Bab 82. Rada Ngeri

310 20 0
                                    

82. Rada Ngeri...
★★★★

Pov Riko
*****

Semalam aku tidak bisa tidur, gelisah selalu padahal aku berusaha memejamkan mata, namun tetap saja aku tidak tidur lena.

Rencana buat sunat yang jadi niatku sejak awal ketika aku mendapat ancaman dari Bening.

Padahal aku sudah merasa nyaman dengan keadaanku seperti tidak bersunat.

Rasanya aku rada ngeri membayangankannya jika nantinya aku akan disunat.

Tak bisa ku bayangkan akan hal itu, kalau akhirnya aku akan sunat juga itupun berkat ancaman Bening.

Padahal selama ini aku yang mengancamnya tapi kini balik aku yang di ancam oleh Bening padahal  perasaanku kini telah berubah padanya. Aku telah jatuh cinta pada Bening.

Tak bisa ku pungkiri kalau aku selalu memikirkannya bahkan sampai saat ini aku selalu kepikiran kapan Bening akan kembali lagi.

Perkiraan ku kalau Bening akan kembali Minggu sore karena aku telah membelikannya tiket pesawat terbang supaya cepat sampai.

Ada hal yang terlupakan yaitu aku akan memberikan hp merk Apple yang digigit tapi karena keadaan yang tidak memungkinkan untuk memberikannya bahkan aku selalu membawanya dan masih bersegel lengkap dengan kotaknya. Masih ku tahan.

Ku coba untuk memejamkan mata, tetap tak bisa.

Bahkan sampai adzan subuh tetap tidak bisa tidur

Kepikiran tentang rencana mau sunat bahkan aku minta sunat hari ini itupun tidak ada yang tau kecuali keluargaku.

" Pagi sayang,,," sapa mamak menyebabkanku kaget karena banyak merenung karena kepikiran tentang sunat.

"Mama,,,,!" seruku sewot karena terkejut karena asik melamun.

"Kenapa dari tadi ku lihat kamu begong terus sayang?" tanya mamaku memperhatikanku seksama.

",,,,"

"Takut sunat ya?. Sayang, denger mama ya, selain sunat itu bikin sehat plusnya bikin puas lho" sindirnya.

"Apaan sih mama?" Mataku membulat, kesal.

"Beneran kok. Kerasa bingitzzz,,, ehmmm,,, sampek,,, huh,,," ekspresi mama bikin aku geleng kepala. Walaupun aku pernah ngerasain memeknya Raya yang rasanya memang nikmat namun akhir akhir ini aku malah mikirin tentang Bening, bagaimana bisa dekat, cari perhatian dia, pokoknya kayak orang gila mikirin dia. Terlebih ciuman yang ku rasakan dengannya terasa berbeda.

Bercinta dengan Raya pacarku rasanya bikin bosen, sudah gak hot lagi bahkan sering klimaks saat nge-sex. Namun, karena aku butuh pelampiasan untuk hasrat ku yang menggebu tidak ada pilihan lain, dan juga Raya type cewek setia, aku tidak mau ganti pasangan dan Raya menerimaku apa adanya.

Ah, jika ingat Raya punyaku langsung on. Tapi, mendadak juga kendur jika mengingat Bening.

Terlebih mengingat jika akan sunat aku rada ngeri juga. Pikiranku kemana mana, mana mama terus berceloteh dari tadi.

"Sayang, sebentar lagi dokter Miko akan datang sama temannya yang akan khitan kamu lho" jelas mama sambil tersenyum senang. Aku yang mendengarnya tentunya nyaliku ciut, keringat tiba tiba muncul di pori pori ku. Disekujur tubuhku basah keringat dingin.

"Sa-sayang,,, kamu kenapa? Kok ketakutan gitu? Tenang ya, sunat itu gak sakit kok. Kayak digigit semut. Bukan kayak kata Jarjit dikartu anak anak kalau sunat itu seperti di gigit macan" celoteh mama menenangkanku karena aku lagi takut buat sunat. Membayangkan saja tidak pernah karena aku merasa nyaman dengan keadaanku. Andai saja bukan karena ancaman dari Bening maka aku ogah melakukan khitan ini. Ini demi Bening orang yang ku cintai dan mau balik lagi kesini.

Penjerat Mimpi 1 (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang