Bab 66. Perlahan, terbuka

378 46 5
                                    

Bab 66. Perlahan, terbuka.
★★★

Pov Kharisma
________

Niatku untuk memberinya pelajaran gagal total karena aku mendapat ancaman dari dek Bening...

Dia tau kehadiran dan sudah menebak siapa aku sebenarnya, padahal wajahku sudah ku samarkan bahkan rata tapi dia tau dari aroma tubuhku.

Aku tidak berani melawannya karena aku bisa binasa ditangannya.

Tapi, cowok yang sok kegantengan itu membuatku jengkel karena selalu mengancam dek Bening bahkan berani memeluknya padahal tinggal selangkah lagi dia datang di dunia mimpi merusak semua rencanaku hingga membuatku tak berdaya. Aku tak bisa menolak ke inginannya.

Dari pada dia maeah padaku secepatnya aku pergi karena aku takut dia marah padaku, maka semua rencana akan gagal.

Aku tau kalau dia telah diwarisi gelang Pengikat jiwa oleh kakek Setiaji, namun dek Bening tidak tau kalau kotak yang selalu dibawanya itu adalah kotak yang didalamnya ada jimat Pusakanya yaitu Gelang pengikat jiwa.

Bagaimana pun juga aku akan merebut pusaka itu, karena aku tidak menemukan kitab Penjerat mimpi, sepertinya kakek telah memusnah kitab itu. Tapi, tidak mungkin kakek memusnahkannya.

Maka jalan satu satunya aku akan merebut kotak itu dari tangan dek Bening, tapi aku tidak pernah ada kesempatan. Sepertinya dia selalu waspada karena mungkin dapat mandat dari kakek untuk menjaganya hingga pada saatnya dibuka serta dipakai, saat itu aku tidak bisa merebutnya lagi karena akan bersatu dengan jiwanya. Aku tak ingin hal itu terjadi, jadi sebelum hal itu terjadi maka aku akan merebutnya terlebih dulu.

Ahh,,,

Aku duduk termenung memikirkan rencana apa yang sebaiknya ku lakukan.

Terlebih saat ini dek Bening sedang tidur bersama cowok brengsek yang kegantengan.

Kini aku tidak berani mengganggunya karena dek Bening terlihat marah.

Rasanya aku tidur dalam gelisah, terlebih kini aku berbaring selalu bolak balik karena aku sulit tidur.

"Ahhh,,," ku jambak rambutku karena pusing terlebih mengingat dek Bening tidur berdua dengan Riko.

Rasanya aku tidak tahan lagi ingin rasanya aku membunuh cowok brengsek yang ganjen itu. Aku makin dibuat geram tapi tidak bisa berbuat sesuatu.

Terpaksa ku pejamkan mataku rapat ku paksakan untuk tidur sekalipun sangat sulit. Butuh perjuangan...

Pov Kharisma end!
___________

Tinggalkan sejenak tentang Kharisma yang gelisah...
★★★★

Aku agak terkejut melihat senyum Riko yang tak biasa, terlebih tadi sedikit tertunda mengenai bayangan yang ditakuti olehnya. Namun, Ku yakinkan kalau bayangan itu tidak akan mengganggu lagi, sepertinya Riko sudah tenang.

Tapi, hal yang membuatku heran sekaligus terkejut mengenai sikapnya yang mendadak berubah drastis dengan memelukku erat serta menciumku lembut seakan terkenang dengan kenangan yang telah lewat, seakan kenangan di alam mimpi begitu membekas tak bisa terlupakan.

Dia begitu terobsesi dengan kejadian dimana dia terjebak di dunia mimpi serta tidak bisa kemana mana, saat dia menciumku untuk pertama kalinya hingga membuatku marah serta pergi meninggalkannya sendirian.

Aku yang sudah pernah melihatnya tentu tidak kaget lagi terlebih dia tidak bersunat hingga saat dia tidak memakai apa apa hanya tersenyum nakal kearahku. Persis seperti seorang bintang porno yang profesional. Ku akui kalau dia sering melakukannya dengan pacarnya Raya.

Penjerat Mimpi 1 (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang