Bab 75 🔞. Pernyataan

613 32 1
                                    

Bab 75. Pernyataan.
★★★★

Pagi subuh aku terbangun dengan perasaan nyaman terlebih semalam kakek menumuiku dialam mimpi hingga sengaja aku mengajaknya untuk membebaskan pak Lexy dan pak Dwi, serta aku juga menyerahkan kotak yang selama ini ku bawa kemana ku pergi hingga aku merasa terancam dengan kotak itu hingga aku menyembunyikannya di dunia mimpi supaya aman.

Ternyata memang aman hingga ku serahkan kembali pada kakekku.

Namun, yang membuatku tak habis pikir mengenai semua ucapannya yang membuatku tak mengerti.

Kakek telah menjelaskan semuanya tentang mas Kharisma yang ternyata ada udang dibalik batu, serta mengincar gelang dan kitab.

Ku lihat wajah damainya yang masih tertidur.

Sedih...

Tapi, aku tidak tau jika dibalik wajah polosnya yang ganteng menyimpan hal buruk.

Yah, mas Kharisma ingin menguasai kitab ilmu Penjerat mimpi serta gelang pengikat jiwa atas perintah ibunya.

Kelihatannya kakek juga waspada, sepertinya mas Kharisma masih mencari keberadaan kitab ilmu Penjerat mimpi.

Apa yang harus ku lakukan?

Pikiranku malah kemana nama walaupun mataku tertuju pada tubuh mas Kharisma yang sedang lelap.

Kelihatan sangat capek, seperti habis crot.

Coba ku periksa karena masih pulas...

Ternyata dugaanku benar kalau dicelananya kini ada pejuh yang telah mengering hingga terasa ada bekasnya.

Malah ada yang lainnya yang tegang membuatku tersenyum geli.

Ingin liat apa sebenarnya yang terjadi semalam.

Saat ku buka celananya, kontolnya ada lelehan pejuh dan sedikit ada yang mengering.

Kepala kontolnya bikin gemes, bentuknya, terus warnanya, perfect.

Aku lihatnya sampai ngiler dan mulutku ingin ngemutnya.

Dadanya kini kembang kempis karena sudah tiga hari aku tidak mengoralnya.

Kontolnya makin ngacung keras, kini di ujungnya makin berlelehan banyak.

"Ughhh,,,! Haahhh,,," erangnya pelan, tubuhnya mengejan hebat terlebih saat ku kenyot sangat kuat supaya isinya cepat keluar.

"Aghhhh,,, hah,,,," erangannya makin kuat tubuhnya makin menegang begitupun kontolnya. Hingga detik berikutnya kontolnya berkedut maka pejuhnya muntah dari lubang kencingnya cukup banyak.

"Ahh,,," deru nafasnya memburu. Kontolnya masih dimulutku ku emut, dan masih tegang. Sesekali ku kenyot membuatnya bergidik geli juga ngilu.

"Auhessss,,, dek, ngilu,,," tidak ku hiraukan ucapannya tapi tidak ku kenyot melainkan ku urut untuk mengeluarkan sisa pejuhnya.

"Hmmm,,,, ahhh,,," sepertinya keenakan serta nikmat.

"Mas, apa yang akan mamas lakukan demi untuk mendapatkan kitab ilmu Penjerat mimpi?" Setelah matanya terbuka ku berondong dengan beberapa pertanyaan. Aku tau kalau tadi dia pura pura tidur seperti mempersilahkaku untuk menjamahnya supaya lebih leluasa. Sekalipun matanya terbuka aku akan leluasa melakukan apa saja pada tubuhnya. Mungkin dia merasa lebih menikmati sambil terpejam.

"Enak ya emutanku- mas"

"Mantap jiwa dek. Tiada duanya,,, he he,,," kini telah duduk sambil menatapku.

"Kenapa ibu mas menyuruh mamas buat ambil kitab dan gelang itu?" desakku masih diliputi rasa penasaran.

Sesat lamanya mas Kharisma terdiam, seperti berpikir...

Penjerat Mimpi 1 (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang