Bab 80. Musnahnya kitab ilmu penjerat mimpi

228 16 0
                                    

Bab 80. Musnahnya Kitab Ilmu Penjerat Mimpi
★★★★

Kitab Ilmu Penjerat mimpi dilemparkan ke atas oleh kakek...

Whussshhhh....

Kobaran api yang tiba tiba saja muncul ditelapak tangan kakek seperti kobaran api, meluncur sangat cepat dan melahap kitab yang sedang melayang serta direbutkan oleh mas Kharisma.

Kakek terlihat tersenyum dan tenang  karena yang tersisa kini hanya asap hitam yang mengepul.

Aku tau api yang membakar kitab itu bukan api biasa karena api itu hanya untuk memusnahkan kitab ilmu penjerat mimpi saja.

Mata mas Kharisma melotot marah tak percaya kalau kitab yang diincarnya kini telah musnah menjadi debu.

"Sim-bahhhh,,,," geramnya penuh amarah.

"Ha ha haaa,,,," suara tawa kakek penuh kelegaan.

"Kau tidak akan pernah bisa memilikinya untuk selamanya. Ha ha haa,,,," ledek kakek dengan tawa kemenangan

"Simbah,,,,! Habis sudah KESABARANKU. Berikan kotaknya padaku. Aku masih bisa berbaik hati mengampuni selembar nyawamu!"

"Ha ha ha,,," kembali kakek tertawa penuh ejekan.

"Simbah, aku tidak main main lagi!"

Mata mas Kharisma makin berkilat geram melihat kakek yang hanya tertawa penuh ejekan.

Kakek merasa tidak takut dengan tekanan serta ancaman dari mas Kharisma, di anggapnya hal biasa.

Dipersembunyianku aku sudah menahan nafas berkali kali melihat kakek sedang terancam sedangkan nenek hanya bisa menangis tiada henti sedari tadi.

Aku merasa kasihan dengan nenek yang sejak awal hanya menangisi kakek yang dalam tekanan mas Kharisma.

Kakek melihat ke atas, entah apa yang dilihatnya karena berkali kali melihat kearah atas seperti melihat sesuatu.

Pandanganku ku arahkan keatas. Dan...

Alangkah terkejutnya aku menyaksikan bulan sedang purnama dan malam ini malam Jumat Kliwon.

Nenek menunduk dalam kesedihan tidak melihat apa ku saksikan terlebih bulan yang bersinar begitu indah disaat  sedang purnama lima belas.

Bulan hampir tepat ditengah tengah sepertinya kakek mengulur ulur waktu supaya bulan mencapai puncak. Entah apa maksud semuanya?

Sepertinya akan ada hal yang akan dilakukan oleh kakek. Entah apa itu?

Tepat!

Kini bulan purnama sudah berada di puncaknya.

Sinarnya begitu benderang...

"SIMBAH,,,, SERAHKAN KOTAK ITU,,,!" teriak mas Kharisma.

"HA HA HAAAAA,,,,!" kakek malah tertawa membahana melihat mas Kharisma marah besar. Tatapan mengarah ke atas langit menatap tepat kearah bulan purnama yang sedang bersinar terang bahkan tidak ada awan secuil pun di langit. Mulutnya komat kamit membaca sesuatu? Sungguh suatu pemandangan yang sangat menakjubkan terlebih ini di Alam mimpi.

Sekilas mas Kharisma ikut memasang keatas....

Dia merasa heran atas apa yang dilakukan kakek terlebih kini tatapan mengarah ke kakek yang sedang komat kamit mas Kharisma dibuat terheran heran.

Kini ditangan kakek telah ada sebuah kotak, dan kotak yang dulu pernah ku berikan kini bersinar keemasan diterpa sinar bulan.

"Berikan mbah!" Teriak mas Kharisma hingga keadaan kembali bergetar seperti kena gempa pelan, tetap hal itu membuat tubuh kalau tidak dijaga bisa hilang keseimbangan serta terjatuh.

Penjerat Mimpi 1 (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang