Bab 78. Rencana SUNAT

424 28 3
                                    

Bab 78; Rencana SUNAT.
★★★★

Pov Riko
___________

Ah,,,, Rasanya aku sudah senang telah kembali kerumahku Jakarta, tapi perasaanku...

Banyangan Bening selalu memenuhi pikiranku, aku selalu teringat padanya. Sedikitpun aku sulit untuk melupakannya.

Terkadang, rasa cemburu memenuhi hatiku saat aku ingat wajah Kharisma yang sok cool dan kegantengan itu. Ingin rasanya aku menghancurkan wajahnya dengan tanganku.

Melihat wajah Bening bawaannya pengen nyium sampai puas terus crot, ah,,, rasanya sungguh nikmat. Bisa peluk, bisa apa saja.

Bening....

"Sayang, kamu tidak apa apa, suhu badanmu panas banget!. Keadaan disana bagaimana? Pasti banyak nyamuk dikampung!" cerocos mamaku memegang jidatku. Ku rasakan tubuhku rasanya dingin tapi kata mama suhu badanku panas. Tentu saja mama langsung panik dibuat.

"Halo dokter Miko, segera ke rumah. Putraku lagi sakit demam. Aku tidak tau sakitnya apa? Secepatnya" seru mamaku sangat panik.

"Bi Ijah!" Teriak mamaku membuat telingaku tidak nyaman, tapi lidahku rasanya mendadak kelu, tubuhku lemas, keringat dingin muncul dari pori pori kulitku.

"Iy, iya bu, ada apa?" tanya bi Ijah yang datang tergopoh dari arah dapur terlebih kamarku ada dilantai dua tentu suara mamaku lantang terdengar sampai ke dapur.

"Lihat putraku jadi sakit begini setelah nyusul Bening dikampung. Sepertinya kena demam" mata mamaku membulat, emosi.

"Mama jangan marahi bi Ijah. Dia gak tau apa apa ma, jadi tahan emosi mama"

"Aduh, sayang. Kalau bukan karena anaknya kamu gak akan nyusul ke Palembang"

"Lihat, kamu jadi sakit begini. Mama gak terima karena pulang kamu sakit. Pasti kamu gak ke uruss disana. Mana kamu main pergi tanpa pamit lagi. Kirain kamu akan pergi ke Paris, liburan disana. Pasti kamu gak akan sakit seperti ini sayang" cerocos mama tanpa henti, mulutnya sampai berbusa dipinggir karena antusiasnya ngomong.

"Tapi aku happy ma disana"

"Tapi kamu pulangnya sakit, sayang"

"Aku gak apa apa ma" ku coba untuk tersenyum. Dipaksa supaya mama gak panik dan makin khawatir tentang keadaanku.

"Pokoknya kalau ada apa apa dengan putra kesayanganku. Maka bi Ijah akan saya penjarakan. Ingat itu bi Ijah!" ancam mama yang tak terima melihat keadaanku. Karena aku yang salah karena tidak pakai kelambu, kalau pakai obat nyamuk aku alergi dan batuk batuk, rasanya dada sesak.

"Bukannya bareng, ini dibiarkan sendiri. Kalau terjadi apa apa sama kamu mama akan kehilangan mu sayang" cerocos mama lebay, malah kini nangis tersedu sedu.

"Mama,,," suaraku lemah, makin serak karena lidahku kelu, juga tenggorokanku sedikit nyeri.

"Lho lho,,, sayang?" Mama terlihat panik karena kepalaku tambah pusing terlebih mama bawel sedari tadi membuatku makin pening.

"Ini dokter Miko belum juga datang. Sayang tahan ya,,," mamaku menatapku panik melihat kondisiku yang memburuk.

Aku belum sempat mengabari Bening kalau telah sampai tapi sikonku kurang baik. Mana aku rindu padanya.

"Maaf bu Kinasih, tadi sedikit ada kendala dijalan" nafas dokter Miko terengah seperti dikerja sesuatu. Namun aku tidak berpikir apa apa tentan dia. Keadaan kurang baik yang ku pikirkan hanya keadaanku saja karena rasanya jika ku paksa berpikir kepalaku sakit.

Penjerat Mimpi 1 (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang