Bab 51 🔞. Rencana dan terbongkar

768 43 7
                                    

Bab 51. Rencana dan terbongkar
★★★★

Beberapa hari, sengaja aku menghindari kontak dengan siapapun termasuk Riko juga Angga dirumah maupun sekolah, alasannya aku ingin fokus belajar tanpa gangguan.

Sepertinya Riko mengerti.....

Untungnya saat ujian, aku tidak satu ruangan baik Riko, Raya maupun Angga, jadi aku merasa aman karena mereka tidak akan meminta jawabanku.

Bahkan aku duluan selesai mengerjakan, karena menurutku tidak terlalu sulit.

Benar benar dalam satu minggu ini lose kontak dengan mereka karena aku ingin fokus dalam belajar.

Hingga dalam Sabtu sore saat aku sendiri di paviliun Riko kembali menemuiku.

Riko mengungkit lagi tentang ajakan liburannya keluar negri. Namun, aku menanggapi biasa saja.

Kami sedang berada diruang tengah...

"Kenapa kamu gak ajak pacarmu, Raya saja?" ejekku, aku ingin tau reaksinya.

"Ini urusannya bukan dengan dia, tapi kamu!" sepertinya agak emosi.

"Kamu sudah tau jawabanku kan. Sejak awal aku menolaknya, kenapa kamu tetap kekeh ngajak aku"

"Ya, supaya kamu tau luar negri itu kayak apa"

"Itu memang ke inginanku sejak lama"

"Kenapa kamu nolak tawaranku?"

"Aku bukan siapa siapa kamu. Jadi maaf, aku tidak bisa"

"Kenapa kamu keras kepala gitu?"

"Aku sadar diri, siapa aku Riko"

"Kenapa kamu selalu bilang seperti?"

"Memangnya kenapa, apa aku salah? Aku tidak mau, pada akhirnya aku dapat hinaan. Aku tau, ada orang orang yang tidak suka terhadapku, aku mengantisipasi semua itu"

"Sudahlah Riko, aku tau uang mu tidak akan habis sekalipun liburan ke luar negri. Tapi, buat ku, itu hanya membuang buang waktu saja. Biar ku kubur semua impianku untuk pergi keluar negri. Aku sudah merasa senang bisa di Jakarta ini. Terlebih jika aku pergi ke Jawa"

"Maksud kamu apa? Ke Jawa,,,?" tatapan Riko penuh selidik.

Ternyata,,,

Mas Surya tidak jadi di pecat karena suatu alasan.

Aku memang tidak pernah menemuinya, bahkan aku hanya bertemu sekali ketika ujian mapel pjok.

Tatapan mas Surya begitu menyimpan kerinduan yang mendalam, dan dia tau konsekuensinya jika sampai melanggarnya.

Bahkan ngobrol saja rasanya sulit.

Aku hanya tersenyum bahagia melihatnya tidak jadi pecat itu juga berkat aku.

"Atau jangan jangan kamu masih bertemu dengan mas Suryamu dibelakangku"

"Aku hanya bertemu sekali ketika mapel pjok. Kamu jangan salah sangka. Mas Surya tidak melanggarnya, jadi dia tidak bersalah"

"Bagus deh"

"Ya sudah, aku mau istirahat,,,"

"Ngusir nih"

"Kalau kamu disini itu bebas. Tapi, aku tidak mau diganggu, itu saja"

"Jadi kamu menganggap aku itu gangguan, gitu"

"Terserah"

"Aku pamit, assalamualaikum,,,"

"Waalaikum salam! I am sorry good bye!" balasku membuat Riko mengernyitkan dahi sambil melangkah keluar.

Penjerat Mimpi 1 (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang