Bab 43. Sebuah Persyaratan

528 40 5
                                    

Bab 43. Sebuah persyaratan
★★★★

Sudah ku putuskan kalau aku menerima persyaratan dari Riko yang tak beralasan.

Cemburu!

Bukan alasan yang signifikan, menurutku.

Tapi, aku tidak punya pilihan...

Beberapa hari ini aku memilih untuk diam.

Bahkan aku jarang ngomong sama siapapun termasuk orang tuaku.

Aku memilih untuk menghindarinya dari pada ujungnya aku nangis gak jelas. Kan gak mecing! Aku jadi cowok lemah banget.

Bahkan aku pun sudah tidak di usik lagi, oleh the ganknya Riko maupun komplotannya Raya.

Seperti Raya juga sepertinya curi curi kesempatan buat dekati Riko yang saat ini sudah tidak dekat lagi karena aku enggan untuk debat dengan Riko.

Sepertinya Riko mulai dekat dengan Raya, baguslah jadi aku tidak ada alasan lagi buat melupakannya.
_______________

Sabtu siang selesai istirahat seluruh siswa berkumpul dilapangan...

Aku tidak melihat keberadaan pak Dwi dan pak Lexi, kedua guru itu menghilang bagai ditelan bumi.

Aku masih sempat sempatnya curi curi pandang pada mas Surya yang dimatanya menyimpan berjuta kerinduan, tapi tidak berani nanggung resiko. Karena aku tau resiko itu tidak baik.

Riko yang tau aku melakukan itu nampak emosi, tapi juga tidak bisa berbuat apa apa karena aku tidak dekat dengan mas Surya, bisa lagi jika aku berduaan dengannya maka ceritanya akan berbeda. Aku tau batasanku dan aku tidak mungkin melanggarnya.

Mungkin mas Surya tau dan diberitahu oleh Riko akan syaratnya. Emang ya, manusia bernama Riko itu kejam.

Seluruh dewan guru pun nampak berbaris rapi, kemudian sebuah pengumuman pun di umumkan membuatku terkejut sekaligus girang...

"PADA HARI SENIN NANTI AKAN DI ADAKAN UAS!" itulah pengumuman yang ku dengar.

Mendadak hatiku gembira...

Aku punya rencana???

Mendadak aku juga sedih diwaktu yang bersamaan.

Aku teringat pada mas Surya yang akan mengajakku liburan ke Jawa ketempat orang tuanya. Tapi, itu hanya sebuah mimpi saja.

Aku ingat betul mas Surya akan mengajakku liburan ke Jawa.

Namun hal itu tidak akan pernah terjadi!

Riko selalu mengawasi ku, tadinya aku bersorak gembira karena aku punya rencana, tapi disisi lain mendadak aku sedih. Tapi sudahlah  itu semua demi kebaikan bersama tapi menurutku demi kebaikan Riko seorang. Naif!

Masih ada pengumuman lain yaitu administrasi buat biaya UAS, yang menurutku tidak sedikit.

Hal itu lagi lagi membuatku dilema...

Hingga seluruh siswa kini bubar, serta riuh disetiap sudut.

Lagi lagi ku sempatkan untuk melihat kearah mas Surya tepat dimana mas Surya melihat kearahku, maka nampak senyumnya merekah serta mengangguk kearahku. Hal itu diketahui oleh Riko serta nampak kesal terhadapku. Tapi, Riko tidak bisa berbuat apa apa.

Riko menarik ku serta mengajakku pulang  bersamanya...

"Ayo pulang denganku" ajaknya setengah memaksaku.

"Aku mau pulang sendiri, nanti ayah menyusul"

"Eiizzzttt,,, aku tau apa rencanamu. Tidak, tidak,,, kamu harus pulang bersamaku, titik" kukuh Riko menarik ku hingga didepan gerban.

Penjerat Mimpi 1 (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang