Bab 69. Rahasia dibalik kotak

362 33 0
                                    

Bab 69. Rahasia dibalik kotak.
★★★

"Jadi, bila aku menguasai ilmu Penjerat mimpi maka aku tidak bisa punya anak jika nanti aku menikah. Dalam arti lain aku mandul?" Aku hanya mengangguk membenarkan. Karena aku telah menceritakan resikonya jika mempelajari ilmu itu.

"Itu konsekuensi yang harus ku tanggung karena secara tidak langsung aku telah menguasai ilmu itu" jelasku supaya mas Kharisma tidak meneruskan rencananya.

"Apa mamas gak akan nikah?"

"Entahlah? Aku bingung sekarang. Tapi, ibuku mendesakku untuk mendapatkan kitab itu apa pun yang terjadi sampai aku menemukannya. Satu hal lagi yang masih ku sembunyikan yaitu mengenai gelang pengikat jiwa. Itu ada padamu, dan selalu kamu bawa kemana kamu pergi"

"Dari mana mamas tau?"

"Kotak itu amanah dari kakek kan,,,? Itu isinya gelang keramat yaitu GELANG PENGIKAT JIWA!"

"Gelang pengikat jiwa?!" Aku membayangkan namanya saja sudah merasa takut.

"Entah, apa sebabnya kakek begitu mempercayakan kotak itu padamu? Kakek tau kalau kamu tidak akan menyalah gunakannya, terlebih untuk hal yang tidak baik. Kamu orangnya sangat baik"

Mataku berkaca kaca mendengar ucapannya. Ku akui selama ini aku mendapatkan perlakuan tidak baik dari lingkungan ku sekolah, di sekolah elite Permata Bangsa! Hingga aku seperti berubah dan menjadi temperamen itu karena lingkungan yang membuatku seperti itu.

Tanpa sadar ku peluk tubuh toples mamasku, tersedu sedu menumpahkan perasaanku yang selama ini berkecamuk.

"Ada apa dek? Kenapa kamu sampai nangis seperti ini?"

"Mas, sebenarnya aku mendapatkan perlakuan tidak baik dimana aku sekolah sekarang, maka dari itu aku putuskan untuk pulkam saja. Karena aku tak ingin keluargaku kena imbasnya. Bukannya selesai tapi malah berbuntut panjang. Riko malah nyusul kesini serta mengancam kan ku kalau aku tidak kembali maka orang tuaku akan dipecat dari pekerjaannya. Juga paman serta bibi mereka juga akan dipecat. Kalau masalah ibu dan ayahku, aku masih bisa. Tapi, paman dan bibi sudah puluhan tahun kerja dirumah Riko. Tentu paman dan bibi akan menyalahkanku serta membenciku karena aku penyebabnya mereka dipecat. Yang ku takutkan aku dibenci oleh paman serta bibiku juga Angga dan Putri, jika sampai kehilangan pekerjaan mereka akan jadi gelandangan di Jakarta"

"Mereka bisa pulang kesini, kan masalah beres!"

Mataku langsung membulat mendengar penuturan yang terlihat simpel serta mudah.

"Itu menurutmu mamas. Apa mamas gak mikir mengenai pendidikan mereka, belum lagi sangkutan hutang atau apalah, gak dipikirkan. Jika masalahnya simpel mungkin akan diam dan tenang, tapi ini masalahnya rumit" aku belum juga reda dari menangis. Namun, ku coba untuk tenang. Ku usut air mataku serta mencoba untuk tenang, perlahan aku mulai tenang, air mataku sudah reda.

"Aduh aku pusing!" Keluhnya, tentu saja pusing, lawong aku aja pusing tujuh keliling, enak saja dibilang bunuh saja. Andai mereka lalat mungkin sudah ku tepuk hingga mati masalahnya mereka manusia dan aku masih punya nurani.

"Yah, gimana baiknya kamu dek. Dulu juga ku sarankan gimana menurutmu,,, karena keputusan ditanganmu"

"Aku janji akan balik ke Jakarta karena jika aku tidak balik Riko mengancam akan memenjara keluargaku semua"

"Hah, apa? Bangsat, brengsek. Kejam banget manusia brandal yang sok kaya itu. Kemarin waktu ku teror, dia ketakutan setengah mati. Kini mau main main. Awas saja!" ancam mas kharisma geram.

"Mamas jangan aneh aneh. Mas belum tau papa Riko yaitu pak Mahendra Sanjaya. Jika terjadi dengan Riko maka keluarga Setiaji akan musnah dari muka bumi"

"Gila bener tuh keluarga Sanjaya, sudah kayak penguasa negri ini"

Penjerat Mimpi 1 (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang