Bab 66. Terbawa

378 45 2
                                    

Bab 66. Terbawa...
★★★

Ku tinggalkan Riko sendirian di kamarku, dengan rasa kesal.

Bisa bisanya nyebut Raya saat oral sex berlangsung, tentu aku jengkel dibuatnya.

Apa aku cemburu karena itu, bukankah selama ini hubungannya dengan Raya telah renggang bahkan tidak baik baik saja semenjak insiden aku menyekap keduanya di alam mimpi.

Tapi, saat disekolah kelihatan keduanya akrab kembali membuatku jadi gak enak. Toh, mamanya Riko setuju dengan Raya, lawong Riko sering (nganceli=main sex) Raya ketika disekolah saat jam istirahat digudang sekolah, tempat yang strategis buat main sex tanpa ada gangguan sama sekali.

Sambil terus pikir aku berjalan kearah kamar dimana mas Kharisma tidur. Aku tidak tau apa dia sudah tidur apa belum.

Saat ku buka, aku belum memperhatikannya masih menutup pintu saat ku arahkan pandanganku melihat kearahnya, kini aku disuguhi pemandangan yang membuat darah ku berdesir tak karuan.

Ya Tuhan?

Mataku membulat menatap makhluk ciptaan Tuhan paling sempurna.

Dia sedang duduk bersila diatas ranjang, tampak tenang dengan terpejam rapat, seakan tidak terganggu, terlebih dengan kehadiranku.

Dadaku dag dig dug jadinya melihatnya telanjang, terlebih aku tersihir langsung mendekat kearahnya. Aku tak peduli. Aku serasa gila.

Dengan gemas, aku menciumnya...

Ada keanehan ku rasa?

Kenapa nampak diam?

Nafasnya juga tidak ada?

"Mas ,,,?" gumamku kaget, saat tadi ku cium.

Tubuhnya mendadak pucat perlahan, tubuhnya bergetar perlahan...

"Mas, mas,,,!" teriakku bingung. "Kenapa mas? Ada apa denganmu?" sentuhku dengan rasa bingung mendalam. Air mataku sudah tentu tak dapat ku bendung lagi.

Cetek, cetek, cetek,,,

Dengan cepat aku pergi ke dunia mimpi...

"Masss,,, Kharisma,,,,!" seruku setelah aku memasuki alam mimpi.

Aku merasakan sangat jauh menemui mas Kharisma...

Betapa terkejutnya aku mendapat mas Kharisma tergeletak tak berdaya ditempat yang aku tidak tau dimana, karena terasa masih asing?

"Mas, apa yang terjadi denganmu?" Setelah aku mendekatinya serta ku sentuh seperti ada sesuatu yang mengalir ke tubuhnya.

Sesaat wajahnya yang memucat kini seperti diketahui aliri darah lagi.

Dia tersenyum bahagia ketika menatapku...

"Terima kasih dek. Kamu telah menolongku disini" ucapnya tergagap, tersenyum getir.

"Kenapa mamas seperti ini?"

Dia malah menggeleng...

Aku tidak tau apa yang dia cari hingga ketempat yang asing ini?

Aku makin curiga dengan mas Kharisma yang seperti menyembunyikan sesuatu?

"Apa yang mas cari disini?" tanyaku lagi sambil ku pegang tangannya membantunya berdiri karena terlihat kepayahan.

Sejenak mas Kharisma menatapku sambil sunggingkan senyum untuk menutupi sesuatu yang disembunyikan.

"Aku mencari sebuah kitab. Karena aku merasa kalau kitab itu berada dekat dari sini" jelasnya dengan tersenyum.

Penjerat Mimpi 1 (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang