Bab 96. Siswa baru dikelas baru

201 19 0
                                    

Bab 96. Siswa Baru dikelas baru
★★★

Ah, kembali lagi ke sekolah elite, Permata Bangsa!

Rasanya, ini bagaikan mimpi yang panjang, setelah aku liburan cukup panjang di kampung halamanku.

Kenangan demi kenangan seakan menoreh serta membekas di kalbu.

Aku tau kenangan itu tidak akan mudah luntur, akan tetap terkenang disepanjang perjalanan hidupku.

Ini babak baru dari awal kehidupanku disini.

Disekolah elite ini...

Aku belum sempat tahu nilaiku seperti apa, karena rapotku aja belum melihatnya.

Kini aku dipanggil wali kelasku, siapa lagi kalau bukan guru cantik, berjilba serta bersahaja yaitu bu Larasati.

"Bening, saya panggil kamu kesini karena ada hal yang  ingin saya sampaikan ini mengenai nilaimu?" ucapnya kalem, tentu aku tertunduk tidak berani saling tatap terkadang ku lirik untuk melihat ekspresinya saja.

Tak ada kemarahan terlihat tapi senyum yang membuat damai.

"Ada apa bu?" balasku, ingin tau apa maksudnya tujuannya aku dipanggilnya.

"Karena kamu tidak hadir saat pembagian raport sekolah, maka saya ingin sampaikan, kamu dapat beasiswa gratis, dikelas XII, dan kamu masuk dikelas XIIA sebagai murid unggulan. Nilaimu sangat bagus serta kamu dapat juara satu umum diseluruh kelas!" terangnya dengan bangga lalu menyalamiku duluan yang membuatku beku ditempat tak bisa berkata apa apa, hanya bengong serta tak terasa air mataku luruh karena rasa bahagia tak terbendung.

"Ya Alloh, terima kasih bu. Karena ibu telah membimbingku hingga aku biasa juara satu baik tingkat kelas maupun seluruh kelas" aku tidak bisa mengungkapkan perasaanku saat ini, ini sungguh suatu perhargaan yang sangat luar biasa ku terima. Ini anugrah dari Alloh untuk ku.

Terlebih aku bisa masuk dikelas dua belas A dan situ pasti anak anak pintar berkumpul. Tapi, aku tak boleh minder, aku harus berusaha untuk lebih baik dan semoga saja tidak ada kendala lagi seperti yang dulu. Amin....!

Bug,,, Ough!

Keluh seseorang yang tak ku sengaja nabrak karena banyak melamun.

Sungguh aku tercengang melihatnya.

Perawakan agak besar, mirip Riko tapi buka Riko wajah juga hampir mirip sedikit dengan wajah tegas.
Kumis tipis, lembut terkesan gagah, tatapan matanya sangat tajam sekali. Kelihatan angkuh, tak ada ekspresi maupun senyum. Bibirnya tak tersentuh nikotin, merah alami seakan bukan perokok. Cuma dugaanku, karena baru ku kenal.

Aku tau betul tubuhnya sangat bagus karena kelihatan terbentuk sekalipun dari luar sangat kentara.

"Mata Lo  ditaruh dimana, gak liat jalan. Main tabrak. Bangsat!" rutuknya kesal dengan tatapan tidak suka.

Kenapa ini seperti kejadian pertama kali aku masuk disini. Kenapa seperti terulang kembali. Atau mungkin kisahku akan sama nantinya menimpaku dengan manusia arogan didepanku saat ini.

Ku akui dia ganteng, keren, macho, kulitnya bersih walaupun tidak putih. Masih bersihan kulit Riko.

Tapi tatapan seperti menghina terkadang tersenyum miring, seakan memandang sebelah mata terhadapku.

"Maaf,,," ucapku seketika, ada rasa kikuk tak berani menatapnya lagi karena tatapannya seperti membunuh serta tidak suka.

"Emang maaf bisa memperbaiki keadaan. Gue gak butuh maaf Lo, dasar kampungan!" bentaknya dengan mata membulat, geram.

Penjerat Mimpi 1 (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang