku putuskan untuk tidak pulang....

Aku tidak boleh egois karena hal sepele.

Entah mengapa Riko selalu bikin ulah serta masalah dimanapun berada?

Kini, makan ayam panggang dengan suasana bisu, mereka asik dengan pikirannya masing masing...

Untung orang tua Ferdy sedang berada ditempat saudaranya sehingga saat ramai seperti ini tidak mengganggu sehingga aman.

Hampir setengah jam acara makan makannya...

Para cewek ceweklah yang membereskan...

Para cowoknya membereskan tempat tadi buat manggangnya.

"Mas kalau pulang gak apa apa, sama Riko. Aku mau nginap bareng sahabat sahabatku disini" setelah aku santai karena acaranya juga selesai.

Para ceweknya nantinya akan pulang kerumahnya masing masing karena tidak boleh nginap, takut terjadi apa apa sama mereka.

"Nanti kita tidur bareng bareng dilantai saja gelar karpet" ucap Ferdy duduk didekatku.

"Yap, betul malah enak itu' sahut Gimen.

"Wah asikkk,,," girang Nur.

Yang lain juga setuju...

"Riko kamu pulang saja sama mas Kharisma" pintaku namun tetap saja Riko dan mas Kharisma diam tanpa ekspresi.

"Mas pulang aja ya" pintaku sedikit memaksa.

"Tapi dek, aku,,,?" terlihat mas Kharisma kikuk seakan tidak ada alasan buat nolak.

"Bening, aku pulang dulu ya,,," tiba tiba Latifah datang dari belakang habis bersih bersih. Pun dengan empat cewek lainnya juga pamit pulang.

"Terima kasih ya Tif atas bantuannya" balasku karena yang lain sepertinya menyuruhku untuk menjawab.

"Gak usah sungkan sungkan jika kamu repot, minta bantuan saja padaku" Latifah tersenyum manis mengulurkan tangan buat pamit.

"Sekali lagi terima kasih Tif"

"Iya, aku pulang duluan. Assalamualaikum" pamitnya setelah ku balas jabatan tangannya yang hangat, tentu hal itu dilihat oleh semuanya terutama Riko dan mas Kharisma.

Kini suasana sedikit hening tidak sebrisik ketika ada para ceweknya.

Tapi, tetep sedikit rame karena ada tiga belas orang.

"Dek aku pulang duluan ya" akhirnya mas Kharisma pamit untuk pulang mungkin merasa tidak enak karena lebih dewasa dari yang lain.

"Iya mas hati hati"

"Assalamualaikum"

"Waalaikum salam. Mas, jangan lakukan lagi" mas Kharisma mengangguk sepertinya mengerti apa yang ku maksud.

Tinggal Riko yang terlihat ragu, karena kini sedang duduk diruang tengah bersama para sahabat. Menggelar karpet juga ada bantal jika ada yang mau tidur dulu.

Tapi, mereka sibuk dengan hpnya masing masing.

"Kamu gak pulang Riko. Ngapain masih disini?" ucapku setengah mengusir. Dia tampak nyengir biasa, tidak terjadi apa apa.

"Aku pengen nginap juga Bening, bareng teman temanmu. Aku pengen akrab dengan mereka" balas Riko kekeh dengan keinginannya.

"Yah, tadi lupa buat selfie bareng" ingat Ferdy yang kelupaan hal buat kenangan.

"Gimana kalau sekarang aja" timpal Dimas.

"Iya, buat kenang kenangan. Siapa tau nanti Bening balik lagi ke Jakarta, kita gak ada kenangan" jelas Dirga

Penjerat Mimpi 1 (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang